Wamenag Minta Kampus Islam Beri Solusi Terkait Masalah Bangsa

Wamenag minta buktikan Islam dapat ciptakan hidup toleran

Jakarta IDN Times - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi meminta kepada seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk lebih responsif. Khususnya dalam berkontribusi merumuskan solusi terkait masalah bangsa.

Hal itu disampaikan Zainut saat membuka International Conference on Islamic Studies (ICIS) secara virtual. Acara tersebut digelar oleh Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.

“Civitas akademika PTKI tidak boleh menjadi menara gading yang terlalu asyik ma’syuk dengan penelitian atau diskusi yang hanya bermanfaat buat pribadi atau kampus sendiri saja, tanpa memberi kontribusi bagi penyelesaian masalah-masalah sosial, politik, keagamaan, dan kebangsaan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia secara keseluruhan,” ujar Zainut dalam keterangannya, Senin (4/10/2021).

Baca Juga: Wamenag Apresiasi BPIP Ganti Tema Lomba Hormat Bendera Menurut Islam

1. Era keterbukaan bisa jadi tantangan tersendiri

Wamenag Minta Kampus Islam Beri Solusi Terkait Masalah BangsaWamenag Zainut Tauhid Sa'adi. (IDN Times/Ilman)

Zainut mengatakan, di era keterbukaan saat ini, banyak memunculkan tantangan tersendiri, khususnya bagi umat Muslim. Tantangan yang dimaksud Zainut seperti menguatnya politik identitas, menularnya gagasan populisme dari belahan bumi lain, dan bergesernya kecenderungan keagamaan menjadi lebih konservatif.

"Ini adalah beberapa contoh dinamika masyarakat yang dalam level tertentu telah mengakibatkan terciptanya segregasi sosial,” ucapnya.

Oleh karena itu, kata Zainut, umat muslim wajib merespons tantangan semacam itu. Bila respons tersebut baik, maka dunia akan melihat Muslim Nusantara memiliki kekhasan tersendiri.

“Mari kita buktikan bahwa praktik keagamaan yang kita miliki ini telah mampu menciptakan masyarakat yang toleran, rukun, serta sekaligus solutif menghadapi berbagai tantangan global, khususnya tantangan ekstrimisme dan terorisme,” katanya.

Baca Juga: Wamenag: Tindakan Israel Bubarkan Umat Islam yang Ibadah Sangat Keji

2. Wamenag ajak alumni haji ikut berkontribusi bangun negeri

Wamenag Minta Kampus Islam Beri Solusi Terkait Masalah BangsaPromosi doktor Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi (dok. Kemenag)

Sebelumnya Zainut juga mengajak masyarakat yang sudah menunaikan ibadah haji mengambil inisiatif dan peran penting dalam pembangunan bangsa.

"Alumni haji harus dapat menjadi katalisator dan bagian penting dari pembangunan masyarakat dan bangsa. Alumni haji harus terus dijaga kemabruran, semangat, dan perannya dan menjadi haji sepanjang hayat,” kata Zainut pada pembukaan Muktamar Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) VII, Sabtu (21/8/2021).

Istilah haji sepanjang hayat yang dimaksud Zainut artinya alumni haji harus selalu berperan positif dalam semua aspek kemasyarakatan. Termasuk pemerintahan, politik, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan banyak lainnya.

Zainut juga sempat mengulas hasil penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 2012. Melalui riset itu, diketahui jemaah haji memiliki pengaruh besar dalam bidang ekonomi, politik, dan pendidikan pra-kemerdekaan.

Beberapa di antaranya ditetapkan sebagai pahlawan kemerdekaan. Misalnya KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, Tuanku Imam Bonjol, A Hasan, H Agus Salim, KH Abdul Wahab Hasbullah, dan HOS Tjokroaminoto.

3. Alumni haji diharapkan bisa ikut membangun bangsa sesuai kapasitasnya

Wamenag Minta Kampus Islam Beri Solusi Terkait Masalah BangsaWakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi (Youtube.com/Kemenag RI)

Setelah proklamasi kemerdekaan, harapan orang terhadap kiprah alumni haji juga tetap besar. Mereka menjadi harapan perbaikan kehidupan sosial keagamaan di tengah masyarakat, termasuk dalam pencegahan pandemik COVID-19.

"Saya mengajak IPHI untuk ikut serta sesuai kapasitas dan kewenangannya untuk memberikan kesadaran hidup sehat dan disiplin di lingkungan masyarakat. Jangan lelah untuk mengingatkan gerakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas), berdoa, dan vaksinasi," demikian pesan Zainut.

Zainut berharap Muktamar VII IPHI dapat memberikan sumbangsih nyata dalam pembangunan masyarakat, kesadaran moderasi beragama serta memberikan masukan bagi penyelenggaraan haji.

"Jadikan organisasi IPHI sebagai tempat mengabdi kepada masyarakat," tutur dia.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya