Wapres: Setiap Krisis di Dunia Berikan Pelajaran Berharga

Ma'ruf Amin yakin kebangkitan ekonomi segera dicapai

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin menghadiri acara peringatan Hari Konstitusi di Gedung MPR/DPR RI. Dalam pidatonya, Ma'ruf Amin menyebut dunia sedang menghadapi krisis.

Ma'ruf menerangkan, di setiap krisis, pasti ada pelajaran berharga yang bisa diambil.

"Setiap krisis yang pernah terjadi di dunia memberikan tantangan sekaligus pelajaran berharga bagi seluruh negara untuk memperbaiki kelemahan di sistemnya, sehingga dapat menjadi bangsa yang lebih kuat dan siap dalam menghadapi tantangan di masa depan," ujar Ma'ruf, Kamis (18/8/2022).

"Begitu pula setelah tempaan pandemik COVID-19, seluruh negara belajar lalu berupaya pulih dan bangkit lebih kuat agar tatanan kehidupan yang lebih mapan dapat dicapai kembali," sambungnya.

Baca Juga: HUT ke-77 RI, Ma'ruf Amin Ungkap Tantangan Kemerdekaan

1. Prinsip konstitusi harus digunakan sebagai acuan untuk pemulihan

Wapres: Setiap Krisis di Dunia Berikan Pelajaran BerhargaWapres Ma'ruf Amin rapat Teleconference (Youtube/Wakil Presiden RI)

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu mengatakan, prinsip nilai dan tujuan bernegara yang terkandung dalam konstitusi harus digunakan sebagai acuan untuk pemulihan pandemik COVID-19. Sehingga, upaya bangkit dari krisis dapat segera dilakukan.

"Untuk itu, kita mesti meneguhkan beberapa fundamen penting bernegara, yaitu identitas sebagai bangsa yang kuat, menonjolkan gotong royong, persatuan dalam keberagaman, optimis dalam keadaan paling sulit, dan unggul dalam etos kerja," kata dia.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Usul Ongkos Haji Dinaikkan

2. Landasan konstitusi juga harus digunakan untuk melindungi perkembangan kegiatan ekonomi

Wapres: Setiap Krisis di Dunia Berikan Pelajaran BerhargaWapres Ma'ruf Amin (dok. Setwapres)

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf menyebut landasan konstitusi harus dapat melindungi perkembangan kegiatan ekonomi. Tujuannya, agar ekonomi segera bangkit setelah dihantam pandemik COVID-19.

"Pasal 33 UUD 1945 secara tersurat dan tersirat sebetulnya telah menjadi pandu ekonomi agar semangat kegiatan ekonomi bersama/kolektif melalui koperasi melampaui perekonomian yang diinisiasi oleh orang per orang (individu). Peran negara dalam penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam serta cabang-cabang produksi yang penting bagi negara juga sangat besar, yang ditujukan untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan dan keadilan," ucap dia.

"Jika Pasal 33 UUD 1945 tersebut dijalankan dengan lurus, maka pembangunan ekonomi tidak akan memunculkan paradoks antara pertumbuhan dan pemerataan. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak akan diiringi oleh ketimpangan. Jalan lurus berdasarkan ruh konstitusi ini merupakan jihad ekonomi bangsa," sambungnya.

Baca Juga: Krisis Global, Jokowi: Tahun Ini Krisis, Tahun Depan Dunia Gelap

3. Ma'ruf Amin meminta adanya regulasi untuk melindungi kegiatan ekonomi harus berlandaskan keadilan dan kemanusiaan

Wapres: Setiap Krisis di Dunia Berikan Pelajaran BerhargaWapres Ma'ruf Amin (dok. Setwapres)

Lebih lanjut, Ma'ruf Amin meminta regulasi untuk melindungi kegiatan ekonomi. Menurutnya, regulasi itu harus berlandaskan keadilan dan kemanusiaan dan ditopang oleh fungsi penjaga ketertiban.

"Dengan kata lain, konstitusi menjadi pandu bagi kita untuk membangun sistem yang lebih kuat pasca pandemi, yang dipenuhi dengan spirit kemuliaan dan kebaikan, cermat menyerap aspirasi rakyat, mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi/golongan, serta berbuat adil terhadap sesama anak bangsa," kata dia.

Ma'ruf Amin meminta kepada semua pihak untuk melepaskan ego sektoral. Sehingga, cita-cita untuk bangkit dari pandemik COVID-19 dapat segera terwujud.

"Oleh karena itu yang perlu kita perbanyak adalah perlu yang namanya hamzah washal, huruf hamzah yang bisa menghubungkan kata demi kalimat sehingga jadi untaian yang indah," imbuhnya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya