Bangga! Santri di Aceh Berhasil Kumpulkan Rp31,6 M untuk Palestina

Bertujuan untuk mengatasi krisis air di Palestina

Banda Aceh, IDN Times - Konflik kemanusiaan masih terus terjadi di Palestina, khususnya di wilayah Jalur Gaza. Upaya Israel untuk mengambil paksa wilayah negeri tersebut seolah tak ada hentinya, hujan rudal dan bombardir seolah telah bersahabat dengan negeri yang dikatakan sebagai Tanah Perjanjian itu.

Meski luluh lantah dan memakan korban jiwa, konflik juga membuat orang-orang yang masih hidup tak bisi hidup tenang menjalani kehidupan. Pengangguran dan kemiskinanan terus bertambah. Tak hanya itu, bahkan belakangan ini dikabarkan daerah tersebut mulai mengalami krisis sumber daya alam berupa air.

Dilansir dari situs resmi news.act.id disebutkan, dilaporkan, sejak 20 tahun lalu, 85 persen air minum di Gaza terkontaminasi. Bahkan, kadar kontaminasi meningkat menjadi 97 persen ketika 2018 lalu.

Mengonsumsi air terkontaminasi adalah masalah serius bagi kesehatan. Sejumlah penyakit seperti diare, penyakit ginjal, pendek (stunting), hingga gangguan kecerdasan adalah risikonya.

Menanggapi permasalahan yang dialami oleh warga Palestina, santri dari berbagai dayah di Aceh coba menggalang dana yang nantinya didonasikan untuk membangun sumur wakaf di negeri tersebut.

1. Donasi yang terkumpul mencapai Rp31,6 miliar

Bangga! Santri di Aceh Berhasil Kumpulkan Rp31,6 M untuk PalestinaPenyerahan donasi bantuan para santri untuk pembangunan sumur wakaf (IDN Times/Istimewa)

Beberapa hari lalu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menerima donasi untuk mewujudkan pembangunan sumur wakaf pertama orang Aceh di Palestina dari Dayah Mahadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya Samalanga yang ada di Kabupaten Bireuen, Aceh.

Adapun jumlah donasi yang diterima yakni sekitar Rp31,6 miliar. Dana tersebut dihimpun dari para santri di dayah tersebut.

Pimpinan Dayah Mahadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya Samalanga, Tgk H Hasanoel Basri atau akrab disapa Abu Mudi mengharapkan, agar donasi yang disalurkan tepat sasaran dan adil.

“Apa yang kita lakukan semata-mata mengharapkan ridha Allah Subhanahu Wa Taalla,” kata Abu Mudi, melalui keterangan tertulis yang diterima, Kamis (22/10/2020).

Abu Mudi menyerahkan donasi tersebut kepada Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap Provinsi Aceh, Husaini Ismail dan disaksikan para petinggi dayah serta lembaga kemanusiaan lainnya yang hadir.

Baca Juga: Hadi Ramnit, Dari Vidgram Kini Sukses Jadi Sutradara Film Sendiri

2. Sumur wakaf diharapkan bisa dimanfaatkan warga Palestina

Bangga! Santri di Aceh Berhasil Kumpulkan Rp31,6 M untuk PalestinaInstagram/amarselan

Sementara itu, Wakil Direktur I Dayah Mahadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya Samalanga, H Zahrul Mubarrak atau Abi Zahrul menyampaikan sebuah ceramah singkat. Ia mengatakan bahwa ada tujuh perkara perlu dilakukan seorang hamba agar pahala terus mengalir meskipun telah berada di alam kubur.

Salah satunya menggali sumur agar bisa dimanfaatkan orang banyak. Ke depan ia mengharapkan juga bisa mewujudkan sumur wakaf di Palestina dari santri-santri Aceh.

“Sungguh besar pahala jariah menggali sumur,” ucapnya.

Ia menambahkan, sekarang Palestina mengalami kesulitan air. Hikmah perjalanan Nabi Muhammad menuju Masjidil Aqsha di Palestina dalam perjalanan Isra dan Mikraj yakni agar umat Islam memberikan perhatian penuh kepada Palestina.

“Mari kita ringankan beban mereka dengan menginfakkan rezeki kita,” ujar Abi Zahrul.

3. Masih ada donasi dari santri dayah di berbagai Aceh maupun warga

Bangga! Santri di Aceh Berhasil Kumpulkan Rp31,6 M untuk PalestinaMAP UK

Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap Provinsi Aceh mengatakan, donasi wakaf dari Dayah Mahadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya Samalanga  yang baru diterima akan digabung dengan donasi wakaf dari berbagai pihak lainnya di Aceh.

“Alhamdulillah, antusiasme dayah-dayah, sekolah-sekolah, personal, dan pihak lainnya begitu tinggi mewujudkan sumur wakaf pertama orang di Palestina,” kata Husaini.

Ia menjelaskan, saat ini 97 persen air di Gaza, Palestina tercemar limbah beracun sehingga berefek buruk terhadap kesehatan bila dikonsumsi manusia. Kehadiran sumur wakaf insya Allah bisa memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari rakyat Palestina.

“Orang Aceh dari dulu dikenal karena kedermawanannya. Misalnya wakaf Habib Bugak dan menyumbang pembelian pesawat pertama Indonesia. Insya Allah sumur wakaf pertama orang Aceh untuk Palestina akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Aceh,” harapnya.

Adapun dayah-dayah lainnya yang sudah berpartisipasi mewujudkan sumur wakaf pertama orang Aceh di Palestina yakni Dayah Jeumala Amal Lueng Putu, Dayah Modern Darul Ulum Yayasan Pembangunan Umat Islam Banda Aceh, Dayah Al Munawwarah Abu Kuta Krueng, Dayah Terpadu Inshafuddin, serta Pesantren Modern Al-Manar Aceh Besar.

Kemudian Dayah Al-Furqan Bambi, Dayah Madrasah Ulumul Quran Pidie, YTI Darussalamah Al-Aziziyah Teupin Raya, Dayah Darussa'adah Tepin Raya, Dayah YPI Ummul Ayman Samalanga, Dayah Putri Muslimat Samalanga, dan Dayah MUQ Pagar Air Aceh Besar.

Bagi yang ingin berpartisipasi membangun sumur wakaf pertama orang Aceh di Palestina dapat menyalurkan donasinya melalui rekening Bank Aceh Syariah 01001930009312 atau BNI Syariah 1010000137 atas nama Yayasan Global Wakaf. Konfirmasi donasi melalui WhatsApp 082283269008 atau pesan langsung ke instagram @act_aceh.

Baca Juga: Keren! Teliti Biji Kopi Arabika, 2 Siswa Aceh Raih Perunggu di Tunisia

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya