Kaki Sempat Lumpuh dan Kritis, Kondisi Bayi Gajah di Aceh Membaik

Tim medis kerap fisioterapi, kusuk, dan beri alat penopang

Banda Aceh, IDN Times - Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh beserta sejumlah instansi terkait lainnya dan dibantu warga melakukan evakuasi terhadap seekor bayi Gajah Sumatra yang terjebak dalam kubangan di kawasan Gampong Panton Bunot, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, Aceh, pada 8 Februari 2021 lalu.

Bayi gajah berjenis kelamin betina dan diperkirakan masih berusia tiga minggu dengan berat badan lebih kurang 85 kilogram itu telah terjebak selama beberapa hari di kubangan tersebut.

Usai dievakuasi, diketahui kondisi bayi gajah kritis. Kaki kiri mengalami dislokasi, sedangkan dua kaki belakang mengalami kelumpuhan sehingga membuat tak mampu berdiri.

Kondisi lainnya diketahui bahwa bayi Gajah Sumatra itu mengalami prolapsus pusar (umbilicus) dan genital, serta bola mata mengalami trauma atau luka.

Demi menyelamatkan dan mendapatkan perawatan medis, bayi gajah tersebut dibawa pihak BKSDA Aceh ke Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree, Kabupaten Aceh Besar.

Lalu bagaimana kondisi bayi gajah yang sempat kritis tersebut setelah lebih dua pekan dirawat? Berikut hasil wawancara IDN Times dengan Tim Dokter BKSDA yang melakukan perawatan.

1. Bayi gajah yang kritis kondisinya mulai sedikit lebih baik

Kaki Sempat Lumpuh dan Kritis, Kondisi Bayi Gajah di Aceh MembaikTangkap layar video ketika induk gajah di seputaran bayi gajah (Foto: Istimewa)

Dokter BKSDA Aceh, drh Rosa Rika Wahyuni mengatakan, sudah mulai terlihat perubahan kondisi bayi Elephas Maximus Sumatranus dibandingkan saat pertama kali tim medis merawatnya di PKG Saree.

"Kondisinya saat ini sedikit lebih baik, namun kondisinya masih belum aman. Tapi sudah ada perubahan lebih baik ketika kondisinya pertama ke sini," kata drh Rosa Rika Wahyuni, saat dihubungi, pada Rabu (24/2/2021).

2. Dua kaki yang sempat lumpuh mulai dilatih bergerak

Kaki Sempat Lumpuh dan Kritis, Kondisi Bayi Gajah di Aceh Membaiktheguardian.com

Usai BKSDA Aceh beserta warga mengevakuasi bayi gajah itu dari kubangan, diketahui bahwa dua kaki belakang mengalami kelumpuhan. Sedangkan kaki kiri bagian depan alami dislokasi.

Selama di PKG Saree, tim medis dikatakan drh Rosa, kerap melakukan upaya fisioterapi, kusuk, dan memberi alat penopang untuk membantunya berdiri. Sehingga kini kaki yang mengalami kelumpuhan berlahan mulai bisa digerakkan.

"Agar dia sendiri mencoba melatih kaki-kakinya, menopang," ujarnya.

Baca Juga: 3 Faktor Anak Gajah Berpotensi Mati meski di Konservasi

3. Kelumpuhan kaki bayi gajah disebabkan karena terlalu lama terjepit

Kaki Sempat Lumpuh dan Kritis, Kondisi Bayi Gajah di Aceh MembaikTangkap layar video proses evakuasi bayi gajah (Foto: Istimewa)

Terkait penyebab penyebab kelumpuhan kaki dari bayi gajah tersebut, dijelaskan karena posisi kakinya saat berada di kubangan tertimpa oleh tubuhnya.

Keadaan itu terjadi selama beberapa hari hingga warga beserta instansi terkait lainnya tiba melakukan evakuasi.

"Karena posisi kirinya itu bagian yang menekan dan terjebak dalam waktu yang lama sehingga persarafannya terganggu, peredaran darahnya juga terganggu sehingga peredaran darahnya tidak mencapai jaringan di titik tersebut sehingga jadilah kelumpuhan," jelas drh Rosa.

4. Kesembuhan bayi gajah bergantung dengan kemampuannya survival

Kaki Sempat Lumpuh dan Kritis, Kondisi Bayi Gajah di Aceh Membaikinstagram.com/nadinelist

Belum diketahui kapan bayi gajah yang mereka panggil, Nong tersebut bisa sembuh seperti semula. Kebutuhan nutrisi dan kemampuan bertahan hidup (survival) dari bayi gajah sendiri, menentukan kesembuhannya.

"Apalagi kita mendapati dia dalam kondisinya sangat buruk. Sehingga belum bisa kita bilang berapa persen untuk kesembuhannya. Kita terus berusaha saja," ungkapnya.

Guna memenuhi kebutuhan nutrisi, selama di pusat konservasi bayi gajah diberi susu non laktosa dan susu laktosa. Untuk saat ini, pemberian susu tersebut masih terbilang baik karena tidak membuat bayi gajah diarea.

Baca Juga: Bayi Gajah Lumpuh Terjebak di Kubangan, Evakuasi Sempat Dihalau Induk

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya