Panas Dingin Hubungan Jokowi Surya Paloh hingga Tak Undang Cawe-cawe

Hubungan Jokowi dan Surya Paloh dinilai sudah retak

Jakarta, IDN Times - Hubungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, disebut sedang panas dingin. Hal itu bermula ketika NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024 pada 3 Oktober 2022 lalu.

Usai deklarasi Anies, Jokowi memberi kode akan me-reshuffle NasDem dari Kabinet Indonesia Maju. Meski demikian, isu reshuffle itu juga tak kunjung terjadi.

"Rencana selalu ada, pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi usai meninjau proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Selain itu, Surya Paloh juga kerap tidak diundang dalam pertemuan dengan enam ketua umum parpol pendukung pemerintah lainnya.

Mulanya, NasDem tak diundang dalam acara silaturahmi Ramadan di DPP PAN pada Minggu, 2 April 2023. Saat itu, ketua umum parpol yang hadir ada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto; Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri tak hadir karena saat itu sedang berada di Jepang.

Baca Juga: Hanya NasDem Partai Koalisi Tak Diundang di Silaturahmi Ramadan PAN

1. NasDem tak diundang atas restu Jokowi

Panas Dingin Hubungan Jokowi Surya Paloh hingga Tak Undang Cawe-caweSilaturahmi Ramadan PAN bersama Presiden Jokowi dan Ketum Parpol lain (IDN Times/Ilman)

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto, mengatakan alasan NasDem tak diundang sudah atas restu Jokowi.

"Pertimbangannya itu kan ini pertemuan yang dirancang oleh beberapa ketum parpol, tentu atas restu Pak Presiden kan itu yang diundang," ujar Yandri di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ketum Parpol Pendukung Jokowi Mulai Berdatangan ke Istana Merdeka

2. Cawe-cawe di Istana Kepresidenan Jakarta

Panas Dingin Hubungan Jokowi Surya Paloh hingga Tak Undang Cawe-caweKetua Umum Parpol Pendukung Pemerintah usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Terbaru, Jokowi bersama Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri; Ketua Umum Partai Gerindra; Prabowo Subianto; Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono melakukan cawe-cawe politik di Istana Kepresidenan Jakarta pada 2 Mei 2023.

Saat ketua umum partai politik menyebut Surya Paloh tak datang karena sedang berada di luar negeri, Presiden Jokowi secara terang-terangan mengakui tak mengundang Surya Paloh dalam cawe-cawe itu.

"Ya, memang (NasDem) tidak diundang," ujar Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Baca Juga: Demi Menang di 2024, Ganjar dan Prabowo Akan Berebut Endorse Jokowi

3. Alasan Jokowi tak undang NasDem

Panas Dingin Hubungan Jokowi Surya Paloh hingga Tak Undang Cawe-caweKetum NasDem Surya Paloh (IDN Times/Aryodamar)

Jokowi menjelaskan, pertemuan itu turut membahas mengenai strategi koalisi besar. NasDem tak diundang karena sudah memiliki capres tersendiri, yakni Anies Baswedan.

Sementara, di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di dalamnya ada Golkar, PPP, PAN dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dengan Gerindra, PKB masih belum ada capres yang dideklarasikan. Oleh karena itu, kata dia, perlu dibahas mengenai strategi politik.

Bila NasDem diundang, mereka dinilai akan mengetahui strategi pemenangan yang akan dibicarakan. Sebab, sudah dipastikan bila sudah resmi Anies Baswedan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka akan menjadi lawan dari koalisi besar.

"NasDem itu, ya, kita bicara apa adanya, ya, kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang baik. Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang di sini (NasDem) tahu strateginya, dalam politik itu wajar-wajar saja, biasa," kata dia.

4. Surya Paloh mengaku tidak baper

Panas Dingin Hubungan Jokowi Surya Paloh hingga Tak Undang Cawe-caweKetua Umum DPP NasDem Surya Paloh memberi keterangan usai Menkominfo Johnny G Plate jadi tersangka (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sehari setelah Jokowi blak-blakan menyatakan tak mengundang NasDem dalam cawe-cawe bersama ketua umum partai politik pendukung pemerintah, Surya Paloh mengaku tak mempermasalahkannya. Surya mengaku bisa memahaminya.

