[FOTO] Sebanyak 500 Crosser Coba Taklukan Perbukitan Aceh

Banda Aceh, IDN Times - Para crosser telah bersiap-siap di masing-masing motornya sambil memainkan pedal gas. Di lain sisi, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, tampak memegang bendera bertulisan Cahroad Aceh yang melintang. Mereka tinggal menunggu waktu hitungan mundur berakhir.

“Tiga, dua, satu, mulaaiii.” Bendera pun diangkat. Ratusan crosser melaju sejadi-jadinya di Jalan Teungku Abu Lam U atau tepatnya jalan di depan Balai Kota Banda Aceh, yang berada di Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.

Aceh Dirt Bike (ADB) Adventure 5 2020, itulah ajang lintas alam Aceh yang diikuti para pecinta sepeda motor trail pada Sabtu (15/2) kemarin. Perlombaan ini pun diikuti 568 crosser yang tergabung dalam 93 klub/komunitas motor trail, baik lokal, domestik, maupun mancanegara.

Uniknya, sejumlah pejabat daerah seperti bupati Mandailing Natal, bupati Labuhan Batu Utara, wakil bupati Aceh Selatan, wakil bupati Aceh Barat Daya, serta mantan kombatan dan juru bicara Gerakan Aceh Merdeka, Sofyan Daud, turut menjadi peserta.

“Ada juga peserta dari Kalimantan bahkan dari negara jiran Malaysia,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Iskandar.

80 kilometer. Itulah jarak yang harus ditembus para pecinta sepeda motor trail tersebut. Meski dimulai dari pusat Kota Banda Aceh, namun mereka harus mampu menempuh dan menaklukan alam di kawasan Aceh Besar untuk kembali lagi ke Balai Kota yang merupakan garis finish.

Lintasan yang dilalui para peserta tak hanya sekedar hutan belantara, namun juga melewati sejumlah objek wisata favorit. Sehingga, kegiatan ini tidak hanya membangun silaturrahmi, namun juga ajang hiburan dan rekreasi bagi para pecinta motor trail dalam dan luar negeri.

“Dan yang paling penting, ini ajang promosi kota untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Banda Aceh,” ujar Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Tak hanya jalanan terjal, curam, dan melalui sungai, trek yang basah setelah diguyur hujan juga menjadi tantangan tersendiri bagi para crossser, sehingga dari 500-an peserta hanya 100-an peserta bertahan hingga ke garis finish. Itu pun harus menumpuh waktu berjam-jam bagi mereka untuk sampai dan sebagian rider lainnya terjebak di hutan belantara bahkan terpaksa harus kembali ke jalur awal.