Perjuangan Tim Pemulasaran Jemput Jenazah Isoman COVID di Gang Sempit

Meski sulit, tim penjemput jenazah tetap bekerja ikhlas

Jakarta, IDN Times - Dering panggilan Call Center BPBD Kota Bekasi tak henti berbunyi. Pesan tersebut berisi meminta tolong untuk menjemput dan memakamkan jenazah COVID-19.

Saat ada panggilan, Rinto Butarbutar selaku pemegang komando mengarahkan timnya menuju lokasi penjemputan. Tim tak memilih tempat, semua panggilan pasti akan dibantu, termasuk menjemput jenazah pasien COVID di gang sempit.

Suara sirine terdengar. Kini, tim BPBD Kota Bekasi telah menjemput jenazah COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) lebih dari 200 orang. 

Baca Juga: Cerita Petugas BPBD Bekasi Jemput 193 Jenazah Pasien COVID-19 Isoman

1. Berjalan dari depan gang ke rumah duka

Perjuangan Tim Pemulasaran Jemput Jenazah Isoman COVID di Gang SempitBPBD Kota Bekasi evakuasi jenazah COVID-19 yang sedang melakukan isoman di rumah. (dok. BPBD Kota Bekasi)

Rinto yang biasa ikut ke lapangan menjelaskan, penjemputan jenazah COVID-19 di gang-gang sempit biasanya sulit. Sebab, tim harus berjalan ratusan meter dan membawa jenazah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Menurutnya, kondisi tersebut membuat cepat lelah saat mengangkat jenazah menuju mobil. Tak jarang, di tengah jalan petugas beristirahat hanya sekedar untuk mengambil napas panjang.

Namun, hal itu tidak menjadi kendala bagi tim. Rinto mengatakan, semua dijalankan dengan ikhlas.

Dalam bekerja, mereka berkejaran dengan waktu. Sebab, pasien harus segera dibawa untuk dimandikan dan dimakamkan.

"Kita bantu semua, kasihan juga keluarga kalau ada keluarganya meninggal tapi didiamkan berjam-jam," kata Rinto.

Baca Juga: Lapor COVID: 451 Pasien Meninggal Saat  Isoman, Tertinggi Kota Bekasi

2. Suasana saat tim tiba di rumah duka

Perjuangan Tim Pemulasaran Jemput Jenazah Isoman COVID di Gang SempitBPBD Kota Bekasi evakuasi jenazah COVID-19 yang sedang melakukan isoman di rumah. (dok. BPBD Kota Bekasi)

Rinto menceritakan, ketika timnya tiba di rumah duka, kondisi jenazah masih dalam keadaan polos. Belum dimasukkan ke dalam kantong jenazah maupun peti.

"Jadi keluarga di rumah mereka juga gak berani, jadi gak bisa berbuat apa-apa, mereka juga gak tahu protokolnya gimana," katanya.

Namun, Rinto mengatakan, ada juga keluarga yang berusaha memanggil petugas Puskesmas untuk membuat surat kematian dan mengecek kondisi jenazah.

3. Cara memanggil petugas pemulasaran BPBD Kota Bekasi

Perjuangan Tim Pemulasaran Jemput Jenazah Isoman COVID di Gang SempitIlustrasi Virus Corona. IDN Times/Mardya Shakti

Layanan pemulasaran BPBD Kota Bekasi ini lebih diutamakan untuk warga Kota Bekasi. Masyarakat dapat menghubungi 1500-444 (call center Kota Bekasi) atau 081283957877 (call center WA BPBD Kota Bekasi). Pelapor wajib menunjukkan surat positif COVID-19 atas nama pasien.

"Layanan ini semuanya gratis, ini perintah langsung dari Pak Wali Kota," kata Rinto.

Rinto mengatakan, total ada 11 ambulans untuk mengevakuasi jenazah COVID-19 yang isoman di rumah. "Kami berusaha cepat mengevakuasi, ketika ada antrean di TPU, kami akan sampaikan ke keluarga agar mereka tahu dan setelah selesai kami akan langsung meluncur," ujarnya.

Baca Juga: Sehari Bisa 30 Jenazah Dimakamkan, 2 TPU di Bekasi Nyaris Penuh 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya