PDIP Harus Pikir Ulang bila Ingin Usung Puan Jadi Capres 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, mengatatakan PDI Perjuangan (PDIP) harus memikirkan ulang bila ingin mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) 2024 . Menurutnya, berdasarkan survei SMRC, tak ada kemajuan dari sisi elektabilitas Puan.
Mujani mengatakan, dalam survei SMRC pada Maret 2021, elektabilitas Puan hanya 0,5 persen. Sementara, pada survei Agustus 2022, elektabilitas tak juga terdongkrak, persentasenya berada di angka 1 persen.
"Mba Puan itu gak ke mana-mana (elektabilitasnya) dan gap-nya terlalu jauh dengan tokoh-tokoh lain, sekarang sudah 1 persen, tapi kan cuma 1 persen, itu dari 0,5 persen jadi 1 persen, secara statistik gak ada kemajuan, gak pergi ke mana-mana," ujar Mujani di kanal YouTube SMRC TV, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: MKD DPR Terima Laporan Puan Maharani yang Rayakan HUT Saat Rakyat Demo
1. PDIP akan sulit menangi pilpres 2024 bila usung Puan
Mujani mengatakan, sangat logis PDIP ingin mencalonkan Puan Maharani sebagai capres 2024. Sebab, dia juga sebagai salah satu pimpinan partai.
"Jadi, logis kalau ada harapan (Puan jadi capres), harapan setidaknya dari elite, atau mungkin dari Ibu Mega sendiri agar Puan menjadi calon, itu logis kalau ada keinginan seperti itu," ucap dia.
Namun, PDIP diminta menghitung ulang apakah Puan bisa menang dalam Pilpres 2024. Menurutnya, kemungkinan tersebut bisa dideteksi sejak dini.
"Kalau Ibu Puan dipaksakan menjadi calon, harapan PDIP memiliki presiden lagi akan menjadi susah," kata dia.
Editor’s picks
Baca Juga: Puan Maharani Rajin Safari Politik, Ganjar: Perlu Juga ke Partai Baru
2. Bila Puan berhadapan dengan Anies dan Prabowo, itu beda kelas
Lebih lanjut, Mujani mengatakan, elektabilitas Puan dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto sangat jauh. Bila Puan dipaksakan maju jadi capres 2024 melawan Anies dan Prabowo, itu beda kelas.
"Kalau Mba Puan bersaing dengan Anies dan Prabowo, jelas tidak kompetitif, tidak fair persaingan ini, istilahnya kayak orang kelas bawah bersaing dengan kelas atas, yang fair itu kayak Prabowo dengan Anies," ujar dia.
Berdasarkan survei SMRC pada Agustus 2022, elektabilitas Prabowo berada di 40,2 persen. Sedangkan Anies Baswedan 27,5 persen.
3. Trend kesukaan responden terhadap Puan terus menurun
Selain itu, kata Mujani, tren responden terhadap Puan Maharani juga menurun. Berikut hasil survei SMRC dari 2021:
- Februari-Maret 2021: 60 persen
- Mei 2021: 58 persen
- September 2021: 51 persen
- Desember 2021: 46 persen
- Maret 2022: 45 persen
- Agustus 2022: 44 persen
"Ini masalah, jadi tingkat penerimaan pada mba Puan itu melemah," imbuhnya.