Mahasiswa Palembang Tuntut Tindakan Represif Polisi di Aksi 21-22 Mei

Mahasiswa paksa bertemu Kapolda

Palembang, IDN Times - Ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Palembang mendatangi Markas Besar Kepolisian Daerah (Mapolda) Sumatera Selatan. Dalam aksinya tersebut, para mahasiswa menuntut sikap represif kepolisian selama unjuk rasa yang terjadi di Jakarta pada 21-22 Mei lalu.

Para mahasiswa menilai jika kejadian di Jakarta oleh aparat kepolisian sangat brutal dan mengekang kebebasan dalam berdemokrasi.

Baca Juga: Kericuhan 21-22 Mei Disamakan dengan '98, Habibie: It's Not True

1. Tuntut sampaikan aspirasi ke Kapolda

Mahasiswa Palembang Tuntut Tindakan Represif Polisi di Aksi 21-22 MeiIDN Times/Rangga Erfizal

Dalam aksinya, para mahasiswa meminta kepada pihak kepolisian yang berjaga untuk bertemu secara langsung dengan Kapolda Sumsel. Hal itu disampaikan oleh Koordinator aksi, Dedi Busro. Dirinya menginginkan untuk bertemu langsung dengan Kapolda, menyampaikan keluh kesahnya.

"Jadi, kita menuntut tindakan represif pihak kepolisian di aksi teman-teman kita, ulama kita, dan orang tua kita di Jakarta beberapa waktu lalu," ujar dia, Jumat (24/5).

Selanjutnya, apa yang dilakukan pihak kepolisian tersebut merusak marwah Polri sebagai institusi yang harusnya mengayomi masyarakat. Bahkan, sikap represif tersebut dapat mematikan sistem demokrasi.

"Bagaimana pihak kepolisian melakukan tindak represif. Kami menuntut Kapolda Sumsel untuk menyurati Kapolri atau Kemenkumham untuk menyampaikan aspirasi kami hari ini. Bahwa tindakan tersebut tidak seharusnya dihadirkan dalam aksi di Jakarta," ujar dia.

2. Tetap lakukan koordinasi dengan Jakarta

Mahasiswa Palembang Tuntut Tindakan Represif Polisi di Aksi 21-22 MeiIDN Times/Rangga Erfizal

Lanjutnya, aksi damai yang dilakukan di Mapolda Sumsel hari ini tidak lepas dari koordinasi dengan teman-teman mahasiswa yang melakukan aksi di Jakarta.

"Kami sudah koordinasi dengan teman di pusat. Kami belum melihat tindakan Kapolda Sumsel untuk melindungi teman-teman kami di pusat. Walau begitu, kami sudah diterima Kapolda di jam-jam terakhir hari ini," ujar dia.

3. Kapolda temui mahasiswa

Mahasiswa Palembang Tuntut Tindakan Represif Polisi di Aksi 21-22 MeiIDN Times/Rangga Erfizal

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menerima secara terbuka perwakilan mahasiswa yang ingin bertemu dirinya di Mapolda Sumsel. Dirinya mengapresiasi tuntutan para mahasiswa hari ini yang disampaikan secara langsung ke dirinya.

"Saya mengapresiasi, tadinya saya pikir masalah pemilu. InsyaAllah akan saya sampaikan karena tuntutannya satu kepada polisi termasuk kami tentunya. Agar aktivitas represif ini tidak dilakukan lagi. Saya kira polisi sudah seperti itu ya, profesional, modern terpercaya. Ini menjadi catatan-catatan kita dan kita apresiasi," ujar dia.

Adapun Zulkarnain meminta kepada para mahasiswa untuk tetap berpikir secara kritis dan tidak terjebak pada berita-berita hoaks yang tersebar di media sosial. Dirinya berjanji akan menyampaikan beberapa tuntutan mahasiswa Palembang ke Jakarta.

"Banyak catatan seperti masalah media sosial, tentunya ini akan kita teruskan kepada Jakarta sebagai kewajiban kami. Sekali lagi, kami mengapresiasinya. Saya kira senantiasa sudah melakukan imbauan, apalagi sebagai mahasiswa juga mereka memiliki pemikiran kritis, analitis. Tentu saja kita jangan terpengaruh dengan berita hoaks, yang mengadu domba, berita menimbulkan perpecahan persatuan dan kesatuan," tutup dia.

Baca Juga: Ini Alasan BPN Tunjuk Bambang Widjojanto sebagai Ketua Tim Kuasa Hukum

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya