Sampel COVID-19 Omicron Diambil 9 November dan Terdeteksi 24 November
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Afrika Selatan pertama kali melaporkan varian COVID-19, Omicron, di negaranya pada 24 November 2021. Ketua Bidang Data dan IT Satgas Penanganan COVID-19 RI Dewi Nur Aisyah mengatakan, sampel virus tersebut diambil pada 9 November 2021.
"Berarti ada jeda waktu di sini, jadi kemungkinan besar sudah terjadi transmisi komunitas, terutama di Afrika Selatan," ujar Dewi di kanal YouTube BNPB, Senin (29/11/2021).
Baca Juga: Cegah Omicron, Ini Aturan Lengkap Perjalanan Internasional yang Baru
1. Omicron masuk dalam variant of concern
Dewi mengatakan, Omicron saat ini masuk dalam variant of concern. Berdasarkan penelitian awal, Omicron ini dapat meningkatkan angka penularan secara epidemiologi.
Selain itu, juga dapat meningkatkan perubahan gejala penyakit. Kategori yang dianggap masuk ke dalam variant of concern lain seperti meningkatkan efektivitas usaha kesehatan publik, pengobatan, dan alat diagnostik yang saat ini tersedia.
Baca Juga: Update Varian B.1.1.529 atau Omicron, Perlukah Kita Panik?
2. Hasil kajian dari varian Omicron
Editor’s picks
Lebih lanjut, Dewi menerangkan, berdasarkan Preliminary Report dari Afrika Selatan, varian Omicron ini menunjukkan tidak ada perbedaan gejala. Bahkan, beberapa individu yang terpapar varian Omicron dilaporkan tidak memiliki gejala.
"Kemungkinan lebih cepat menular dibanding varian Delta dan re-infeksi," ucapnya.
Selain itu, beberapa mutasi di protein spike dari Omicron ini menunjukkan efek yang signifikan terhadap penurunan kemampuan antibodi dalam menetralisasi virus. Namun, efek resistensi belum diketahui.
3. Luhut minta masyarakat tidak panik sikapi keberadaan Omicron
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau masyarakat tidak panik menyikapi adanya varian baru COVID-19 B.1.1.529 yang disebut Omicron.
WHO menyebut, varian Omicron lebih cepat menular dan menurunkan imun baik dari infeksi sebelumnya maupun dari vaksin.
"Saya ingin mengingatkan sekali lagi, bahwa masyarakat tidak perlu panik dalam menyikapi varian Omicron ini," ujar Luhut konferensi pers virtual, Minggu (28/11/2021).