Hampir Sebulan Bertahan Setelah Kritis, Bayi Gajah Sumatra Mati

Padahal kondisinya ada sedikit perubahan selama di PKG Saree

Sempat mendapatkan perawatan intensif selama 22 hari di Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree, Kabupaten Aceh Besar, seekor bayi Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) bernama Inong, akhirnya mati, pada Rabu (3/3/2021).

"Kematian bayi Gajah Sumatra yang sedang dalam perawatan tersebut terjadi pada Rabu, sekitar pukul 06.00 WIB," kata Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Aceh, Agus Arianto, pada Jumat (5/3/2021).

1. Kondisi Inong sempat membaik selama di pusat konservasi

Hampir Sebulan Bertahan Setelah Kritis, Bayi Gajah Sumatra MatiBayi Gajah Sumatra ketika ditangani Tim Medis BKSDA Aceh (IDN Times/BKSDA Aceh)

Inong merupakan bayi gajah yang diselamatkan warga pada 9 Februari 2021 lalu, dari kubangan di kawasan Panton Bunot, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, Aceh.

Kondisi bayi yang diperkirakan telah terjebak selama beberapa hari dalam kubangan tersebut kritis dan malnutrisi. Kaki kiri mengalami dislokasi, sedangkan dua kaki belakang mengalami kelumpuhan sehingga membuat tak mampu berdiri.

Kondisi lainnya diketahui bahwa bayi Gajah Sumatra itu mengalami prolapsus pusar (umbilicus) dan genital, serta bola mata mengalami trauma atau luka.

Keadaan bayi gajah dikatakan mulai ada sedikit perubahan usai dievakuasi di PKG Saree. Beberapa perawatan khusus untuk membantu mengurangi rasa sakit, pengobatan luka dan melatih atau merangsang otot-otot serta persyarafan bayi gajah dengan menggunakan alat bantu topang telah dilakukan.

Pemberian asupan nutrisi berupa susu formula sebagai pengganti ASI diberikan dengan menggunakan selang infus yang dimodifikasi agar susu terhisap perlahan sehingga satwa tidak tersedak bila minum dengan posisi terbaring.

"Setelah dilakukan perawatan secara intensif selama beberapa hari kondisi luka pada mata dan prolapsus mulai membaik kecuali mata kiri masih belum berfungsi," jelas Agus.

"Warna urine mulai normal dan telinga kiri satwa mulai bergerak dari yang sebelumnya tidak bergerak sama sekali dan satwa mulai lebih aktif bergerak baik saat terbaring maupun saat satwa diberdirikan dengan alat bantu topang," imbuhnya.

Baca Juga: Kaki Sempat Lumpuh dan Kritis, Kondisi Bayi Gajah di Aceh Membaik

2. Dua hari sebelumnya kematian, kondisi kembali kritis

Hampir Sebulan Bertahan Setelah Kritis, Bayi Gajah Sumatra MatiBayi Gajah Sumatra ketika ditangani Tim Medis BKSDA Aceh (IDN Times/BKSDA Aceh)

Setelah 20 hari mendapatkan perawatan di PKG Saree, kondisi bayi gajah yang kerap dipanggil Inong itu pun tiba-tiba kritis.

Tim medis dari Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam Aceh selama beberapa hari berupaya memberikan pertolongan.

"Kondisi satwa kembali menurun pada tanggal 1 sampai 2 Maret 2021, tim medis terus berupaya melakukan treatmen sampai saat kematian satwa," ujar Agus.

3. Hasil nekropsi, jantung alami penyempitan

Hampir Sebulan Bertahan Setelah Kritis, Bayi Gajah Sumatra MatiBayi gajah usai dievakuasi dari kubangan (Foto: Istimewa)

Agus menyampaikan, tubuh bayi gajah telah dilakukan nekropsi atau bedah bangkai oleh tim medis dari Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam Aceh.

Hasilnya diketahui, bahwa organ jantung di mana konsistensi otot jantung mengeras dan dinding atrium kiri mengalami penebalan sehingga mengakibatkan penyempitan ruang atrium kiri dan jantung kesulitan memompa darah.

Gangguan pada sistem pencernaan juga dialami, di mana ditemukan hemoragi pada penggantung usus atau mesentrium.

Selain itu, abmormalitas pada tulang kaki dan persendian kaki depan kiri karena dislokasi.

Baca Juga: Bayi Gajah Lumpuh Terjebak di Kubangan, Evakuasi Sempat Dihalau Induk

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya