Luhut Beberkan 3 Penyebab Tingginya Angka Kematian  COVID-19 di RI

Luhut minta ada langkah intervensi

Jakarta, IDN Times - Menteri Kooridnator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membeberkan penyebab tingginya angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia. Menurut Luhut, ada sejumlah faktor yang menyebabkan kematian menjadi tinggi.

"Dari hasil penelitian tim di lapangan, angka kematian meningkat karena beberapa faktor, yaitu kapasitas rumah sakit yang sudah penuh, pasien yang ketika datang saturasinya sudah buruk, dan meninggal karena tidak terpantau ketika melakukan isolasi mandiri di rumah," ujar Luhut dilansir ANTARA, Minggu (25/7/2021).

Penyebab kematian itu disampaikan Luhut dalam rapat koordinasi tindak lanjut langkah intervensi untuk peningkatan penurunan tingkat kematian akibat COVID-19 di Jawa-Bali pada Sabtu kemarin.

Rakor tersebut dihadiri sejumlah pejabat lainnya yakni Menteri Kesehatan, Gubernur Bali, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, Deputi Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Bupati Surakarta, Bupati Karawang, dan perwakilan kementerian serta lembaga terkait.

Baca Juga: IDAI Ungkap 1 dari 83 Kematian Kasus COVID-19 Adalah Anak-anak

1. Luhut minta ada langkah intervensi

Luhut Beberkan 3 Penyebab Tingginya Angka Kematian  COVID-19 di RIMenko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Luhut yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu meminta ada langkah intervensi. Hal itu dilakukan agar tidak semakin banyak warga meninggal karena virus corona.

"Setelah memahami faktor-faktor ini, kita harus melakukan intervensi untuk mengurangi angka kematian secara cepat," ucapnya.

Langkah intervensi ini yakni meningkatkan kapasitas ICU dari rumah sakit dengan oksigen sentral di daerah-daerah yang memiliki tingkat kematian tinggi, serta menyediakan isolasi terpusat dan terpantau bagi pasien resiko tinggi yang melakukan isolasi mandiri.

Dinas kesehatan juga diminta berkoordinasi dengan TNI untuk mendapat paket obat gratis untuk pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri.

2. Satgas PPKM level desa diminta diaktifkan

Luhut Beberkan 3 Penyebab Tingginya Angka Kematian  COVID-19 di RIIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Luhut meminta kepada Satgas agar PPKM Level diaktifkan. Satgas ini bertugas untuk memantau wilayahnya masing-masing apabila ada warganya yang memiliki indikasi gejala COVID-19.

Satgas PKM di level desa harus kembali diaktifkan dan melakukan pemantauan ketat terhadap setiap warga yang terindikasi mengalami gejala COVID-19.

Menurut Luhut, pemerintah terus memantau jumlah kematian dari data pasien yang sudah divaksin, kasus komorbid, klasifikasi usia, ketersediaan akses terhadap obat-obatan, perawatan oksigen. Kemudian lokasi kematian pasien juga menjadi bahan pantauan.

"Kunci dalam menangani pandemi ini adalah disiplin dan kerja bahu-membahu. Dengan bersama-sama dan konsisten melakukan dan meningkatkan testing dan tracing, diharapkan mata rantai ini akan terputus," kata Luhut.

3. Kasus kematian akibat COVID-19 di RI tertinggi dunia

Luhut Beberkan 3 Penyebab Tingginya Angka Kematian  COVID-19 di RIIlustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19. (IDN Times/Aldila Muharma dan Fiqih Damarjati)

Sekadar informasi, sebanyak 194.366.770 warga dunia tercatat terinfeksi virus corona. Berdasarkan laman wordometers per 25 Juli 2021 pukul 07.00 WIB, kasus kematian akibat virus corona di Indonesia tertinggi di dunia.

Selain itu, jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh ada 176.445.624 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 sebanyak 4.167.737 jiwa.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Kematian akibat COVID-19 di RI Tertinggi Dunia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya