Survei Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Anjlok, Ini Kata Istana

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia melakukan jajak pendapat terhadap kepuasan kinerja pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Survei ini melibatkan 1.228 responden dengan wawancara melalui sambungan telepon sejak 5-10 Mei 2022. Indikator menggunakan metode simple random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Margin of error dalam survei ini sekitar 2,9 persen.
Sebanyak 50,1 persen responden menyatakan cukup puas dengan kinerja Jokowi. Sedangkan 29,1 persen kurang puas, 8 persen sangat puas, 6,1 persen tidak puas sama sekali, dan 6,7 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Rata-rata kepuasan responden dalam survei ini sebanyak 58,1 persen. Jumlah tersebut menurun.
Baca Juga: Survei LSI: Kepuasan Masyarakat pada Kinerja Presiden Jokowi Menurun
1. Kepuasan terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf menurun
Dalam 7 kali survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei selama 2022, ini merupakan hasil terburuk dengan rata-rata kepuasan 58,1 persen. Berikut data survei kepuasan responden selama 2022:
> Survei Indikator 1-6 Januari 2022: 75,3 persen
> Survei Kompas Kompas 17-30 Januari 2022: 73,9 persen
> Survei Indikator Februari 2022: 71,7 persen
> Survei SMRC maret 2022: 64,6 persen
> Survei Indikator April 2022: 64,1 persen
> Survei Indikator Mei 2022: 58,1 persen
Ada sejumlah hal yang membuat responden tak puas dengan kinerja Jokowi. Salah satunya dengan kenaikan harga kebutuhan pokok.
Editor’s picks
Berikut lima hal yang membuat responden tidak puas:
- Harga-harga kebutuhan pokok meningkat: 28,9 persen
- Bantuan tidak merata: 10,7 persen
- Lapangan kerja/pengangguran: 8,4 persen
- Gagal menangani mafia minyak goreng: 7,4 persen
- Gagal menanggulangi pandemik COVID-19 4,5 persen
Baca Juga: Survei Kepuasan Publik Anjlok, KPK Janji Bakal Introspeksi Diri
2. Respons Istana
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, merespons adanya penurunan kepuasan responden. Dia mengakui, publik selalu berharap tinggi pada kinerja pemerintah Jokowi-Ma'ruf.
"Harapan publik memang tinggi dan selalu meningkat pada pemerintahan Presiden Jokowi. Pekerjaan pengentasan pandemik bisa dinilai publik internasional sangat berhasil, tentunya kami sadar keinginan warga juga semakin besar untuk bangkit kembali. Ini yang harus dijawab dengan kerja yang hebat," kata Faldo dalam keterangannya.
3. Jadi motivasi lebih baik
Lebih lanjut, Faldo mengatakan penurunan kepuasan publik merupakan motivasi untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Dia mengakui harapan publik terhadap kinerja pemerintah selalu naik, tidak statis.
"Kami ucapkan terimakasih kepada setiap orang yang sudah menaruh harapan besar kepada pemerintahan Presiden Jokowi. Kami akan jawab keinganan dengan semangat yang signifikan," imbuhnya.