"Saya bisa pahami itu (NasDem sengaja tak diundang). Barang kali beliau sebagai pemimpin koalisi partai-partai pemerintahan dan beliau tidak menganggap lagi NasDem ini di dalam koalisi pemerintah untuk sementara," ungkap Surya Paloh, usai bertemu empat mata dengan Menko, Luhut Pandjaitan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023). 

Meski begitu, kata Surya, NasDem tetap akan berada di lingkar pemerintahan. Sebab, mereka berkomitmen untuk tetap mendukung pemerintahan Jokowi hingga Oktober 2024. Oleh sebab itu, dalam pembicaraannya dengan Luhut tidak sedikit pun disinggung soal rencana NasDem yang bakal hengkang dari Kabinet Indonesia Maju jilid II. 

"(Komitmen) kami tetap. Jadi, gak ada (rencana keluar dari kabinet) karena sudah kami katakan bahwa kami berupaya sedemikian rupa, agar tetap konsisten dan komit terhadap apa yang telah disampaikan," tutur dia. 

Baca Juga: Denny Indrayana Bocorkan Putusan MK, Saan NasDem: Itu Warning

5. Jokowi tetap titip salam dan selamat Lebaran kepada Surya Paloh

Panas Dingin Hubungan Jokowi Surya Paloh hingga Tak Undang Cawe-caweIDN Times/istimewa

Lebih lanjut, Surya mengatakan, dalam pertemuan empat mata dengan Luhut, Menko Marves itu sempat mengucapkan selamat Idul Fitri. Konglomerat asal Aceh itu mengaku juga dititipi sejumlah pesan dari Presiden Jokowi. 

"Ada beberapa pesan mungkin dari Pak Jokowi. Beliau menitipkan salam saja kepada saya lah," kata dia. 

Surya pun menyadari ia memang sengaja tak diundang mantan Wali Kota Solo itu untuk bersilaturahmi dengan enam ketua umum parpol lainnya. Meski begitu, kata dia, NasDem akan tetap berkomitmen mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024. 

"Kan sudah dijelaskan oleh beliau bahwa saya memang tidak diundang kan?" katanya.

6. Hubungan Jokowi dan Surya Paloh retak ketika NasDem deklarasikan Anies sebagai capres

Panas Dingin Hubungan Jokowi Surya Paloh hingga Tak Undang Cawe-caweAnies Baswedan, Capres Pilihan Partai Nasdem untuk tahun 2024 (IDN Times/Fauzan)

Sementara itu, Pengamat Politik, Ujang Komarudin, menilai retaknya hubungan Jokowi dan Surya Paloh ketika NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pada 3 Oktober 2022.

"Ya, kalau kita lihat hubungan Jokowi dengan Surya Paloh memang sudah rusak, sudah retak, sudah dari kawan menjadi lawan, tapi kan di partai politik itu sangat tipis kawan dan lawan itu. Di periode pertama, Jokowi jadi kawan, periode kedua ini menjelang jabatan Jokowi akhir khususnya pascapenetapan Anies Baswedan sebagai capres dari NasDem pada 3 Oktober lalu, hubungan itu sudah sangat retak, sampai sekarang belum ada perbaikan hubungan itu," kata Ujang kepada IDN Times, Selasa (30/5/2023).

Retaknya hubungan itu dimulai ketika Jokowi memberi sinyal bahwa NasDem akan di-reshuffle dari Kabinet Indonesia Maju. Namun, reshuffle itu urung dilakukan karena dikhawatirkan NasDem akan mendapat simpati publik dan elektabilitasnya naik.

"Kenapa NasDem tidak di-reshuffle? Karena kalau NasDem di-reshuffle itu semakin naik elektabilitasnya karena akan mendapat dukungan publik, kenapa di-reshuffle setelah dukung Anies, makanya Jokowi gak reshuffle, biarkan dulu," kata dia.

Dua pertemuan cawe-cawe ketum partai politik di DPP PAN dan Istana Kepresidenan Jakarta juga mengindikasikan hubungan Jokowi dan Surya Paloh tidak baik-baik saja.

"NasDem tidak diundang itu sangat jelas, sangat clear hubungan antara Surya Paloh dan Jokowi sudah retak, sudah beda dukungan, Jokowi punya jago sendiri untuk capres-cawapres dan katakanlah NasDem sudah gabung ke partai oposisi, Demokrat dan PKS," imbuhnya.

 

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Baca Juga: Istana Jelaskan soal Jokowi Cawe-cawe demi Kepentingan Bangsa

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya