Gelombang Laut Tinggi, Penyeberangan ke Sabang Turun Drastis

Cuaca ekstrem bakal menerpa beberapa hari ke depan

Banda Aceh, IDN Times - Tidak seperti biasanya, aktivitas di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, Aceh, pada Senin (24/2) siang, tampak tenang dan begitu lengang.

Tak ada terlihat kesibukan, baik dari penumpang maupun para pekerja pelabuhan. Antrian di depan ruangan tersemat tulisan Loket 1 yang biasa dikunjungi puluhan orang, siang ini hanya berdiri dua hingga tiga penumpang saja. Padahal, jam telah menunjukkan pukul 13.00 WIB. Artinya, waktu keberangkatan kapal penyeberangan untuk pukul 14.30 WIB akan segera tiba.

Hal serupa juga tergambarkan di bagian parkiran kendaraan. Biasanya berbagai jenis kendaraan bermotor akan menyesaki parkiran sebelum dinaikan ke kapal, akan tetapi siang tadi hanya ada empat unit mobil dan beberapa sepeda motor saja.

Begitulah suasana Senin siang, di Pelabuhan Ulee Lheue yang biasa dimanfaatkan para pengguna jasa kapal penyeberangan untuk berangkat ke Kota Sabang. Pelabuhan ini tampak begitu sunyi dikarenakan cuaca buruk yang telah beberapa hari melanda wilayah perairan di Aceh, termasuk kawasan Banda Aceh-Sabang.

1. Gelombang 3 meter hantui pelayaran Banda Aceh-Sabang

Gelombang Laut Tinggi, Penyeberangan ke Sabang Turun DrastisTangkap gambar dari video KMP Tanjung Burang yang dihantam ombak saat berlayar dari Banda Aceh ke Sabang (IDN Times/Istimewa)

Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheu, Muhammad Isa mengatakan, cuaca buruk yang terjadi beberapa hari belakangan mempengaruhi pelayaran dari Pelabuhan Ulee Lheu, Kota Banda Aceh ke Balohan, Kota Sabang.

Ketinggian gelombang ketika berada di tengah perairan antara Pulau Sumatra dan Pulau Weh tersebut mencapai tiga meter. “Ketinggian gelombang itu dua sampai tiga meter,” kata Isa, saat dihubungi, Senin (24/2).

Sebelumnya, beberapa hari lalu sempat tersebar sebuah video pendek pelayaran sebuah kapal penyeberangan yang dihempas ombak. Video tersebut diakui Isa sebagai Kapal Motor Penumpang (KMP) Tanjung Burang yang sedang menyeberang di perairan Banda Aceh-Sabang.

“Itu berangkat dari sini sekitar pukul 14.30 WIB, saat di tengah memang ada gelombang laut yang pecah di tengah luat. Itu kapal Tanjung Burang.”

Baca Juga: Waspada! Gelombang Tinggi Terjang Aceh hingga Dua Hari ke Depan

2. Kapal berlayar sesuai kondisi cuaca

Gelombang Laut Tinggi, Penyeberangan ke Sabang Turun DrastisKapal penyeberangan saat menyandar di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Pihak pelabuhan sebelumnya telah membuat jadwal keberangkatan kapal penyeberangan seperti biasa, baik kapal feri (kapal lambat) dan kapal cepat. Misalnya, kapal lambat di hari biasa akan berlayar sebanyak 3 trip, sedangkan kapal cepat 2 trip.

Akan tetapi karena cuaca buruk, Isa menyampaikan ada beberapa keberangkatan yang ditunda atau tidak berangkatkan, terutama kapal cepat.

“Ini kapal sudah berangkat Tanjung Burang satu lagi (trip). Kalau kapal cepat memang tidak bisa berangkat karena keadaan di tengah laut agak tinggi gelombang sehingga tidak bisa dan karena dia (berukuran) kecil jadi dipastikan tidak jadi berangkat mereka. Kita harus menjaga dan mengantisipasi keadaan di lautnya,” ujar Isa.

Meski keberangkatan kapal untuk waktu siang dan sore mengalami penundaan, namun pihak pelabuhan selalu berupaya melakukan pelayaran di waktu pagi. Seperti hari ini, dikatakan Isa, ada pelayaran keberangkatan dan kedatangan ke pelabuhan.

KMP BRR berangkat dari Pelabuhan Ulee Lheu pukul 07.00 WIB. Sementara KMP Tanjung Burang tiba di Pelabuhan Ulee Lheu pukul 10.00 WIB dan sudah kembali berangkat dan pukul 14.30 WIB.

Sedangkan kapal cepat, disebutkan Isa ada dua trip pagi tadi, yakni Bahari Cantika dan Bahari 8B sekira pukul 08.00 WIB dan 10.00 WIB. “Kalau pagi memang anginnya cukup stabil, maka akan berangkat kapal.”

3. Jumlah penumpang yang menyeberang diakui menurun

Gelombang Laut Tinggi, Penyeberangan ke Sabang Turun DrastisSuasana parkiran Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheu mengaku, jika jumlah pengguna jasa penyeberangan mengalami penurunan akibat dari cuaca buruk yang beberapa hari melanda Aceh, khususnya perairan antara Banda Aceh-Sabang.

“Penurunan sudah pasti ada. Kalau perhari untuk penurunannya sangat signifikan, mencapai 75%. Ini dikarenakan tidak adanya antusias (penumpang) untuk berangkat,” ungkap Isa.

Bahkan, Isa menambahkan, salah satu kapal cepat yang biasanya ramai diisi penumpang tadi pagi merapat dengan kondisi nyaris kosong.

“Dan untuk hari ini kita lihat keberangkatan untuk ke Sabang juga kosong saat Bahari Cantika merapat. Mereka jarang-jaranglah berangkat dalam keadaan seperti ini.”

Baca Juga: Plt Gubernur Aceh Minta Maaf, Begini Reaksi Presiden Jokowi

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya