Usai Kenaikan BBM Publik Justru Puas dengan Kinerja Jokowi, Kok Bisa?

Sebanyak 67 persen menyatakan puas dengan kinerja Jokowi

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Indikator melakukan jajak pendapat terkait kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, usai menaikkan harga BBM subsidi. Hasilnya, kepuasan publik berada di angka 67,2 persen.

Survei Indikator digelar pada 13-20 September 2022. Survei ini melibatkan 1.220 responden menggunakan metode simple random sampling. Margin of error dalam survei ini sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Moeldoko: Masyarakat Menerima dengan Baik

1. Alasan publik puas terhadap kinerja Jokowi

Usai Kenaikan BBM Publik Justru Puas dengan Kinerja Jokowi, Kok Bisa?Presiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam survei itu, diketahui alasan publik puas terhadap kinerja Jokowi. Berikut lima tertatas indikatornya:

- Memberi bantuan kepada rakyat kecil: 38,9 persen
- Membangun infrakstruk jalan, jembatan dll: 19,4 persen
- Orangnya merakyat: 6,5 persen
- Kinerja sudah bagus: 6 persen
- Orangnya baik: 4,7 persen

Sementara itu, untuk indikator yang membuat responden tak puas dengan kinerja Jokowi salah satunya mengenai harga kebutuhan pokok meningkat. Berikut lima indikator teratas:

- Harga-harga kebutuhan pokok meningkat: 35,2 persen
- Bantuan tidak merata: 17,4 persen
- Kemiskinan tidak berkurang: 6,6 persen
- Kurang berpihak kepada rakyat kecil: 5,4 persen
- Kinerjanya buruk: 4,5 persen

Baca Juga: Tanggapi Demo BBM, KSP: Pemerintah Sudah Berupaya Agar BBM Tidak Naik

2. BLT BBM dianggap jadi salah satu pemicu kepuasan publik

Usai Kenaikan BBM Publik Justru Puas dengan Kinerja Jokowi, Kok Bisa?Presiden Jokowi bagikan BLT BBM di Maluku (dok. Sekretariat Presiden)

Menanggapi survei tersebut, Pakar Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Zuliansyah mengatakan, bantuan langsung tunai (BLT) BBM yang diberikan kepada masyarakat, dianggap menjadi kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi.

“Memang kalau kita lihat itu kan rakyat cukup puas ya, dari 62,6 persen naik menjadi 67 persen, artinya naik ke sekitar 5 persen dalam jangka waktu yang cukup singkat. Memang kalau kita lihat di surveinya itu bahwa kemudian bantuan langsung kepada rakyat itu memberikan porsi yang tertinggi ya, memang kalau kita lihat dari logikanya itu memang pas,” ujar Zuliansyah.

BLT BBM itu dianggap bisa mengontrol gejolak di masyarakat dampak kenaikan harga BBM subsidi. Sebab, dana bantuan itu diterima langsung oleh masyarakat.

“Artinya itu kan program langsung diterima langsung oleh masyarakat, lalu ada survei maka tentu saja ia akan mengalami kenaikannya kepuasannya. Walaupun ada beberapa program-program Presiden Pak Jokowi yang sudah lama dilakukan seperti infrastruktur jalan dan sebagainya Itu juga kepuasannya cukup tinggi,” kata dia.

3. Pemerintah diminta perhatikan kenaikan harga bahan pokok

Usai Kenaikan BBM Publik Justru Puas dengan Kinerja Jokowi, Kok Bisa?Presiden Jokowi bagikan BLT BBM di Maluku (dok. Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Zuliansyah meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan kenaikan harga bahan pokok. Sebab, kenaikan harga bahan pokok juga dapat memicu gejolak di masyarakat.

“Harus segera memperhatikan variabel-variabel masyarakat yang merasa tidak puas itu harus disentuh terus itu, harus ditangani secara cepat,” imbuhnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya