Cerita di Balik Pulangnya Mahasiswa Aceh dari Observasi di Natuna

Sambutan haru keluarga di Bandara Sultan Iskandar Muda

Banda Aceh, IDN Times - Wajah lelaki paruh baya itu tampak dingin. Hanya sesekali pria yang dibalut baju batik Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dan celana kain hitam itu melemparkan senyuman.

Itu pun ketika ia berbincang pada seorang wanita yang sedang duduk berdampingan dengan dua putrinya di kursi depan galeri mesin Anjungan Tunai Mandiri, Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.

Terkadang, ia duduk di sebelah wanita yang mengenakan baju coklat berjilbab krim, lalu kembali lagi berdiri.

"Pesawat Batik Air ID 6896 dari Jakarta telah mendarat." Sebuah informasi disiarkan petugas bandara melalui pengeras suara.

Para penumpang yang tiba pukul 10.56 WIB dari penerbangan Jakarta tersebut pun keluar dari pintu kedatangan. Di antara rombongan itu, ada empat orang mahasiswa.

Tiba-tiba, suasana haru pecah. Sanak saudara maupun keluarga dari empat mahasiswa tadi menyambut penuh suka cita. Senyuman tipis dengan mata berkaca-kaca terurai begitu saja.

Termasuk pria paruh baya yang tadi bersama seorang wanita dan dua orang putri tadi. Mereka ternyata keluarga Intan Maghfirah, salah seorang mahasiswa yang baru saja selesai menjalani observasi Suspect Corona di Natuna, Kepulauan Riau.

1. Keluarga bersyukur anaknya bisa pulang

Cerita di Balik Pulangnya Mahasiswa Aceh dari Observasi di NatunaIntan dan keluarganya yang menjemput ke Bandara SIM (IDN Times/Saifullah)

Ayah Intan Maghfirah, Said Khawalid, merasa sangat bersyukur jika buah hatinya dapat pulang ke Aceh dengan sehat. Karena seperti diketahui Wuhan, kota yang dipilih putrinya untuk menempuh pendidikan menjadi pusat dari wabah Virus Corona.

"Alhamdulillah ya, rasa bersyukur kepada Allah yang paling utama. Kami sekeluarga dan selaku orang tua sangat bahagia sekali bisa berkumpul kembali. Karenakan baru keluar dari sebuah musibah yang paling besar dan hari ini telah dinyatakan bahwa ananda sehat walafiat dan bisa bertemu kembali dengan keluarga, saudara, ini sebuah luar biasa," ungkap Said, Senin (17/2).

Ternyata, tak hanya keluarga Intan saja yang datang menjemput, Jihadullah pun demikian. Rasa syukur juga disampaikan oleh ayahnya.

"Alhamdulillah senang, insyaallah semua sehat. Sudah dua hari yang lalu dengar kabar akan kembalinya. Alhamdulillah selamat semua anak Indonesia yang kuliah di sana," ujar Mukhtarullah, Ayah Jihadullah.

2. Para mahasiswa dibekali kartu dan sertifikat kesehatan bebas dari Virus Corona

Cerita di Balik Pulangnya Mahasiswa Aceh dari Observasi di NatunaMahasiswa yang baru menjalani observasi kesehatan di Natuna, diberikan sertifikat bebas Virs Corona dan kartu kesehatan (IDN Times/Saifullah)

14 hari, para Warga Negara Indonesia yang tiba dari Tiongkok diobservasi kesehatan di Natuna. Tujuannya tentu agar virus mematikan yang belakangan ini mulai merebak tidak tersebar ke Indonesia.

Hayatul Hikmah, salah seorang mahasiswa Aceh yang baru tiba mengatakan, usai menjalani tahapan penting tersebut dan untuk memastikan mereka bebas dari Virus Corona, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan kartu dan sertifikat kesehatan.

"Sudah dinyatakan oleh Kemenkes bahwa kami sehat terus kami juga ada dikasih semacam sertifikat kesehatan bahwa kami sehat dan bebas dari virus. Ada dikasih (kartu kesehatan) sama Kemenkes, jadi memang sehat tidak ada yang sakit," kata Hayatul.

Baca Juga: Sudah 8 Mahasiswa Aceh dari Natuna Pulang, 5 Lagi Menyusul

3. Kuliah tetap lanjut, namun dengan online

Cerita di Balik Pulangnya Mahasiswa Aceh dari Observasi di NatunaMahasiswa Aceh yang menjalani observasi di Natuna baru tiba di Bandara SIM (IDN Times/Saifullah)

Kini para mahasiswa telah kembali ke Aceh, namun sebagian dari para mahasiswa ini belum mengetahui kapan mereka akan kembali lagi ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

Mereka memastikan tetap akan mengikuti proses belajar meski melalui daring. Mengingat pendidikan mereka belum selesai di sana.

"Belum tahu (kapan kembali ke Tiongkok). Mungkin untuk sementara waktu kuliahnya online (daring)," ujar Hayatul.

"Rencananya ke depan kuliah tetap lanjut (di Tiongkok) yang pasti," ungkapan yang sama dari Jihadullah.

4. Memilih tidak langsung pulang ke kampung halaman dahulu

Cerita di Balik Pulangnya Mahasiswa Aceh dari Observasi di NatunaMahasiswa Aceh tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (IDN Times/Saifullah)

Kembali ke Aceh menjadi salah satu yang ditunggu-tunggu, itulah ungkapan yang disampaikan Alfi Rian Tamara, salah seorang mahasiswa Aceh lainnya. Ia pun sangat senang dapat kembali ke Tanah Rencong karena dapat melalui hari-hari yang menurutnya begitu dramatis.

"Hari ini yang sudah ditunggu-tunggu, sebelum berangkat memang sudah perasaannya pasti senang sekali karena bisa sampai ke Aceh setelah melewati beberapa hal menegangkan dan Alhamdulillah sampai di Aceh dengan sehat walalfiat serta disambut hangat oleh masyarakat Aceh," kata Rian.

Meski telah tiba di Aceh, namun dirinya tidak langsung pulang ke kampung halaman. Rian memilih beristirahat sejak di Banda Aceh sebelum kembali.

"Untuk saat ini mungkin tetap di Banda Aceh sebentar dan besok atau lusa baru pulang jumpa keluarga," tambahnya.

5. Masih 8 dari 13 mahasiswa yang kembali ke Aceh

Cerita di Balik Pulangnya Mahasiswa Aceh dari Observasi di NatunaKeharuan keluarga yang menyambut mahasiswa Aceh di Bandara SIM (IDN Times/Saifullah)

Ada delapan dari 13 mahasiswa Aceh yang telah kembali ke Aceh. Di antaranya Alfi Rian Tamara, Intan Maghfirah, Jihadullah, Ita Kurniawati, Ory Safwar, Siti Mawaddah, Hayatul Hikmah, dan Maisal Jannah.

Sementara, tiga mahasiswa lainnya, yakni Fadil, Sapriadi, dan Teuku Agusti Ramadhan, dipastikan akan pulang, pada Selasa (17/2) besok. Sedangkan, Siti Sahara dan Yuliannova Lestari, memilih tidak pulang ke Aceh langsung karena memiliki keperluan lain di luar kota.

Baca Juga: Cerita Disa, Mahasiswa Asal Medan yang Jalani Karantina di Natuna

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya