Hadapi Pandemik, Perlu Sistem Kesehatan Publik yang Tangguh

Ekonomi tidak akan membaik jika masih takut keluar rumah

Banda Aceh, IDN Times - Perkumpulan Alumni Harvard University di Indonesia atau Harvard Club of Indonesia (HCI) menggelar sesi berbagi bertajuk ‘Creative Economic and Health Policies Post Covid’ di acara Global Networking Night, pada hari Kamis (21/1/2021).

Acara yang digelar secara daring tersebut diikuti oleh alumni-alumni Harvard University dan sekitar 11 pascasarjana dengan pembicara utamanya yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Keduanya menyampaikan strategi serta bahasan mengenai rencana dan kesiapan pemerintah membangun kembali era pasca-pandemik.

Seperti yang diketahui, pandemik COVID-19 yang melanda dunia sejak awal 2020 berdampak besar bagi kehidupan manusia. Kedatangan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya tersebut membuat banyak perubahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Berbagai upaya penanganan terus dilakukan agar  pandemik COVID-19 bisa segera dikendalikan dan kehidupan kembali seperti sedia kala. Salah satunya dengan membuat vaksin untuk menekan laju penularan.

Di Indonesia, paralel dengan strategi pengendalian pandemic tengah mempersiapkan strategi, kebijakan dan pendekatan untuk memulihkan kembali ekonomi sekaligus mereformasi sistem kesehatan publik yang lebih tangguh. Pemerintah tengah gencar untuk memacu kembali roda ekonomi dan membantu masyarakat untuk bangkit, utamanya di sektor-sektor industri yang terdampak paling besar dari pandemik ini, yakni sektor pariwisata.

1. Menkes sebut krisis global yang terjadi saat ini berbeda dari tahun sebelumnya

Hadapi Pandemik, Perlu Sistem Kesehatan Publik yang TangguhMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, krisis global yang terjadi saat ini tipikalnya berbeda dengan krisis yang pernah terjadi sebelumnya. Masalah yang muncul dan membesar dari tiga krisis terdahulu pada tahun 1998, 2008, dan 2013 disebabkan persoalan di industri keuangan.

Sementara menurutnya, krisis yang terjadi kali ini karena dipicu munculnya virus bernama SARS-CoV-2 atau COVID-19.

“Ini adalah krisis kesehatan yang berujung pada krisis ekonomi. Sayangnya, resep mengatasi krisis kesehatan ini adalah lockdown (mengunci sementara). Saat lockdown, kontak fisik berkurang drastis. Padahal, kontak fisik adalah pilar utama dalam menjamin berputarnya roda perekonomian di seluruh negara,” kata Budi Gunadi, dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times Minggu (24/1/2021).

Baca Juga: 5 Orang Ditangkap di Aceh, Diduga Terlibat Bom Polrestabes Medan

2. Sektor ekonomi tidak akan membaik jika masyarakat masih takut keluar rumah

Hadapi Pandemik, Perlu Sistem Kesehatan Publik yang TangguhIlustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Perbaikan kondisi ekonomi dikatakan Budi, tidak akan terjadi selama masyarakat masih takut untuk berinteraksi dan keluar rumah. Kepercayaan dan rasa aman harus dimunculkan dalam diri masing-masing orang, agar masyarakat tidak takut bila hendak beraktivitas di luar kediamannya dengan kebijakan yang tepat di sektor kesehatan.

Budi menyebutkan, ada empat strategi pemulihan kepercayaan publik yang harus dilakukan sesuai rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

“Pertama, diagnosa melalui testing, tracing, and treatment. Kedua, jaminan adanya terapi yang tepat di rumah sakit dan penggunaan obat-obatan ketika anda sakit. Ketiga pemberian vaksin, dan keempat yakni meningkatkan kualitas sistem kesehatan public,” ujarnya.

Pembangunan sistem kesehatan publik yang bagus harus dimulai dari sekarang agar Indonesia tidak lagi kesulitan menghadapi potensi kemunculan pandemi di masa depan. Selain itu, gerakan bersama harus dilakukan guna mendorong perubahan cara hidup dan perilaku masyarakat pascapandemi.

3. Akan ada banyak keuntungan yang diperoleh masyarakat dari perubahan cara hidup

Hadapi Pandemik, Perlu Sistem Kesehatan Publik yang TangguhGoogle

Menteri kesehatan menyampaikan, perubahan cara hidup dan pembiasaan praktik preventif alih-alih kuratif, akan ada banyak keuntungan yang diperoleh masyarakat. Selain hidup lebih sehat, produktivitas dan biaya untuk mengatasi masalah kesehatan akan berkurang. 

“Cara hidup sebelum dan sesudah pandemi akan berbeda. Kita harus menerima itu meski sulit untuk dilakukan. Kedua, saya akan memastikan strategi diagnosa melalui testing, tracing, dan treatment dilakukan secara baik hingga kita bisa melandaikan kurva. Upaya melandaikan kurva adalah strategi epidemiologis standar yang selama ini belum kita lakukan secara baik,” jelas Budi.

