RS Siloam Sriwijaya Kutuk Keras Kekerasan Terhadap Perawatnya

Pihak RS menyerahkan proses hukum dan mediasi kepada korban

Palembang, IDN Times - Kasus penganiayaan terhadap perawat Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya Palembang berbuntut panjang. Pihak RS menyerahkan rekaman kamera CCTV kepada penyidik kepolisian sebagai bukti pelaporan yang dilakukan karyawannya CR.

"Siloam Sriwijaya mengutuk kekerasan bagi tenaga kesehatan. Kita tahu tenaga perawat dan kesehatan merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tenaga kesehatan perlu mendapat apresiasi karena tugasnya yang vital," ungkap Dirut RS Siloam, dr Bona Fernando, Jumat (16/4/2021).

1. Pihak Siloam memastikan pihaknya telah memberikan yang terbaik

RS Siloam Sriwijaya Kutuk Keras Kekerasan Terhadap PerawatnyaDirut RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Bona, penyerangan terhadap tenaga kesehatan sangat disesali karena tindakan kekerasan yang ditunjukan kepada perawat mereka tidak dapat ditolerir. Menurutnya lagi, nakes hanya ingin memberi yang terbaik bagi pasien dan keluarga.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk menghargai semua tenaga kesehatan yang berjuang memberik pelayanan kesehatan.

"Intinya rumah sakit telah menjalankan apa yang harusnya dijalankan sesuai SOP. Seharusnya peristiwa ini tidak terjadi," beber dia.

Baca Juga: Viral Perawat di Palembang Ditendang dan Dipukul Keluarga Pasien

2. RS Siloam mendukung proses hukum

RS Siloam Sriwijaya Kutuk Keras Kekerasan Terhadap PerawatnyaDirut RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona (IDN Times/Rangga Erfizal)

Bona mengatakan, penyerangan terlapor berinisial JR tidak bisa dibenarkan. Hanya saja, pihaknya tidak mau permasalahan ini berbuntut panjang dengan mem-blacklist keluarga pasien meski telah melakukan kekerasan.

"Kami tetap mendukung proses hukum, mendukung laporan perawat kita. Lalu kita tunggu sesuai hukum berlaku," jelas dia.

3. Pihak RS serahkan proses hukum kepada korban

RS Siloam Sriwijaya Kutuk Keras Kekerasan Terhadap PerawatnyaIlustrasi tenaga medis (Dok. Humas RSPP)

Namun Bona mengaku, phaknya tidak menutup kemungkinan muara kasus penyerangan adalah proses damai. Hanya saja, pihak RS akan menyerahkan semua proses mediasi kepada perawat yang diserang sebagai korban.

"Karena dia (perawat) yang melaporkan maka sepenuhnya kita serahkan. Apakah nanti dia datang meminta maaf, terserah perawat. Peluang damai terbuka," tutup dia.

Baca Juga: Perawat RS yang Dianiaya Alami Luka Lebam dan Trauma

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya