PPP Bakal Bentuk Poros Koalisi di Pilpres 2024
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, mengatakan partainya akan membentuk poros koalisi di Pilpres 2024. PPP saat ini masih bertus berkomunikasi dengan partai lain untuk mempersiapkan pesta demokrasi lima tahunan mendatang.
"Tentu kita berkomunikasi dengan sejumlah partai lain. Bukan membentuk poros baru, karena sekarang ini kan belum ada poros," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/12/2021).
1. PPP terbuka usung capres dari non-kader
Arsul mengatakan PPP terbuka dengan calon presiden (capres) dari luar partai. Dia juga tak mempermasalahkan bila ada kritik terhadap PPP yang tidak menampilkan kadernya sebagai capres.
"Lah kalau semua parpol itu hanya membuka pintu untuk kadernya sendiri, kan orang yang non-parpol berarti tertutup pintunya untuk menjadi capres-cawapres," ucapnya.
Menurutnya, PPP senantiasa melihat potensi kader PPP dan juga pihak luar. Sehingga, dalam mengusung capres-cawapres itu merupakan orang yang cakap dalam bidangnya.
Baca Juga: Tanggapi Isu Reshuffle, Wakil Ketum PPP: Saya Tanya Tokek Istana Dulu
2. PPP harap ada lebih dari dua paslon di Pilpres 2024
Editor’s picks
Arsul berharap akan ada lebih dari dari dua pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024. Ia tak ingin seperti pada Pilpres 2014 dan 2019, dua pasangan capres-cawapres membuat masyarakat terbelah.
"Kita rasanya sudah cukup belajar dari Pilpres 2014 dan 2019, yang menurut saya social cost-nya itu sangat tinggi untuk negeri ini akibat keterbelahan yang timbul karena dua (calon)," kata Arsul.
3. Keputusan jadwal Pemilu 2024 diperkirakan diambil usai DPR reses
Sebelumnya, pengambilan keputusan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024 diperkirakan akan dilakukan setelah DPR RI melakukan reses. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus.
"Sampai saat ini belum diagendakan pembahasan mengenai hal tersebut pada masa sidang sekarang," kata Guspardi saat dihubungi, Jumat (26/11/2021).
"Sepertinya begitu (keputusan jadwal Pemilu 2024 ditentukan setelah reses)," tambahnya.
Dia mengatakan jadwal Pemilu 2024 tak kunjung diputuskan karena KPU dan pemerintah belum satu suara. Keduanya memiliki usul yang berbeda. KPU mengusulkan Pemilu 2024 digelar Februari, sementara pemerintah mengusulkan di bulan Mei.
Wakil Ketua Komisi II DPR fraksi PKB, Luqman Hakim, juga belum mengetahui kapan keputusan jadwal Pemilu 2024 akan diambil.
"Semoga pada masa sidang ini sudah ada keputusan KPU tentang tanggal Pemilu 2024," kata Luqman dihubungi terpisah. Sebagai informasi, DPR akan memasuki masa reses pada pertengahan Desember 2021.
Baca Juga: Hasil Survei: Prabowo Capres Paling Disukai, Disusul Sandiaga-Anies