Korban Siswa SMA Taruna Indonesia Bertambah, Sempat Tak Sadarkan Diri 

Korban masa pelatihan fisik dan mental SMA Taruna Indonesia

Palembang, IDN Times - Belum juga rampung pengungkapan kasus meninggalnya siswa di SMA Taruna Indonesia semi militer Palembang, kini muncul lagi korban kedua. 

WK (14), mengalami usus terlilit usai mengikuti masa pelatihan fisik dan mental selama seminggu di sekolah tersebut. Informasi itu diketahui, setelah orang tua dari WK, melaporkan ke Polresta Palembang. 

1. Orang tua kaget dapat laporan anaknya tak sadarkan diri

Korban Siswa SMA Taruna Indonesia Bertambah, Sempat Tak Sadarkan Diri IDN Times/Rangga Erfizal

Ayah korban WK, Suwito (44) menceritakan, pertama kali mendapat kabar dari pihak sekolah SMA Taruna Indonesia, bahwa anaknya dilarikan ke rumah sakit, Sabtu (13/7) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Saya baru dapat kabar (Sabtu) siang dan langsung ke rumah sakit, sesaat sampai di rumah sakit, anak saya lihat sudah tak sadarkan diri," kata Suwito, saat melapor ke Polresta Palembang, Senin (15/7).

Menurut Suwito, setelah mereka tiba di rumah sakit, pihak rumah sakit langsung meminta persetujuan kepada keluarga untuk mengambil tindakan medis berupa operasi, kepada korban WK. 

"Karena usus anak saya terlilit dan harus segera dilakukan tindakan. Sekitar pukul 21.00WIB dilakukan operasi, karena perut anak saya sakit" ujar dia.

2. Korban WK ceritakan masa penyiksaan mereka

Korban Siswa SMA Taruna Indonesia Bertambah, Sempat Tak Sadarkan Diri IDN Times/Rangga Erfizal

Kepada Suwito, korban WK menceritakan, bahwa mereka disiksa oleh panitia ospek dengan cara ditendang dan dipukul di beberapa bagian termasuk perut. 

"Kata anak saya mereka terus disiksa saat ospek. Dia (WK) mengaku ditendang lalu ditonjok dibagian perut berkali-kali oleh pembinanya," jelas dia.

Suwito mengungkapkan, setelah dioperasi anaknya sempat mengigau memanggil nama temannya (korban Dlw) yang menjadi korban meninggal dalam ospek hari terakhir di SMA Taruna Indonesia Palembang.

"Sebelum operasi dan usai operasi anak saya mengigau terus, mengatakan, mati tidak kawan aku yang dipukuli," ungkapnya.

3. Pihak keluarga laporkan ke Polresta Palembang

Korban Siswa SMA Taruna Indonesia Bertambah, Sempat Tak Sadarkan Diri IDN Times/Rangga Erfizal

Suwito bersama kuasa hukumnya, Firli Darta, mendatangi pengaduan Polresta Palembang, untuk melaporkan kekerasan yang terjadi terhadap WK, hingga harus dioperasi di rumah sakit. Laporan itu langsung di sampaikan ke bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Polresta Palembang dan diterima sebagai laporan.

"Kita ke sini hendak melaporkan kejadian hal yang sama dialami Dlw. Nah ini anak saya menjadi korban penganiayaan juga, saat waktu bersamaan. Saya berharap kepada pihak Polresta Palembang, usut tuntas kasus ini pak," kata Suwito.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Tewasnya Siswa SMA Taruna Indonesia

4. Polresta Palembang tindak lanjuti laporan korban baru

Korban Siswa SMA Taruna Indonesia Bertambah, Sempat Tak Sadarkan Diri IDN Times/Rangga Erfizal

Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, membenarkan ada laporan lanjutan dari korban baru dari masa pelatihan fisik dan mental di SMA Taruna Indonesia Palembang. Saat ini, pihaknya tengah mendalami laporan tersebut.

"Keluarga korban WK (korban kedua), siswa Taruna Indonesia tadi siang juga mendatangi pengaduan Polresta Palembang. Laporan sudah kita terima secara lisan, dan akan kita tindak lanjuti," ujar dia, Senin (15/7).

5. Lokasi "penyiksaan' calon taruna di kawasan Talang Jambe

Korban Siswa SMA Taruna Indonesia Bertambah, Sempat Tak Sadarkan Diri IDN Times/Rangga Erfizal

Selama proses masa pembinaan fisik dan mental SMA Taruna Indonesia Palembang, pihak panitia dan pembina sempat bermalam empat hari di kawasan Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Palembang. Mereka ditempa secara fisik dan mental di barak yang didirikan oleh pihak sekolah.

Hal itu dibenarkan penjaga tempat, M Ali Akbar, bahwa para siswa SMA Taruna Indonesia melakukan kegiatan di kawasan Talang Jambe.

"Iya mereka empat hari dan mereka menyewa tempat. Tapi untuk kegiatannya saya tidak tahu mereka melakukan apa saja. Mereka melakukan kegiatan ini setiap tahun," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya