Wamenag Sebut Utsawa Dharmagita Wahana Bisa Tingkatkan Literasi Hindu

Acara ini dibuka oleh Presiden Jokowi

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi, menghadiri acara Utsawa Dharmagita (UDG). Acara tersebut merupakan kompetisi para pemuda dalam seni suara kidung suci keagamaan Hindu.

"Salah satu cara untuk meningkatkan literasi agama adalah melalui dharmagīta, yaitu nyanyian atau kidung suci keagamaan," ujar Zainut dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/9/2021).

Baca Juga: Wamenag Minta Kampus Islam Beri Solusi Terkait Masalah Bangsa

1. Acara UDG dibuka Jokowi

Wamenag Sebut Utsawa Dharmagita Wahana Bisa Tingkatkan Literasi HinduPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Acara UDG 2021 ini dibuka secara virtual oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo secara virtual. Dalam sambutannya, Zainut berharap acara UDG 2021 menjadi sarana ajang pembuktian kemampuan olah seni suara para peserta dari provinsi se-Indonesia.

"Ajang UDG juga merupakan sarana umat Hindu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menggali makna holistik ajaran Hindu untuk dijadikan spirit berbangsa dan bernegara," katanya.

Baca Juga: Kekayaan Wamenag Zainut Tauhid Rp15,7 M, Punya 19 Tanah dan Bangunan

2. Dharmagita cermin kekayaan budaya umat Hindu

Wamenag Sebut Utsawa Dharmagita Wahana Bisa Tingkatkan Literasi HinduWakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi (dok. Kemenag)

Keberadaan dharmagita di kalangan umat Hindu memiliki keragaman bahasa, irama lagu dan cara melantunkannya. Dharmagita merupakan cermin kekayaan budaya umat Hindu di bidang seni.

Menurutnya, dharmagita juga bisa membangkitkan rasa spritual keagamaan sesuai daerah masing-masing.

3. Nilai-nilai ajaran agama Hindu tersirat di dalam pustaka suci Hindu

Wamenag Sebut Utsawa Dharmagita Wahana Bisa Tingkatkan Literasi HinduWamenag Zainut Tauhid (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Lebih lanjut, Zainut menerangkan, nilai-nilai ajaran agama Hindu yang adiluhur terisat di dalam pustaka-pustaka suci Hindu. 

"Baik yang berbahasa Sansekerta, Jawa Kuna maupun yang berbahasa daerah. Susastra Hindu tersebut perlu digali dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan agar memudahkan pemahaman dan penghayatannya," katanya.

Baca Juga: Pengertian Moksa dalam Hindu, Lepasnya Jiwa dari Raga dalam Kedamaian

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya