Dor! Empat Anggota KKB Aceh Tewas Usai Baku Tembak dengan Polisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - 4 dari 5 anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Aceh pimpinan Abu Razak harus tewas tertembus timah panas polisi usai baku tembak dengan jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Aceh.
Peristiwa tersebut terjadi kawasan pusat Pasar Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis (19/9) sekitar pukul 18.00 WIB.
1. Mereka ditembak karena menolak menyerah ketika disergap polisi
Empat anggota KKB tersebut tewas usai enggan menyerahkan diri ketika disergap oleh jajaran Polda Aceh atas tindakan kriminal perampokan oleh KKB tersebut.
"Lima orang, empat meninggal dunia tertembak, karena mereka mengancam nyawa petugas dan nyawa masyarakat lain di sekitar situ. Melakukan perlawanan, satu kritis luka, yang saat ini sudah dibawa kepada ke RS Bhayangkara Banda Aceh," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen. Pol. Muhammad Iqbal, Jumat (20/9) di Jakarta.
2. Polisi sebut KKB Abu Razak buronan kasus perampokan dan kekerasan
Editor’s picks
Iqbal menjelaskan, KKB pimpinan Abu Razak diketahui sudah beberapa kali melakukan aksi kejahatan perampokan disertai kekerasan.
"Pimpinannya dan seluruh anggota itu memang DPO, pelaku-pelaku yang menjadi buron yang sudah beberapa kali melakukan aksi kejahatan, perampokan, dan kekerasan," kata Iqbal.
3. Polisi: Mereka berupaya untuk menyampaikan pesan yang tidak sejalan dengan NKRI
Iqbal mengungkapkan, selain melakukan tindak kriminal, KKB tersebut juga dianggap membawa pesan politis yang tak sejalan dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"(Mereka) berupaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang tidak sejalan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mereka mempunyai senjata. Senjata itu, coba bayangkan, orang sipil punya senjata dari mana? Mereka punya peluru, revolver, padahal kan itu dilarang," kata Iqbal.
4. Satu anggota KKB kritis masih dirawat
Iqbal menjelaskan, satu orang dari KKB yang selamat kini masih kritis dan tengah mendapat perawatan di Rs Bhayangkara di Banda Aceh. "Mudah-mudahan yang kritis itu sehat, kita bisa dalami interogasi, untuk membuka tersangka-tersangka lain, pelaku-pelaku lain," kata Iqbal.