Muhammadiyah Minta Kadernya Jadi Pendekar, Apa Itu?

Kader Muhammadiyah diimbau untuk menjauhi wahn'

Jakarta, IDN Times - Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pengkaderan, Dahlan Rais, meminta para kadernya untuk menjadi "pendekar". Dahlan menerangkan, pendekar yang dimaksud bukanlah orang yang pandai berkelahi atau silat, tapi pendekar di jalan dakwah.

Dahlan mengimbau kepada kader Muhammadiyah untuk menjauhi wahn', atau penyakit cinta dunia dan takut akhirnya, sehingga melupakan dakwah.

"Kalau sudah tergoda dengan hal-hal duniawi, kita akan terjerumus menjadi perampok tanpa perjuangan. Oleh karena itu, jadilah pendekar di jalan dakwah,” ujar Dahlan dilansir dari laman resmi Muhammadiyah, Jumat (15/10/2021).

Baca Juga: Muhammadiyah: Buzzer Bagian dari Alat Perang Modern

1. Muhammadiyah memahami Islam sebagai agama yang egaliter

Muhammadiyah Minta Kadernya Jadi Pendekar, Apa Itu?Ilustrasi Logo Muhammadiyah (Website/muhammadiyah.or.id)

Dahlan mengatakan, tak mudah menjadi kader Muhammadiyah. Sebab, kata dia, dakwah yang dilakukan Muhammadiyah itu tidak populer dibanding yang lain.

“Menjadi kader dakwah itu harus siap berjalan di jalan yang sepi. Tidak jadi populer dan tidak kaya bukanlah masalah, karena tujuannya bukan untuk itu," ucapnya.

Lebih lanjut, Dahlan menerangkan, Muhammadiyah memahami Islam sebagai agama yang egaliter. Oleh karena itu, para kader Muhammadiyah diminta untuk mengamalkan dakwah yang moderat dan tidak berlebihan.

“Kita menekankan pada Islam yang berkemajuan dan moderat, sedangkan dakwah yang berkemajuan itu tajdid, yang artinya pintu pembaharuan selalu terbuka,” katanya.

Baca Juga: Kata Ketua Muhammadiyah soal Viral Santri Tutup Telinga Dengar Musik

2. Ketum PP Muhammadiyah minta kadernya tingkatkan kualitas

Muhammadiyah Minta Kadernya Jadi Pendekar, Apa Itu?Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir (dok. Muhammadiyah)

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haerdar Nashir, meminta kualitas kadernya meningkat. Terlebih, saat ini Muhammadiyah telah memiliki 164 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

“Bahkan kalau tidak dicegah mungkin setiap daerah bikin universitas nanti. Ini juga harus tahan diri. Hati-hati, karena terlalu banyak nanti hanya kuantitas. Padahal sekarang harus kualitas juga. Kenapa? Karena yang lain juga mendirikan (universitas) bahkan sudah lebih maju lagi daripada kita," ujar Haedar.

Dia mengingatkan kepada pengurus PP Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas diri. Sehingga, jumlah kader Muhammadiyah tak hanya banyak, tapi juga berkualitas.

“Kalau para pengurusnya hanya sibuk mengurus hal-hal urusan organisasi-administratif, lupa urusan peningkatan kualitas, padahal peningkatan kualitas itu menyangkut kualitas gurunya, kualitas kurikulumnya, persaingannya juga tinggi, kita akan ketinggalan,” katanya.

3. Haedar minta Muhammadiyah perhatikan kader muda

Muhammadiyah Minta Kadernya Jadi Pendekar, Apa Itu?Ketua Umum PP Muhammditah, Haedar Nashir. IDN Times/Pito Agustin Rudiana

Haedar kemudian meminta kepada pengurus untuk memperhatikan kader muda yang ada di sekolah hingga perguruan tinggi. Jangan sampai para elite Muhammadiyah sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Perhatikan, anak muda tergarap gak? Jangan sampai nanti ada ploting mess, Muhammadiyah ini tercerabut dari jeemaah, dari akar masyarakat, dari akar umat. Jangan salahkan akhirnya, sebab pihak lain menggarap umat kita di bawah,” imbuhnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya