Cegah COVID-19, Siswa di Banda Aceh Produksi 2.500 Masker untuk Warga

Mereka membagikan masker cuma-cuma

Banda Aceh, IDN Times - Hampir sebulan sudah, semua siswa sekolah di Aceh diliburkan, atau sejak Pemerintah Provinsi Aceh menginstruksikan proses belajar mengajar peserta didik dirumahkan, pada pertengahan Maret 2019. Tujuannya tak lain untuk mencegah wabah virus corona atau COVID-19 yang sejak awal Maret mulai mewabah di Indonesia, termasuk Aceh.

Mengatasi kejenuhan dan agar tetap memberikan edukasi kepada para siswa selama berada di rumah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Banda Aceh mencoba mengajak siswanya untuk memproduksi ribuan masker.

Masker-masker hasil keterampilan para siswa Jurusan Kompetensi Tata Busana ini, selanjutnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan di wilayah Kota Banda Aceh.

1. Berawal dari kelangkaan masker di pasaran selama wabah COVID-19

Cegah COVID-19, Siswa di Banda Aceh Produksi 2.500 Masker untuk WargaMasker hasil produksi siswa SMKN 3 Banda Aceh dibagikan kepada warga yang membutuhkan (IDN Times/Istimewa)

Awal mula SMK N 3 Kota Banda Aceh memproduksi masker dilatarbelakangi karena kelangkaan masker di pasaran. Sejak wabah COVID-19 mulai masuk ke Aceh, banyak masyarakat yang mulai kesulitan mendapatkan masker.

“Kami para guru bersama siswa sepakat memproduksi masker dari bahan kain, yang merupakan sisa pembuatan busana atau pakaian yang pernah dijahit sebelumnya,” kata Kepala SMKN 3 Kota Banda Aceh, Salma, Aceh, Kamis (9/4). 

Sebanyak 150 siswa dibagi tugas untuk menjahit masker, dan setiap siswa harus membuat 10-15 masker. Setelah selesai dibuat, 2.500 masker yang dikerjakan selama lebih kurang dua minggu tersebut, kemudian dibagikan kepada masyarakat.

“Karena masker ini harus dipakai kapan saja dan di mana saja oleh masyarakat,” ujar Salma.

Cegah COVID-19, Siswa di Banda Aceh Produksi 2.500 Masker untuk Warga(IDN Times/Arief Rahmat)

Baca Juga: [UPDATE] 666 Orang Sudah Selesai Dipantau Terkait COVID-19 di Aceh

2. Momen belajar di rumah harus dimanfaatkan dengan kegiatan positif

Cegah COVID-19, Siswa di Banda Aceh Produksi 2.500 Masker untuk WargaMasker hasil produksi siswa SMKN 3 Banda Aceh dibagikan kepada warga yang membutuhkan (IDN Times/Istimewa)

Meski dengan modal swadaya, namun para guru dan siswa SMKN 3 Kota Banda Aceh, menurut Ketua Dharma Wanita Dinas Pendidikan Provinsi Aceh Nurasma Rachmat Fitri, telah memberikan kontribusi nyata dalam membantu dan memberi manfaat besar kepada masyarakat.

“Semangat anak-anak ini sangat luar biasa dalam membuat masker. Buktinya mereka hanya butuh waktu dua minggu untuk membuat 2.500 masker. Mereka telah memberikan inovasi untuk menyediakan dan memproduksi masker sendiri di tengah kelangkaan yang terjadi di Indonesia,” kata Nurasma.

Momen belajar di rumah seperti ini, kata dia, diharapkan benar-benar dapat dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal positif. Misalnya, dengan memproduksi masker dan membagikan kepada masyarakat secara gratis.

“Kita patut memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada para guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Banda Aceh, yang telah bersusah payah membuat masker ini dan bisa dibagikan kepada masyarakat secara cuma-cuma,” ujar Nurasma.

3. Mengapresiasi kepada guru dan siswa

Cegah COVID-19, Siswa di Banda Aceh Produksi 2.500 Masker untuk WargaMasker hasil produksi siswa SMKN 3 Banda Aceh dibagikan kepada warga yang membutuhkan (IDN Times/Istimewa)

Sementara, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati mengapresiasi dan bangga atas tindakan yang dilakukan guru dan siswa Jurusan Kompetensi Tata Busana SMKN 3 Kota Banda Aceh, karena mereka tergerak untuk membantu memproduksi masker yang memang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.

“Ini bagus, mereka bisa melakukan praktik sekaligus berkontribusi dalam membantu pemerintah. Kami lihat hasilnya juga sudah bagus, tinggal ditingkatkan baik kualitas dan kuantitasnya,” kata Dyah.

Selain mengimbau untuk tetap menggunakan masker, Dyah mengajak masyarakat lebih peduli dalam menjaga diri dengan rajin mencuci tangan dan menjauhi titik-titik keramaian, serta menjaga jarak dengan lawan bicara hingga satu meter, untuk menghindari penularan virus corona.

Penggunaan masker kini mulai diwajibkan untuk semua kalangan, tujuannya untuk melindungi diri dan keluarga dari serangan wabah COVID 19.

“Kalau tidak ada kepentingan yang mendesak, kita tidak perlu keluar dari rumah. Saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah, demi memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19,” kata Dyah.

https://www.youtube.com/embed/aUrK9HlKpD8

Baca Juga: Ekspor Ikan Terdampak COVID-19, Kapal Nelayan di Aceh Libur Melaut

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya