Surat Terbuka Pasien Virus Corona Akhirnya Direspons Stafsus Jokowi

Surat tersebut sudah disampaikan ke Presiden Jokowi

Jakarta, IDN Times - Sempat viral di media sosial, surat terbuka Riki Rachman Permana kini sudah direspons oleh Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara atau Belva Devara.

Riki merupakan salah satu pasien virus corona COVID-19, menumpahkan keluh kesahnya di media sosial mengenai lambatnya pihak rumah sakit menangani para pasien.

Melalui email, Belva membalas surat terbuka yang dibuat oleh Riki. Belva mengatakan, telah menyampaikan surat Riki ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Tak lupa, Belva berterima kasih dan akan coba mendorong penanganan virus corona lebih efektif ke depannya.

Baca Juga: Curhat Pasien COVID-19 yang Lama Tunggu Hasil Tes Swab

1. Proses menunggu hasil tes dalam situasi tak pasti bisa membuat mental pasien diliputi kekhawatiran

Surat Terbuka Pasien Virus Corona Akhirnya Direspons Stafsus JokowiIlustrasi Cara Menangani Wabah Virus Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun, menurut Riki, pihak Istana baru menyampaikan surat terbukanya kepada Presiden Jokowi. 

"Masih harus menunggu respons dari Presiden itu pun kalau dibaca, tetapi suratnya bisa sampai ke stafsus saja sudah di luar ekspektasi saya," kata Riki kepada IDN Times.

Menurut Riki, proses menunggu dalam situasi yang tidak pasti justru membuat mental pasien virus corona diliputi kekhawatiran. Bahkan, tes swab ketiga yang dilakukan pada 14 Maret lalu pun belum diketahui hasilnya hingga saat ini.

"Sudah saya sampaikan, semoga dibaca segera. Lekas pulih ya mas Riki, kami ikut berdoa untuk kesembuhannya dan pasien lain di RSD Gunung Jati. Terima kasih sekali lagi masukannya, saya juga sedang berusaha sekuat saya untuk mendorong semua penanganan lebih efektif dan cepat," kata Belva dalam balasan email yang dikirimkan kepada Riki.

2. Pemerintah harus cepat tanggap, hasil tes swab menentukan pengobatan pasien COVID-19

Surat Terbuka Pasien Virus Corona Akhirnya Direspons Stafsus JokowiPenanganan pasien virus corona

Berdasarkan surat terbuka yang beredar di media sosial, Riki mengaku sudah menunggu selama delapan hari untuk mengetahui hasil tes swab ke-3 hingga ke-5. Per Kamis, 26 Maret, ia dan pasien lain di RSD Gunung Jati Cirebon belum menerima informasi apa pun. 

Sementara hasil tes swab penting bagi pasien dan rumah sakit, karena setelah mengetahui hasilnya, serangkaian perawatan yang tepat bagi pasien positif COVID-19 bisa dimulai. 

"Jika pasien terbukti positif maka akan diberikan sejumlah obat untuk mempercepat kesembuhannya. Bila dinyatakan negatif, maka pasien dapat pulang ke rumah lalu melakukan isolasi diri dengan pengawasan. Itu semua berpijak ke hasil tes swab," tulis dia.

3. Masukan pasien COVID-19 untuk pemerintah: jangan kirim karangan bunga tapi sediakan APD

Surat Terbuka Pasien Virus Corona Akhirnya Direspons Stafsus Jokowiinstagram.com/idntimes

Riki juga meminta kepada Presiden Jokowi memastikan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), tetap terpenuhi selama masa krisis. Pendistribusian APD pun jangan hanya fokus di Jakarta saja. 

Bila surat itu dibaca oleh para pemimpin daerah, Riki menyarankan, mereka tak perlu mengirimkan karangan bunga ucapan semangat bagi rumah sakit dan tenaga medis. 

"Alangkah baiknya bila dana karangan bunga atau cetak spanduk untuk penyediaan APD bagi tenaga medis saja," ungkap Riki. 

 

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Tembus 1.155 Kasus

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya