Satgas COVID-19: 2 Dosis Vaksin Cukup untuk Bentuk Kekebalan

Hal itu sudah sesuai dengan penelitan yang ada

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menegaskan dua dosis vaksin COVID-19 yang diterima masyarakat sudah cukup untuk membentuk kekebalan. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang sudah ada.

"Untuk saat ini, dua kali dosis vaksin untuk masyarakat sudah cukup membentuk individu," ujar Wiku dalam konferensi pers virutal, Kamis (15/7/2021).

Wiku mengatakan berdasarkan hasil studi, rata-rata antibodi dalam polulasi dapat bertahan dalam hitungan bulan hingga tahun.

"Walaupun beberapa faktor dapat mempengaruhi visibilitas maupun efektivitas vaksin yang telah diberikan," katanya.

1. WHO sebut vaksin dapat meminimalisir gejala

Satgas COVID-19: 2 Dosis Vaksin Cukup untuk Bentuk KekebalanIlustrasi vaksin (Dok. ANTARA FOTO)

Menurutnya, WHO menyatakan vaksinasi dapat meminimalisir gejala yang ditimbulkan apabila terpapar virus corona. Hal itu juga telah melalui tahap penelitian.

"Kehadiran kasus positif setelah ditelaah, salah satunya Kohort, dari 183 negara menyatakan bahwa pasien yang sudah divaksinasi (kemudian) positif, memperlihatkan ada penurunan mutasi yang terjadi," ucapnya.

Lebih lanjut, Wiku mengatakan pemerintah kini terus mendorong masyarakat untuk vaksin COVID-19. Hal itu dilakukan guna mencapai kekebalan komunitas di akhir 2021.

"Terlepas dari adanya kebijakan boster dosis ketiga untuk tenaga kesehatan, pemerintah akan tetap fokus pada akselerasi vaksinasi demi mencapat kekebalan komunitas di akhir tahun 2021," ucapnya.

Baca Juga: 6 Potret Mobil Vaksinasi Keliling di Jakarta, Pemprov DKI Kejar Target

2. Vaksinasi dosis pertama sudah 20 persen dari target

Satgas COVID-19: 2 Dosis Vaksin Cukup untuk Bentuk KekebalanMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan perkembangan vaksinasi COVID-19 terkini dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7/2021). Budi menerangkan, vaksinasi tahap pertama saat ini sudah mencapai 20 persen, dari target populasi 181,5 juta jiwa.

"Angkanya tadi pagi 52 juta (orang), bapak-ibu. Suntik pertamanya 37 juta, 30 juta itu sekitar 20 persen dari target populasinya kita yang 181,5 juta," papar Budi.

3. Percepatan vaksinasi turun saat akhir pekan

Satgas COVID-19: 2 Dosis Vaksin Cukup untuk Bentuk Kekebalanilustrasi penyuntikan vaksin (ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS)

Budi mengatakan vaksinasi COVID-19 sudah tujuh hari menembus satu juta dosis per hari. Namun, penurunan vaksinasi terjadi pada akhir pekan atau Sabtu dan Minggu.

"Saya lagi tekan terus agar cepat lagi dibantu TNI dan Polri, tapi tergantung ketersedian vaksin," imbuhnya.

Secara provinsi, Budi mengatakan beberapa provinsi untuk percepatan vaksinasi COVID-19 tahap satu sudah lebih baik, bahkan dibandingkan negara maju. Ia mencontohkan Bali yang sudah 80 persen warganya melakukan vaksinasi tahap pertama menggunakan vaksin AstraZeneca.

"DKI Jakarta karena sekarang yang sangat babak belur, kita sangat agresif lakukan vaksinasi untuk bisa kurangi beban rumah sakit sekarang bisa lebih dari 60 persen," ujarnya.

Baca Juga: Heboh Vaksinasi Bodong di Karawang, Begini Kronologinya

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya