Penanganan 7 Daerah Rawan Karhutla Ini Diprioritaskan Disbun Sumsel 

BMKG: Musim Kemarau 2019 akan lebih panas

Palembang, IDN Times - Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel memprioritaskan tujuh daerah lahan gambut yang perlu penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) secara berkelanjutan. 

Tujuh daerah tersebut, yaitu  Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, PALI, Musi Rawas (Mura) dan Musi Rawas Utara (Muratara).

Baca Juga: Lindungi Ekosistem Gambut Begitu Penting dalam Pengendalian Karhutla

1. Tak henti beri imbauan ke masyarakat

Penanganan 7 Daerah Rawan Karhutla Ini Diprioritaskan Disbun Sumsel BNPB

Kepala Bidang Pengelolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Aprian mengatakan, pihaknya sudah memberikan arahan kepada masyarakat dan perusahaan, untuk tidak membuka lahan gambut dengan cara dibakar. Menurutnya, pembukaan lahan melalui membakar lahan gambut berpotensi memicu kebakaran.

"Kita terus imbau masyarakat, saat membersihkan lahan untuk tidak menggunakan cara pembakaran yang riskan memicu penyebaran kebakaran lahan lebih luas, terlebih di musim kemarau," kata dia, Minggu (23/6).

2. Gubernur pimpin Apel Siaga Karhutla

Penanganan 7 Daerah Rawan Karhutla Ini Diprioritaskan Disbun Sumsel IDN Times/Rangga Erfizal

Rencananya, beberapa instansi dan stakeholder terkait, akan mengadakan apel siaga guna melihat kesiapan siaga karhutla di Provinsi Sumsel.

"Rencananya digelar 25 Juni nanti dan dipimpin langsung oleh Gubernur. Pihak terkait seperti perusaahan perkebunan dan OPD juga kami undang," ujar dia.

3. Alat bantuan dari Tiongkok ditempatkan di dua desa terpisah

Penanganan 7 Daerah Rawan Karhutla Ini Diprioritaskan Disbun Sumsel BNPB

Sementara, Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah mengungkapkan, pihaknya bersama Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) mendapat bantuan, berupa dua alat untuk menangani karhutla di Sumsel. Pemberian hibah alat itu akan ditempatkan di dua wilayah yakni, Banyuasin dan Muba.

"Sumsel mendapatkan dua jenis bantuan alat untuk menangani karhutla dari Tiongkok dan akan kita tempatkan di Desa Talang Kelapa (Banyuasin) dan Desa Bayung Lencir (Muba)," ungkapnya.

Baca Juga: Pastikan Titik Panas Karhutla, Manggala Agni Terus Lakukan Groundcheck

4. Perkirakan Musim Kemarau 2019 akan lebih panas dari sebelumnya

Penanganan 7 Daerah Rawan Karhutla Ini Diprioritaskan Disbun Sumsel bmkg.go.id

Sementara, Kasi Informasi dan Data BMKG Kenten Palembang, Nandang menerangkan, perkiraan cuaca untuk musim kemarau tahun 2019 ini akan berlangsung lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut berpotensi untuk menimbulkan karhutla dibeberapa wilayah jika tidak diantisipasi.

"Untuk prakiraan musim kemarau wilayah Sumsel masih dalam kategori normal. Namun, perlu diwaspadai prediksi musim kemarau di Sumsel Tahun 2019 ini Akan berlangsung lebih panas dari Tahun 2018, dan masih jauh lebih basah dari tahun 2015. Sehingga masyarakat perlu mewaspadai daerah yang rawan Karhutla di wilayah Sumsel," terang dia.

Nandang juga mengatakan, beberapa wilayah yang dikhawatirkan berdampak kemarau dan karhutla agar mengantisipasi segala bentuk pemicu kebakaran hutan.

"Musim kemarau akan berlangsung sejak bulan Juni hingga September 2019. Untuk wilayah Ogan Ilir, OKI, Sebagian Banyuasin, Sebagian Muba dan Sebagian OKU Timur, menjadi wilayah rawan karhutla," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya