Mardiono Bakal Menghadap Jokowi soal Rangkap Jabatan Wantimpres
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mardiono mengaku akan menghadap Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Hal itu karena dirinya kini merangkap jabatan antara Plt Ketua Umum PPP dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Ya saya sudah minta waktu dengan Pak Presiden. Kemarin kan Pak Suharso, beliau sudah berjumpa dengan Pak Presiden, walaupun perjumpaannya mungkin tidak khusus, kan Pak Harso menteri, bisa rapat sering, mungkin intensitas rapat itu lebih banyak Pak Menteri daripada saya sebagai Anggota Wantimpres," ujar Mardiono kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).
Baca Juga: Mardiono Ogah Mundur dari Kursi Wantimpres Tanpa Arahan dari Jokowi
1. Masih menunggu waktu Jokowi
Suharso mengatakan, dirinya masih menunggu waktu luang Jokowi. Sehingga, nantinya bisa bertemu untuk membahas rangkap jabatannya.
"Kita tahu untuk minta waktu Kepada Bapak Presiden ini kan tentunya jadwal-jadwal ini sudah terjadwal ada. Kami menunggu jadwal itu," kata dia.
"Kami sudah minta waktu untuk melaporkan tentang perihal jabatan saya sebagai Anggota Wantimpres, karena saya sedang diberi amanah sebagai Plt Ketua Umum, saya berkewajiban untuk lapor sebagai Anggota Wantimpres," kata dia.
Baca Juga: Menkumham Tunjuk Mardiono Jadi Plt Ketua Umum PPP
2. Tepis tak ada perpecahan di PPP, Mardiono sudah bertemu dengan Suharso
Editor’s picks
Lebih lanjut, Mardiono mengaku tak ada perpecahan di partainya. Meskipun, Suharso Monoarfa baru saja dilengserkan dari jabatan Ketua Umum.
"Saya menambahkan, bahwa PPP ini gak ada konflik, di PPP tidak ada perpecahan, karena Pak Suharso dengan saya adalah seorang sahabat," ujar dia.
Mardiono mengaku, dirinya juga sudah bertemu dengan Suharso pada Senin (12/9/2022) malam. Menurutnya, pertemuan itu membahas mengenai internal PPP.
"Yang dibahas ya perpolitikan PPP, memang kita kalau politikus PPP kalau ketemu bahas itu aja, dinamika di PPP," ucap dia.
3. Alasan PPP copot Suharso
Mardiono kemudian menjelaskan alasan PPP mencopot Suharso dari jabatan ketua umum. Hal itu dilakukan agar Suharso lebih fokus pada jabatannya sebagai Menteri PPN/Bappenas.
"Karena beliau sedang menghadapi tugas negara yang berat, karena sedang menghadapi juga (persiapan) KTT G20, itu beliau juga memiliki peran yang besar dalam G20, itu juga Menteri Bappenas," kata dia.
Selain itu, Suharso juga kerap bertugas ke luar negeri. Hal itu dirasa waktunya tidak cukup untuk mengurusi PPP yang saat ini sedang melakukan persiapan Pemilu 2024.
"Sehingga, ini kader-kader, para elite ini sudahlah kita bagi tugas, sebenarnya tidak ada istilah pemberhentian, itu tidak, kemudian di masyarakat itu diasumsikan ini ada terjadi konflik, atau ini terjadi ya itu tidak, sebenarnya itu PPP tidak ada konflik," kata dia.
Baca Juga: Dilengserkan dari Ketum PPP, Suharso Bicara ke Jokowi