Panglima Sebut TNI Kekurangan Prajurit di Wilayah Perbatasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, mengakui bahwa pihaknya kekurangan prajurit untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain.
Dia mencontohkan, garis perbatasan antara Indonesia dan Malaysia yang panjangnya 2 ribu kilometer hanya diisi oleh 1.800 prajurit.
"Berarti kan kalau dibentangkan dari kiri ke kanan, satu orang dengan yang lain itu jaraknya satu kilo, kurang sebenarnya," ujar Andika di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Baca Juga: Kekayaan Panglima TNI Andika Perkasa Naik Rp2,6 M dalam 5 Bulan
1. Tak boleh menyerah meski kekurangan prajurit
Dalam kesempatan itu, Andika mengaku harus bisa melakukan manajemen terhadap prajurit yang ada. Dengan demikian, maka pihaknya tetap mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
"Yang penting gak boleh nyerah dengan kekurangan personel. Gimana caranya, memanfaatkan masyarakat sekitar, kita membina mereka sehingga mereka bisa menjadi early warning bagi kita. Karena kita gak cukup kalau secara fisik," kata dia.
Baca Juga: Panglima TNI Tunjuk Brigjen TNI Iwan Setiawan Jadi Danjen Kopassus
2. Kendaraan tempur TNI juga masih kurang
Editor’s picks
Lebih lanjut, Andika mengatakan, kendaraan tempur TNI juga hingga kini masih kurang. Dia berharap, kendaraan tempur yang masih kurang itu dapat ditambah dan diperbarui.
"Kekurangan kendaraan tempur itu kalau diikuti banyak sekali. Misalnya, angkatan udara kan F16 itu kan single engine, misalnya ya, kita perlu yang double engine, makanya ada rencana pembelian F15, itu double engine, kemampuan juga lebih tinggi, dan beberapa alternatif lain," ujar dia.
"Belum lagi jumlahnya, F16 kita punya 33, dengan luas wilayah, dengan jam terbang, itu sudah jelas masih kurang, itu contoh saja," sambungnya.
Baca Juga: Tak Ada Etik untuk Prajurit Serang Suporter, Panglima TNI: Itu Pidana!
3. Megawati ke Jokowi: Pertahanan kita kok maju mundur?
Sebelumnya, Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, mempertanyakan kepada Presiden Jokowi mengenai sistem pertahanan NKRI. Dia kemudian mengusulkan kepada Jokowi untuk membahas mengenai postur pertahanan bersama dengan TNI.
"Negara kita adalah negara archipelago, terdiri dari kepulauan dan laut yang menutupi kita menjadi sebuah perekat dari negeri. Saya juga bilang sama Pak Jokowi, 'Pak Jokowi, sistem pertahanan kita kok istilahnya maju mundur'. Siapa yang sebenarnya yang utama?" ujar Megawati dalam keterangannya saat memberi kuliah umum di Seskoal, Selasa (4/10/2022).
Menurutnya, pembahasan pertahanan itu bisa dilakukan dengan Panglima TNI dan tiga matra lainnya, yakni TNI AD, TNI AU, serta TNI AL.
"Kalau saya minta, kumpulkan semua. Ini yang namanya gotong-royong, musyawarah untuk mufakat. Bagaimana untuk masa depan pertahanan kita," ucap dia.
Baca Juga: Megawati ke Jokowi: Pertahanan Kita Kok Maju Mundur?