PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang, 6 Daerah Ini Masih Masuk Level 4
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN TImes - Pemerintah kembali memperpanjang masa PPKM di luar Jawa-Bali hingga 18 Oktober 2021. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, masih ada 6 daerah di luar Jawa-Bali yang masuk PPKM level 4.
"Perpanjangan PPKM luar Jawa (Bali) diusulkan untuk 2 minggu ke depan yaitu 5-18 (Oktober) dengan cakupan adalah 6 kabupaten/kota, sebelumnya 10 kabupaten/kota," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/10/2021).
Baca Juga: Aturan Lengkap PPKM Level 3 di DKI Jakarta yang Kembali Diperpanjang
1. Daftar 6 daerah yang masih PPKM level 4
Airlangga mengatakan, enam daerah yang masuk PPKM level 4 itu ada di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bangka, Kota Padang, Kota Banjarmasin, Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan.
Selain itu, ada 44 kabupaten/kota yang masuk wilayah PPKM level 3. Kemudian daerah yang masuk PPKM level 2 ada 292.
"Untuk PPKM level 1 ada di 44 kabupaten/kota," katanya.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang hingga 18 Oktober, Luhut Klaim COVID Turun 98 Persen
2. PPKM diperpanjang hingga 18 Oktober, Luhut Klaim COVID-19 RI membaik
Editor’s picks
Dalam konferensi pers itu, pemerintah juga memperpanjang penerapan PPKM level hingga 18 Oktober 2021. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan situasi pandemik COVID-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan.
"Kasus konfirmasi nasional turun 98 persen dan Kasus konfirmasi Jawa-Bali juga menunjukkan penurunan hingga 98,7 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu," kata Luhut.
Baca Juga: Luhut: Kasus Aktif COVID-19 di Jawa-Bali Turun 96 Persen
3. Luhut sebut reproduksi virus corona di Jawa sudah di bawah satu
Kemudian, Luhut juga menyampaikan tingkat reproduksi virus corona di Jawa sudah berada di bawah satu. Sementara, di Bali masih berada di angka satu.
"Selain itu jumlah testing yang dilakukan per hari terus mengalami peningkatan sehingga dapat menurunkan tingkat positivity rate yang sudah berada di bawah 1," ujar Luhut.
Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menyebut testing di Indonesia juga alami peningkatan. Sehingga, ia membantah apabila turunnya kasus lantaran testing yang menurun.
"Testing terus alami peningkatan. Jadi tidak benar kalau testing angkanya turun. Testing itu rata-rata di sekitaran 75 ribu. Kami berupaya sampai 400 ribu, 200 ribu, 300 ribu, tapi sepertinya kita akan range dari 175-250 ribu," terang dia.
Baca Juga: Nama Luhut Muncul di Pandora Paper, Ini Kata Jubirnya