Ia juga menjamin pemenuhan hak setiap warga negara Indonesia untuk mendapat vaksin COVID-19 secara gratis. Dirinya menegaskan, ada dua prinsip yang harus dipahami pihak-pihak yang hendak membantu proses vaksinasi di Indonesia.

“Pertama, sangat penting untuk tidak membuat impresi bahwa ada suatu kelompok yang dapat vaksin lebih dulu dibanding kelompok lain. Kedua, hak masyarakat mendapat vaksin gratis harus dijaga. Apabila ada masyarakat yang tidak mau vaksin gratis, maka mereka bisa memilih jenis, tempat, dan waktu vaksinasi secara bebas yang tentunya tidak gratis. Pakai uang kalian sendiri, tapi kalian harus jamin vaksin diberikan gratis ke keluarga atau karyawan, ujarnya.

4. Menpar sedang mempersiapkan program penanggulangan dampak pandemik pada sektor Parekraf

Hadapi Pandemik, Perlu Sistem Kesehatan Publik yang TangguhMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meninjau gerai cinderamata di Pantai Lumbanbulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Rabu (30/12/2020). (Istimewa)

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno berkata, saat ini kementeriannya tengah fokus dalam upaya  memastikan implementasi protokol kesehatan disiplin dilakukan pada seluruh lini industri pariwisata dan ekonomi kreatif sambil mempersiapkan program-program penanggulangan dampak pandemi pada sektor Parekraf. Dukungan di antaranya diberikan dalam bentuk memfasilitasi akomodasi kepada para tenaga medis, pasien yang harus dikarantina.

“Prioritas kami sekarang adalah berupaya bersama K/L terkait mulai merencanakan program-program stimulus agar pariwisata ekonomi kreatif kita bisa segera bangkit, karena nasib lebih dari 30 juta pekerja sektor ini tergantung padanya,” kata Sandiaga.

Kemenparekraf akan fokus meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara dalam kurun 6-12 bulan ke depan. Selain itu, upaya membangun ekosistem wisata kesehatan (healthy tourism), digital, dan berkelanjutan akan dilakukan seiring mulai bergesernya minat masyarakat untuk melancong ke objek-objek wisata alam dan budaya.

“Kondisi industri pariwisata belum bisa kembali ke titik normal sampai tiga pilar utama penanganan pandemi dilakukan secara baik dan disiplin, yakni proses vaksinasi, 3 T (testing, tracing, and treatment), serta 3 M (menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker). Prediksi kami, butuh waktu 3-4 tahun bagi industri pariwisata untuk pulih seperti sedia kala,” ujarnya.

5. Infrastruktur dan kapasitas SDM industri pariwisata sedang fokus dipersiapkan di masa pandemik

Hadapi Pandemik, Perlu Sistem Kesehatan Publik yang TangguhIlustrasi Pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Selama masa pemulihan, Sandiaga akan fokus mempersiapkan serta meningkatkan infrastruktur dan kapasitas SDM industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang memungkinkan lapangan kerja akan tercipta dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Peningkatan kualitas layanan pariwisata di berbagai destinasi juga dilakukan, agar Indonesia siap menyambut terjadinya ledakan jumlah wisatawan di masa pasca-pandemik.

“Saya prediksi minat masyarakat untuk melakukan wisata dan melakukan kegiatan yang ramah kesehatan seperti yoga, bersepeda, dan triathlon akan semakin populer ke depannya. Kemudian, kita harus mulai membangun ekosistem digital untuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Satu tahun ke depan adalah saatnya bagi kita untuk mempersiapkan diri menyambut booming tourism yang akan datang, kata Sandiaga.

6. Sektor kesehatan menjadi kunci pemulihan ekonomi Indonesia

Hadapi Pandemik, Perlu Sistem Kesehatan Publik yang TangguhIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Presiden Harvard Club of Indonesia (HCI) yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang & Industri (KADIN) Indonesia Bidang Hukum dan Regulasi, Melli Darsa mengatakan, kesiapan sektor kesehatan menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi. Selain itu, perhatian khusus harus diberikan terhadap upaya pemerintah segera memulihkan industri kreatif dan pariwisata yang menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.

“Vaksin memang menjadi game changer. Dengan adanya vaksin dan vaksinasi telah dimulai di sejumlah negara termasuk Indonesia, kita bisa mulai segera menyusun strategi post-pandemic period, terutama untuk membangun kembali ekonomi dan kehidupan masyarakat, dan tentunya bagaimana roadmap dan strategi untuk memulihkan kembali sektor periwisata yang adalah salah satu primadona ekonomi nasional,” ujar Melli.

Melli menambahkan bahwa dalam post-pandemic period ini, kita harus fokus pada tiga hal, yakni menyelamatkan lebih banyak nyawa, menciptakan lapangan kerja, dan memastikan keberlanjutan dari pemulihan ekonomi pasca pandemi sampai dunia bisa benar-benar mengendalikan pandemi ini.

Baca Juga: Zona Merah dan Potensi Gempa Besar di Aceh

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya