Mahfud Ungkap Panitia Tak Ikuti Usul Aparat Sebelum Tragedi Kanjuruhan

Aparat minta tiket hanya 38 ribu, panpel jual tiket 42 ribu

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya 129 orang supporter Arema FC, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022).

"Sebenarnya sebelum pertandingan, pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang," ujar Mahfud kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

"Tapi, usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," sambungnya.

Baca Juga: Kerusuhan Kanjuruhan, Panpel Sampaikan Maaf 

1. Mahfud tegaskan pemerintah terus melakukan perbaikan untuk kemajuan sepak bola

Mahfud Ungkap Panitia Tak Ikuti Usul Aparat Sebelum Tragedi KanjuruhanMenko Polhukam, Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Dalam kesempatan itu, Mahfud menegaskan, pemerintah terus melakukan perbaikan untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Baik melalui sarana, prasarana maupun regulasinya.

"Tetapi, olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerapkali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," ucap dia.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan yang Tewaskan 127 Orang

2. Mahfud sebut tragedi Kanjuruhan bukan bentrok antar supporter

Mahfud Ungkap Panitia Tak Ikuti Usul Aparat Sebelum Tragedi KanjuruhanMenko Polhukam, Mahfud MD (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan, perisitwa di Kanjuruhan bukan bentrok antara supporter Persebaya dan Arema FC. Sebab, supporter Persebaya dilarang datang ke stadion dalam pertandingan itu.

"Supporter di lapangan hanya dari Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak napas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," kata dia.

3. Tragedi Kanjuruhan, panitia pelaksana minta maaf

Mahfud Ungkap Panitia Tak Ikuti Usul Aparat Sebelum Tragedi KanjuruhanKerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Sebelumnya, tragedi memilukan terjadi setelah laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Puluhan korban jiwa berjatuhan usia kericuhan yang terjadi. Mayoritas para korban terjebak dalam kepulan asap gas air mata yang membuat mereka mengalami sesak napas dan pedih mata. Akibatnya, sebanyak 129 orang yang mayoritas adalah suporter Arema FC meninggal dunia dan 180 lainnya menjalani perawatan. 

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris, menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban dalam musibah  yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada pekan ke-11 Liga 1 2022, pada Sabtu (1/10/2022). Manajemen dalam hal ini panpel Arema FC ikut bertanggung jawab atas tragedi tersebut.

"Kami menyampaikan duka mendalam atas musibah ini. Manajemen juga turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," katanya, Minggu (2/10/2022).

Lebih jauh, Haris menambahkan bahwa panpel Arema FC menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut. Terutama kepada keluarga korban. Pasalnya, peristiwa tersebut terjadi cukup cepat, panpel juga sudah berupaya melakukan pencegahan.

"Kami mewakili manajemen Arema FC memohon maaf sebesar-besarnya. Manajemen siap menerima saran, masukan dalam penanganan pasca-musibah agar banyak yang diselamatkan," imbuhnya. 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya