Mengintip Suara Santri NU, Apakah Pilih Cak Imin Sebagai Capres 2024?

Cak Imin kerap sowan kepada kiai dan santri NU

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, kerap menyatakan siap sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.

Cak Imin juga sering bersilaturahmi dengan kiai dan santri golongan Nahdlatul Ulama (NU). Tak jarang, Cak Imin juga menyebutkan PKB merupakan partainya orang NU.

IDN Times mencoba menanyakan hal tersebut kepada santri generasi Z yang belajar di pondok pesantren NU.

Baca Juga: Ketum PBNU Sebut Capres 2024, Cak Imin: Punya Amanah sebagai Ketua PKB

1. Ada yang enggan memilih Cak Imin

Mengintip Suara Santri NU, Apakah Pilih Cak Imin Sebagai Capres 2024?Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar usai bertemu Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (25/3/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Salah satu alumni santri di Jawa Tengah, Ahmad Sahroni, mengaku enggan memilih Cak Imin sebagai capres. Salah satunya, karena Cak Imin kerap berbeda pendapat dengan keluarga almarhum Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Tidak, Cak Imin ini kalau dilihat track record-nya di PKB banyak gejolak. Misalnya, kisruh dengan keluarga Gus Dur, kemudian entah hanya sebatas ambisius untuk menjdi presiden atau semata-mata hanya ingin menstabilkan PKB, karena bisa dikatakan dari banyak survei, nama Cak Imin secara elektabilitas lebih rendah dibanding kandidat lain," kata dia.

Pria kelahiran 1997 itu menegaskan, santri harus ikut dan paham politik. Namun, dia memilih tidak ikut dalam politik praktis. "Akan tetapi, bukan ikut dalam politik praktis, sebab jika masuk dalam politik praktis biasanya orientasinya tentang harta dan jabatan," ujar Sahroni.

"Santri ikut dalam politik aktif, artinya, mengerti dan mengawasi segala kehidupan politik di Indonesia," sambung Sahroni.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Punya Hak Suara, Usulkan NU Dapat Nobel Perdamaian

2. Calon presiden harus paham terhadap masalah masyarakat kalangan bawah

Mengintip Suara Santri NU, Apakah Pilih Cak Imin Sebagai Capres 2024?ilustrasi Calon Presiden (IDN Times/Aditya Pratama)

Sahroni menegaskan, capres yang akan maju Pilpres 2024 harus memahami masalah masyarakat kalangan bawah. Sehingga, ujar dia, mampu menyusun kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Calon presiden yang paham akan masyarakat bawah, mengerti keadaan masyarakat bawah, progresif, kolaboratif, dan bisa membawa Indonesia lebih maju lagi," kata dia.

3. Ada juga santri yang bisa saja memilih Cak Imin

Mengintip Suara Santri NU, Apakah Pilih Cak Imin Sebagai Capres 2024?Santri dari Cirebon, Zannuba Imroatun Nabilah (dok. Pribadi)

Sementara itu, santri asal Cirebon, Zannuba Imroatun Nabilah, mengaku bisa saja memilh Cak Imin sebagai capres 2024. Namun, dia ingin melihat terlebih dahulu visi misinya seperti apa.

Selain itu, Nabila berharap capres 2024 yang nantinya terpilih bisa amanah dengan janji politiknya. Sehingga ketika sudah menjabat, tidak lupa dengan apa yang sudah disampaikan untuk menarik suara masyarakat.

"Harapan capres yang amanah, bertanggung jawab, mengayomi rakyat, dan memberikan hal yang dibutuhkan rakyat," kata dia.

Lebih lanjut, perempuan kelahiran 2001 itu mengaku tak masalah bila nanti ada capres dari laki-laki dan perempuan. Yang terpenting, kata dia, mampu menyejahterakan masyarakat.

"Saya tidak memilih antara laki-laki atau perempuan, karena dari keduanya memiliki kesetaraan bersama. Jadi, untuk hal itu tergantung pada masing-masing visi misi," ujar Nabila.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya