Ada Dugaan Karhutla Disengaja, Gubernur Sumsel Pantau Bayung Lencir

Kebakaran lahan mulai mendekati milik warga dan perusahaan

Palembang, IDN Times - Gubernur Sumsel, Herman Deru, bersama Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuro dan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan, meninjau langsung kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di desa Muara Merdak, Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Herman Deru menyatakan, bahwa memang benar api yang membakar lahan di Desa Muara Merdak itu menjalar di sekitar pemukiman warga dan mendekati lahan milik perusahaan. Di takutkan api jika tidak dipadamkan akan terus berkobar dan semakin luas.

“Lahan yang terbakar dekat dengan lahan warga merupakan lahan kosong. Sangat dekat wilayah hutan tanam industri (HTI), mereka (perusahaan) menggerakkan ekskavator, membuat sekat agar api tidak menyebar,” ujar Herman Deru, Jumat (16/8).

1. Gubernur nilai wilayah terbakar tidak banyak tetapi panjang

Ada Dugaan Karhutla Disengaja, Gubernur Sumsel Pantau Bayung LencirIDN Times/Rangga Erfizal

Herman Deru melanjutkan, saat ini pihaknya tidak dapat menilai berapa luasan lahan yang terbakar. Hanya saja, dirinya meyakini jika lahan tersebut cukup panjang dari pantauan udara yang disaksikan.

Deru menilai, kejadian lahan kosong yang terbakar itu sebenarnya sudah sering terjadi dan dugaan terkuat lantaran terbakar di sengaja oleh manusia. Saat ini, pihak kepolisian tengah memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan.

“Sebenarnya tidak begitu luas tapi panjang, yang jelas kebakaran ada di lahan kosong dengan indikasi penyebabnya manusia. Tadi kami sudah melakukan bimbingan ke desa terdekat di sana ada sd jadi, kami lakukan sosialisasi di sana,” ungkap dia.

2. Lokasi karhutla di Bayung Lencir bersebelahan dengan lokasi hutan sawit warga dan HTI

Ada Dugaan Karhutla Disengaja, Gubernur Sumsel Pantau Bayung LencirIDN Times/Rangga Erfizal

Untuk kebakaran lahan di wilayah Kecamatan Bayung Lencir, Muba, kata Deru, lokasi persisnya bersebelahan dengan hutan sawit milik warga dan hutan industri yang dikelola PT HBL. Saat ini memang ada sebagian api yang padam, namun ada juga yang masih terus berkobar.

“Kita upayakan di siram waterboombing. Kita fokuskan penyelesaian agar tidak menyebar terlalu luas,” jelas dia.

3. Polres Muba sudah periksa 9 orang, terkait kebakaran lahan di Muara Merdak

Ada Dugaan Karhutla Disengaja, Gubernur Sumsel Pantau Bayung LencirIDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri mengatakan, kebakaran di Desa Muara Merdak saat ini masuk penyelidikan polisi. Polres Muba sudah memanggil 9 orang, diantaranya warga dan karyawan perusahaan untuk dimintai keterangan mengenai kebakaran hutan tersebut

“Sudah ada 9 orang diperiksa dan dibawa ke polres untuk dimintai keterangan. Fokus kita sebenarnya bagaimana memadamkan api. Kita sudah ke sana, dan mengimbau bagaimana masyarakat ikut serta, rekan-rekan juga korporasi ikut membantu jangan sampai meluas,” kata dia.

Baca Juga: Tangani Karhutla di Muba, Pangdam II Sriwijaya Pinjam 2 Waterboombing

4. Dinas LHP Sumsel klaim kualitas udara Sumsel masih baik

Ada Dugaan Karhutla Disengaja, Gubernur Sumsel Pantau Bayung LencirIDN Times/Rangga Erfizal

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Sumsel, Edward Chandra mengklaim, walau karhutla yang terjadi di SUmsel sudha mencapai sekitar 967,25 hektare dari Januari hingga Agustus 2019, namun belum mempengaruhi kualitas udara di sumsel.

Menurut Edward, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Sumsel masih dalam katagori baik. "Masih sangat baik, indikatornya itu masih 45. Kalau tidak sehat sudah di atas 100. Ispu kita baik, ke depan kita harap kebakaran sudah dapat ditangani," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya