Jokowi Kurbankan Sapi India ke Masjid Agung Palembang, Rp85 Juta Lho!

Sapi Presiden seberat 1.100 Kg dikurbankan di Masjid Agung

Palembang, IDN Times - Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo ternyata sudah menyiapkan satu ekor sapi seberat 1,1 ton untuk dikurbankan di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikramo Palembang.

Seperti apa sapi yang dikurbankan orang nomor satu di republik ini untuk masyarakat Palembang pada Hari Raya Idul Adha 2019 nanti?

1. Sapi kesayangan keluarga

Jokowi Kurbankan Sapi India ke Masjid Agung Palembang, Rp85 Juta Lho!IDN Times/Rangga Erfizal

Menurut pemilik sapi, Idil Fitriansyah, 31, pada tanggal 15 Juli 2019 lalu, ada perwakilan dari Jakarta datang ke peternakan Dwi Karya, Jalan Pangeran Ayin, Pedado Palembang, untuk membeli sapi. Mereka langsung melihat sapi berjenis Peranakan Ongole (PO) asli India, karena bentuk postur sapi yang besar dan gagah. 

Idil mengungkapkan, sapi ongole bercorak cokelat dan putih itu punya sejarah panjang, khususnya dengan orangtuanya.

"Ya sapi itu sangat nurut dan senang jika di elus-elus bapak saya, makanya saat diawal-awal kemarin saya sempat bimbang melepasnya. Karena sapi ini kesayangan bapak. Kalau bapak datang tidak mengelus badannya, maka dia (sapi) akan menendang-nendang kandangnya. Kalau sudah dielus baru sapi itu diam," ungkap Idil.

2. Sudah diperiksa Dinas Peternakan Sumsel

Jokowi Kurbankan Sapi India ke Masjid Agung Palembang, Rp85 Juta Lho!IDN Times/Rangga Erfizal

Karena yang ingin membeli itu adalah Presiden RI, maka Idil merelakan menjual sapi tersebut senilai  Rp85 Juta. Walau cukup sedih, namun Idul senang sapi dari peternakan mereka dibeli oleh Presiden Jokowi.

"Saya senang Jokowi beli sapi di peternakan saya. Itu juga jadi pertimbangan saya menjual sapi tersebut," jelas dia.

Idil menceritakan, bahwa sebelum perwakilan Presiden Jokowi tiba dari Jakarta, Dinas Peternakan Sumsel mengunjungi penternakan mereka lebih dulu. Mereka menilai dan mengecek bobot dan kesehatan sapi tersebut. Kalau sapi itu tidak sehat, tidak bisa keluar dari peternakan.

"Kemarin orang Dinas Peternakan datang memeriksa sapi tersebut, mulai dari kesehatan, tinggi dan berat badannya. Selanjutnya, baru orang perwakilan dari Jakarta datang, bilang bapak Jokowi mau pesan Sapi. Sapi ini sudah dinyatakan sehat, lewat surat sertifikat dari dinas peternakan," jelas dia.

3. Sapi Jokowi makan 100 kilogram sehari

Jokowi Kurbankan Sapi India ke Masjid Agung Palembang, Rp85 Juta Lho!IDN Times/Rangga Erfizal

Idil menuturkan, sapi peranakan Ongole ini dipelihara keluarga mereka sejak masih berusia dua tahun. Perawatannya cukup khusus, karena dalam sehari sapi tersebut dapat makan hingga 100 kilogram per hari, dengan jeda empat kali makan.

"Makanannya ampas tahu, ampas uni, dedek katul (ari-ari beras), kulit nanas. Sehari bisa sampai 100 kilogram untuk makannya. Sementara biaya perawatan termasuk vitamin lebih dari Rp1 juta sebulan," ujar dia.

"Sehari sebelum Lebaran Idul Adha akan kita antar ke Masjid Agung Palembang. Kita bertanggung jawab sampai dia dipotong. Nanti setelah diantar ke masjid Agung kita masih berikan makan dari peternakan ini," sambungnya.

Baca Juga: Antisipasi Hewan Kurban Stres, Hindari Ini

4. Sebelum membeli, ada 3 syarat mutlak hewan ternak yang harus dicermati

Jokowi Kurbankan Sapi India ke Masjid Agung Palembang, Rp85 Juta Lho!IDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), drh Jafrizal mengatakan, untuk membeli hewan ternak harus melalui 3 syarat mutlak seperti, administrasi, persyaratan syar'i dan kesehatan.

Ketiga syarat ini, biasanya berupa surat keterangan yang dikeluarkan oleh dokter hewan di daerah asal hewan ternak, sebagai syarat administrasi kepada peternak. Kemudian, setelah ada surat tersebut, baru hewan ternak boleh untuk diperjualkan.

"Syarat ini contohnya, untuk kambing di atas 1 tahun atau ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Sedangkan untuk sapi atau kerbau di atas 2 tahun atau ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap, hewan kurban juga harus memiliki yang namanya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH)," kata dia.

Jafrizal menambahkan, saat ini pihaknya telah membentuk tim yang beranggotakan 51 orang dari Dinas Pertanian Peternakan, serta dokter hewan untuk mengecek ke para pedagang apakah telah memiliki SKKH ini.

"Jangan sampai memperlakukan hewan ternak dengan kasar, dan kandangnya harus senyaman mungkin bagi mereka, agar tidak menimbulkan luka fisik dan stres pada hewan ternak," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya