[UPDATE] Kasus COVID di AS Bertambah 111.719 Per 22 September 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejumlah negara higga kini masih melaporkan penambahan kasus positif COVID-19. Sejak awal masa pandemik, sudah ada 230.262.491 terkonfirmasi positif virus Corona.
Data tersebut diperoleh dari worldometers.info. Situs tersebut memperbarui data COVID-19 di dunia per 22 September 2021, pukul 07.00 WIB,
Selain itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari virus Corona sebanyak 206.980.765. Pasien COVID-19 yang meninggal sebanyak 4.721.512.
Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 di 34 Provinsi per 21 September 2021
1. Amerika Serikat jadi negara terbanyak penambahan kasus COVID harian
Per 22 September 2021, Amerika Serikat menjadi negara teratas penambahan kasus COVID-19 sebanyak 111.719. Di urutan kedua ada Inggris dengan 31.654 kasus.
Berikut lima negara teratas:
- Amerika Serikat: 111.719
- Inggris: 31.654
- Turki: 29.338
- India: 27.333
- Rusia: 19.179
Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 di 34 Provinsi per 20 September 2021
2. Kesembuhan pasien juga tercatat paling banyak di AS
Editor’s picks
Selain penambahan kasus positif, kesembuhan pasien COVID-19 di Amerika Serikat per 22 September 2021 juga menjadi yang tertinggi sebanyak 113.784.
Jumlah penambahan kasus harian pada 22 September 2021 tercatat sebanyak 443.463.
Berikut daftar lima negara teratas:
- Amerika Serikat: 113.784
- India: 34.148
- Inggris: 32.678
- Iran: 27.106
- Turki: 23.361
Penambahan kesembuhan pasien per 22 September 2021 sebanyal 491.500.
3. Hampir 2 ribu orang meninggal per 22 September di AS
Penambahan angka kematian harian akibat COVID-19 tertinggi juga berada di Amerika Serikat sebanyak 1.861. Jumlah pasien COVID-19 yang meninggal per 22 September ada 8.051.
Berikut lima negara teratas dengan angka kematian tertinggi per 22 September:
- Amerika Serikat: 1.861
- Rusia: 812
- Brazil: 484
- India: 385
- Iran: 379
Baca Juga: 1 dari 7 Pasien COVID-19 Anak dan Remaja Berisiko Mengalami Long COVID