Harimau Sumatera Berhasil Selamat Setelah Beberapa Hari Terjerat

Harimau Sumatera betina ini diberi nama Jaya

Gayo Lues, IDN Times - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh berhasil menyelamatkan serta mengevakuasi satu ekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae). Satwa ini sebelumnya terkena jerat di perkebunan milik warga di kawasan Gampong Malelang Jaya, Kecamatan Terangun, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, pada Senin (19/10/2020).

“Tim berhasil melepaskan jerat usai membius satwa tersebut,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, Agus Arianto melalui keterangannya, Selasa (20/10/2020).

Evakuasi dan penyelamatan dilakukan tim yang terdiri dari tim medis balai dan resort wilayah 14 Aceh Tenggara - SKW II Subulussalam, Balai Besar TNGL, FKL, WCS, RPH Tongra-KPH wilayah 5 serta Polsek Terangun.

1. Diduga telah beberapa hari terjerat, sehingga kondisi harimau melemah

Harimau Sumatera Berhasil Selamat Setelah Beberapa Hari TerjeratJaya, Harimau Sumatera yang terjerat di perkebunan warga di Kabupaten Gayo Lues, Aceh (IDN Times/Istimewa)

Informasi adanya harimau yang terkena jerat di perkebunan warga itu diketahui pihak balai konservasi sumber daya alam pada Sabtu (17/10/2020) sore, dari petugas pengamanan pengamanan Resor Pemangku Hutan (RPH) Tongra, Terangun.

Keesokan harinya, Minggu (18/10/2020), tim bergerak menuju lokasi untuk mengevakuasi harimau tersebut. Ketika ditemukan, kondisi Harimua Sumatera sudah sangat lemah dan tergeletak di tanah.

“Diduga, kondisi buruk ini ditimbulkan karena terkena jerat kumparan kawan yang menggulung pada bagian leher, dada, dan punggung,” ujar Agus.

Tim baru bisa melepaskan jerat yang menggulung di tubuh satwa tersebut, pada Senin (19/10/2020).

Baca Juga: Muncul Harimau, Objek Wisata Gunung Sibayak di Tutup Sementara

2. Akan diobservasi kesehatan untuk beberapa waktu

Harimau Sumatera Berhasil Selamat Setelah Beberapa Hari TerjeratJejak kaki Harimau Sumatra di Jorong Cubadak Lilin. IDN Times/Andri NH

Hasil identifikasi dari tim medis yang melakukan pemeriksaan, diperkirakan usia dari satwa dengan nama latin, Panthera Tigris Sumatrae tersebut kisaran dua sampai tiga tahun. Adapun jenis kelaminnya yakni betina.

“Untuk berat badannya berkisar 45-50 kilogram,” sebut Agus.

Secara fisik tidak ditemukan luka terbuka selain hanya memar dan lecet, namun dikatakan Agus, perlu dilakukan observasi lanjutan dikarenakan satwa tersebut belum dapat optimal menggerakan kaki belakang.

Tim medis memutuskan untuk sementara waktu observasi kesehatan secara intensif dilakukan di Kantor SPTN Blangkejeren 3, BPTN Wilayah 2 Kutacane, BBTNGL mengingat kondisi dan keamanan satwa tersebut.

“Diperkirakan kaki tersebut mengalami gangguan sistim sirkulasi dan motorik syaraf disebabkan jeratan,” jelasnya.

3. Harimau Sumatera betina ini diberi nama Jaya

Harimau Sumatera Berhasil Selamat Setelah Beberapa Hari Terjerattaronga.org.au

Jika proses pemulihan yang dijalani selama tiga sampai empat hari ke depan perkembangan kesehatannya harimau bagus, maka akan dilepasliarkan lagi ke habitat alaminya. Sebaliknya, apabila tahap penyembuhannya lamban, maka akan dilakukan observasi kesehatan lebih lanjut dan perawatan yang lebih intensif di Banda Aceh.

Bagi warga sekitar Gampong Malelang Jaya, Kecamatan Terangun, hewan ini merupakan satwa penghuni si wilayah hutan Terangun yang harus dikembalikan ke wilayah tersebut.

“Sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap keberlangsungan hidup harimau tersebut, mereka mengusulkan nama ‘Jaya’ pada harimau betina tersebut,” kata kepala BKSDA Aceh itu.

4. Harimau Sumatera termasuk satwa langka yang terancam punah

Harimau Sumatera Berhasil Selamat Setelah Beberapa Hari Terjeratcatersnews.com

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) merupakan salah satu jenis satwa liar yang dilindungi di Indonesia berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/6/2018 tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar yang Dilindungi.

Berdasarkan International Union for Conservation of Nature Red List of Threatened Species satwa yang hanya ditemukan di Pulau Sumatera ini berstatus Critically Endangered atau spesies yang terancam kritis, beresiko tinggi untuk punah di alam liar.

Baca Juga: Pendaki Sibayak Harus Waspada, Ada Harimau Muncul di Jalur Jaranguda

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya