Telok Abang Muncul di Palembang, Tando Wong Kito Rayoke Kemerdekaan

Penjual

Palembang, IDN Times - Warga Kota Palembang sudah sangat paham, kalau di sepanjang jalan pusat kota banyak dijumpai penjual 'Telok Abang', itu pertanda sudah masuk bulan Agustus dan Wong Kito akan merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Ini bukan suatu wabah atau kejadian luar biasa (KLB). Tapi Telok Abang ini merupakan satu khas dari Kota Palembang yang selalu diburu anak-anak, khususnya menjelang perayaan HUT RI.

Telok Abang sendiri adalah telur yang diberi pewarna merah, yang diletakkan pada mainan dari kayu gabus berupa kapal-kapalan, pesawat dan beberapa jenis mainan lainnya. 

1. Telok Abang dan Ukan sudah jadi tradisi turun temurun

Telok Abang Muncul di Palembang, Tando Wong Kito Rayoke KemerdekaanIDN Times/Rangga Erfizal

Pantauan IDN Times di beberapa ruas jalan utama Kota Palembang, seperti di kawasan Jalan Merdeka yang biasanya dari pagi hingga siang selalu penuh dengan parkir kendaraan roda empat, sorenya langsung bermunculan para penjual Telok Abang yang menjajakan dagangannya. 

Mariani (60), salah satu penjual Telok Abang, tampak sibuk menyusun dagangannya sejak pukul 16.00 WIB. Meski sudah tua, Mariani tetap semangat membawa dan merapikan beraneka ragam mainan, mulai dari pesawat, kapal yang berisi Telok Abang. 

"Setiap hari di bulan Agustus dari tanggal 1 kemarin sampai nanti tanggal 18 saya selalu jualan di sini (Jalan Merdeka)," ujar dia kepada IDN Times, Selasa (13/8).

Menurut Mariani, menjelang hari kemerdekaan Telok Abang memang selalu dicari anak-anak.

"Ya ini memang dari dulu dan sudah sangat lama. Karena sudah turun temurun dan menjadi tradisi berjualan Telok Abang," sambung dia.

2. Proses pembuatan Telok Abang itu mudah-mudah susah

Telok Abang Muncul di Palembang, Tando Wong Kito Rayoke KemerdekaanIDN Times/Rangga Erfizal

Meski harus melayani pembeli, namun Mariani tetap bersedia saat diajak IDN Times berbicara tentang Telok Abang dan telok ukan (telur bebek) disore ini. Dia menuturkan, sudah berjualan Telok Abang sejak masih remaja.

Berawal dari membantu orang tua, hingga menjadi akhirnya dia menularkan kepada anaknya. Karena, usaha Telok Abang dan telok ukan ini sudah menjadi usaha tahunan mereka.

"Orang pahamnya kan telok abang itu mainan, yang di dalamnya ada telur berwarna merah. Biasanya anak-anak beli bersama mainan. Sedangkan telok ukan ini lebih ke konsumsi di makan dengan ketan atau lemper. Rasanya gurih asin bercampur manis," tutur dia.

Proses pembuatannya, kata Mariani, tidak begitu susah. Untuk membuat Telok Abang dan telok ukan, dirinya hanya membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam. Tapi memang, membuatnya itu bisa dikatakan mudah-mudah susah.

"Kalau Telok Abang itu pakai telur ayam yang sudah direbus, lalu diwarnai dengan pewarna makanan sehingga berwarna merah. Sedangkan telok ukan, kita pakai telur bebek yang dibolongin bagian atasnya untuk dikeluarkan isinya. Lalu diaduk dengan campuran santan dan pandan, kemudian ditutup kembali dengan gabus dan di kukus hingga isinya mengembang seperti telur asli," kata dia.

3. Harga pasaran telok mulai Rp5000

Telok Abang Muncul di Palembang, Tando Wong Kito Rayoke KemerdekaanIDN Times/Rangga Erfizal

Kendatimasyarakat Palembang sudah sangat terbiasa dengan munculnya Telok Abang dan telok ukan tiap tahun jelang perayaan kemerdekaan, namun tetap saja peminatnya tetap tinggi. Buktinya, Mariani bisa bisa menjual 100 butir Telok Abang dan telok ukan dalam satu hari.  

Nah untuk harga, jelas Mariani, telok ukan hanya dipatok dengan mahar Rp5.000 per butir. Tapi, untuk Telok Abang berikut mainan kapal-kapalan atau pesawat terbang, biasa dari Rp30.000 sampai Rp50.000 per buah, tergantung jenis mainannya.

"Telur racikan khas Palembang ini bisa bertahan selama dua hari jika berada di tempat terbuka. Tapi kalau disimpan di dalam kulkas atau rice cooker akan bertahan lebih lama," jelasnya.

4. Masuk H-2 kemerdekaan, pembeli Telok Abang semakin meningkat

Telok Abang Muncul di Palembang, Tando Wong Kito Rayoke KemerdekaanIDN Times/Rangga Erfizal

Mariani melanjutkan, saat mendekati tanggal 17 agustus, dirinya mulai menaikkan jumlah dagangan Telok Abangnya, dari yang biasanya 100 butir menjadi  200 sampai 300 butir dalam sehari.

"Biasa kalau H-2 baru bikin lebih banyak lagi. Bisa 200-300 butir karena peminatnya semakin banyak. Ramainya juga nanti sampai tanggal 18 Agustus, setelah itu tidak jual lagi, nanti tahun depan jual lagi. Kecuali ada pesanan," ujar warga 22 Ilir Palembang tersebut.

Baca Juga: Demi Jaga Tradisi Palembang, Mamad Teruskan Bikin Mainan Telok Abang

5. Telok Abang juga diminati warga pendatang

Telok Abang Muncul di Palembang, Tando Wong Kito Rayoke KemerdekaanIDN Times/Rangga Erfizal

Mariani menambahkan, sebenarnya Telok Abang dan telok ukan ini tidak hanya diminati warga Palembang saja. Namun banyak warga dari luar daerah yang sengaja datang untuk memborong dagangannya sebagai oleh-oleh khas Palembang.

"Kaget juga, ada keluarga Palembang yang datang bawa keluarga dari Bandung, mereka memborong membeli Telok Abang dan telok ukan katanya buat oleh-oleh," tandasnya. 

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya