Tak Ada Kasus Positif COVID-19 Usai Muktamar ke-34 NU di Lampung

Gus Yahya terpilih Jadi Ketum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU

Jakarta, IDN Times - Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung telah selesai digelar. Muktamar ini diselenggarakan pada 22-24 Desember 2021 lalu.

Setelah muktamar selesai pada Jumat, 24 Desember 2021, peserta yang hadir langsung melakukan swab antigen yang sudah disediakan panitia. Hasilnya, tak ada peserta muktamar yang hadir terpapar virus COVID-19.

“Alhamdulillah tadi pagi kami mendapatkan laporan dari para dokter tidak ada yang positif,” ujar Ketua Steering Committee (SC) Muktamar Ke-34 NU, M Nuh dilansir dari NU Online, Senin (27/12/2021).

Baca Juga: Muktamar NU Minta Pemerintah dan DPR Buat UU Perubahan Iklim

1. Bersyukur tidak ada yang terpapar COVID-19

Tak Ada Kasus Positif COVID-19 Usai Muktamar ke-34 NU di LampungANTARA News/Dyah Dwi

Nuh menjelaskan, ada 1.600 orang dilakukan tes antigen dan 600 PCR. Dia bersyukur, dari tes tersebut tak ada peserta yang terpapar virus Corona.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia dan semua pihak yang telah membantu menyukseskana Muktamar ke-34 NU.

"izinkan pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih setinggi-tingginya,” ucapnya.

Baca Juga: [BREAKING] Yahya Cholil Staquf Raup Suara Terbanyak, Terpilih Ketum PBNU

2. Yahya Cholil Staquf raup suara terbanyak dan terpilih jadi Ketum PBNU

Tak Ada Kasus Positif COVID-19 Usai Muktamar ke-34 NU di LampungYahya Cholil Staquf (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Sebagai informasi, KH Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU. Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu meraup 337 suara mengalahkan Said Aqil Siraj selaku petahana Ketua Umum PBNU. Sedangkan Saiq Aqil meraih 210 suara dan satu suara abstain

Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siradj mendapat perolehan suara terbanyak pada putaran pertama penghitungan suara bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) gelaran Muktamar ke-34 NU. Penghitungan suara digelar di GSG Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung, Jumat dini hari.

Dalam proses pemilihan putaran pertama itu, mencuat 5 nama maju sebagai calon Ketua Tanfidziyah atau Ketua Umum PBNU. Mereka adalah KH Yahya Cholil Staquf memperoleh 327 suara, KH Said Aqil Siradj 203 suara, KH Asad Said Ali suara 17, Marzuki Mustamar 2 suara, dan Ramadhan Bayo 1 suara.

Selain suara yang masuk ke 5 bakal calon tersebut, diketahui 1 suara ditanyakan abstain atau tidak memberikan hak pilih dan 1 suara batal, sehingga total surat suara yang masuk ke dalam kotak pemilihan sebanyak 552.

Berdasarkan hasil penghitungan perolehan suara tersebut, sesuai tata tertib (tatib) Muktamar ke-34 NU telah disahkan para muktamirin, maka hanya ada dua nama berhak melaju ke putaran kedua pemilihan calon Ketum PBNU masa khidmat 2021-2026 ialah, KH Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siradj.

"Kami selaku pimpinan sidang akan silaturahmi terlebih dahulu dengan Rais 'Aam terpilih, untuk memberikan rekomendasi atau persetujuan serta menyampaikan kesediaan kedua calon tersebut maju sebagai ketua umum," ujar M Nuh, selaku pimpinan Sidang Pleno IV Lanjutan: Pemilihan Ketua Umum.

3. Ketum PBNU dari masa ke masa

Tak Ada Kasus Positif COVID-19 Usai Muktamar ke-34 NU di LampungIlustrasi Logo NU (Nahdlatul Ulama) (Dok. ANTARA News)

IDN Times menghimpun sejumlah tokoh yang pernah menjabat ketua umum PBNU, sejak organisasi itu berdiri pada 1926. Ketua Umum PBNU pertama yakni KH Hasan Gipo.

Dalam kepengurusan PBNU, ada struktur ketua umum dan Rais 'Aam. Pada awal berdiri, sebutannya Rais Akbar. Rais Akbar ini merupakan sebutan untuk pendiri sekaligus pemimpin tertinggi NU yang disematkan kepada KH Hasyim Asy'ari.

Rais Akbar hanya dijabat Kiai Hasyim Asy'ari. Setelah itu, jabatan tertinggi PBNU sebagai Rais 'Aam. Berikut daftar ketua umum PBNU dari masa ke masa:

1926-1929
Rais Akbar: Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari
Ketua Umum: KH Hasan Gipo

1920-1937
Rais Akbar: Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari
Ketua Umum: KH Ahmad Noor

1937-1946
Rais Akbar: Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari
Ketua Umum: KH Mahfudz Siddiq

1946-1947
Rais Akbar: Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari
Ketua Umum: KH Nahwari Thohir

1947-1951
Rais 'Aam: KH Abdul Wahab Hasbullah
Ketua Umum: KH Nahrawi Thohir

1951-1954
Rais 'Aam: KH Abdul Wahab Hasbullah
Ketua Umum: KH Abdul Wahid Hasyim

1954-1956
Rais 'Aam: KH Abdul Wahab Hasbullah
Ketua Umum: KH Muhammad Dahlan

1956-1971
Rais 'Aam: KH Abdul Wahab Hasbullah
Ketua Umum: KH Idham Cholid

1971-1984
Rais 'Aam PBNU: KH Bisri Syansuri
Ketua Umum: KH Idham Cholid

1984-1999
Rais 'Aam: KH Muhammad Ilyas Ruchyat
Ketua Umum: KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur

1994-2010
Rais 'Aam: KH Mohammad Ahmad Sahal Mahfuz
Ketua Umum: KH Hasyim Muzadi

2010-2015
Rais 'Aam: KH Amad Musthofa Bisri
Ketua Umum: KH Said Aqil Siradj

Said Aqil terpilih kembali menjadi ketua umum PBNU dari 2015-2021. Pada 2015-2018, Rais 'Aam PBNU dijabat KH Ma'ruf Amin. Kemudian digantikan KH Miftachul Akhyar.

KH Miftachul Akhyar terpilih kembali menjadi Rais 'Aam PBNU di Muktamar ke-34 NU.

Baca Juga: Ahmadiyah Ajak Ketum PBNU Gus Yahya Kolaborasi Bangun Peradaban Islam

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya