Antisipasi Virus Corona, Pemprov Aceh Tunjuk 2 Rumah Sakit Rujukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banda Aceh, IDN Times - Dua rumah sakit ditunjuk Pemerintah Provinsi Aceh sebagai tempat untuk rujukan penanganan kasus Virus Corona. Langkah itu dilakukan sejak kasus virus yang secara resmi dinamakan 2019-nCoV tersebut tersebar ke berbagai negara, bahkan ke wilayah Asia Tenggara.
Adapun dua rumah sakit itu, yakni Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin di Kota Banda Aceh dan Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia di Kabupaten Aceh Utara.
Seperti yang dikabarkan, Virus Corona pertama kali diduga terdeteksi di wilayah Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada Desember 2019 lalu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru mengumumkan bahaya dari wabah ini pertama pada 9 Januari 2020.
Penyebaran virus mematikan tersebut hingga pada pagi hari ini (27/1), telah menimbulkan korban jiwa, sedikitnya ada 80 orang meninggal dunia dan yang terinfeksi mencapai 2.761 orang di seluruh dunia.
1. Dua rumah sakit itu pernah dijadikan rujukan sewaktu virus flu burung
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif mengatakan, dua rumah sakit itu memang dipersiapkan pemerintah Aceh atas arahan dari Kementerian Kesehatan Indonesia.
“Kalau ada yang terindikasi setelah di screening kita tunjuk untuk penanganan di dua rumah sakit ini. SOP penanganan juga telah ada di sana,” kata Hanif, Senin (27/01).
Dua rumah sakit tersebut dikatakan pernah menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan medis sejak heboh menyebarnya virus flu burung beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Mahasiswa Aceh Terjebak di Wuhan, Gubernur: Aman dari Virus Corona
2. Pemeriksaan penumpang pesawat yang datang dari luar negeri
Mencegah Virus Corona masuk ke Provinsi Aceh, PT Angkasa Pura II (Persero) II Cabang Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sebelumnya telah mulai meningkatkan pengawasan terhadap penumpang. Terutama penumpang yang melakukan perjalanan rute internasional.
Petugas melakukan pemeriksaan kepada para penumpang yang baru tiba, dengan dua cara yaitu melakukan proses penyaringan (screening) menggunakan kamera pemindai suhu tubuh (thermal scanner) dan pengamatan terhadap penumpang (surveillance syndrome).
“Petugas kesehatan pelabuhan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, bakal melakukan pemeriksaan screening bagi penumpang pesawat yang terbang dari luar negeri khususnya mereka yang terbang dari China (Tiongkok),” ujar Hanif.
3. Imbau masyarakat agar tidak melakukan perjalanan ke luar negeri
Hanif mengimbau masyarakat Aceh untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika tidak memiliki kepentingan, khususnya ke daerah Tiongkok. Jika pun harus terpaksa melakukan perjalanan, masyarakat diminta untuk menjaga kesehatan.
“Alhamdulillah virus ini belum menyebar ke Indonesia. Tapi kita tetap antisipasi jangan sampai kena ke daerah kita,” ujarnya.
Ia mengutarakan, dalam hal ini, pemerintah Aceh akan terus berkomitmen untuk melindungi masyarakat Aceh khususnya mereka yang tengah berada di daerah terdampak virus corona. Termasuk, meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang. “Kami menghimbau jangan terlalu takut (dengan virus ini),” kata Hanif.
Baca Juga: Gejala Mirip Flu, Virus Corona Disebut Bisa Mati Sendiri dalam 7 Hari