Pemkot Sabang Bantah Minta Hentikan Operasi Penyeberangan 

Berita yang beredar dianggap hoaks dan meresahkan!

Banda Aceh, IDN Times - Pemerintah Kota Sabang membantah terkait adanya informasi atau pemberitahuan yang mengatasnamakan instansi pemerintahan kota paling barat Indonesia tersebut mengenai imbauan pencegahan penyebaran virus corona atau Corona Virus Disesase 2019 (COVID-19).

Kepala Bagian Umum dan Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Sabang, Bahrul Fikri mengatakan, jika informasi yang beredar di sosial media terkait imbauan adanya penghentian operasi penyeberangan ke Kota Sabang merupakan hoaks atau berita palsu.

“Yang beredar di sosial media WhatsApp dan Facebook itu tidak benar,” kata Bahrul saat dikonfirmasi, Senin (16/3).

Sebelumnya beredar kabar bahwa Pemerintah Kota Sabang mengeluarkan informasi hasil rapat terkait virus corona. Berikut kutipan dari informasi tidak benar tersebut:

“Selamat Malam Bapak², menyampaikan hasil rapat Pemko. Sabang dengan Instansi terkait tentang Virus Corona. 15 Maret 2020.

1. Bahwa untuk sementara waktu jalur penyeberangan penumpang baik Kapal Cepat maupun Kapal Lambat dari Sabang maupun dari Banda Aceh akan di STOP keberangkatannya. Kemungkinan untuk pemberhentian pengoperasian Kapal akan dilakukan 1-2 hari kedepan. Durasi pemberhentian jalur Kapal penumpang kemungkinan selama 14 hari ataupun 30 hari.

2. Meliburkan sementara kegiatan belajar di sekolah selama ± 14 hari kedepan, dimulai hari Selasa tanggal 17 Maret 2020.

3. Kapal Barang tetap beroperasi untuk mengirimkan barang sembako ke kota Sabang.

Terkait hal tersebut diatas, apabila ada sanak saudara yang memang hendak ke Sabang ataupun ingin keluar dari Sabang untuk segera berangkat, guna mengantisipasi tidak adanya Kapal transportasi.”

1. Ada rapat yang dilakukan, namun bukan itu hasil keputusan

Pemkot Sabang Bantah Minta Hentikan Operasi Penyeberangan Ilustrasi kunjungan wisatawan ke Indonesia. IDN Times/Saifullah

Pemerintah Kota Sabang dikatakan memang ada melakukan rapat mengenai bahaya penyebaran serta upaya pencegahan virus corona. Akan tetapi disampaikan Bahrul, hasil keputusan bukan seperti informasi bohong yang beredar di sosial media tersebut.

Ia mengatakan, hasil dari keputusan itu nantinya akan dibuat poin-poin instruksi langsung dari Pemerintah Kota Sabang. Oleh karena itu, adanya kabar bohong saat ini dianggap bisa meresahkan masyarakat.

“Sebenarnya dalam keputusan rapat bukan itu. Ada beberapa poin yang nanti akan dibuat instruksi dari wali kota,” ungkapnya.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Ini Alasan Wisatawan Tetap Berlayar ke Sabang

2. Minta pihak berwajib untuk menindaklanjuti pemberitaan bohong tersebut

Pemkot Sabang Bantah Minta Hentikan Operasi Penyeberangan Imbauan kesehatan pencegahan penyebaran Virus Corona di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh (IDN Times/Saifullah)

Kepala Bagian Umum dan Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Sabang itu juga merasa terkejut saat mendapatkan kabar mengenai informasi hoaks tersebut. Ia merasa tidak pernah diwawancarai.

“Yang beredar saat ini sungguh sangat meresahkan masyarakat,” ujar Bahrul.

Karena informasi tak bertuan itu dianggap bisa meresahkan masyarakat, Pemerintah Kota Sabang meminta kepada aparat keamanan untuk menindak tegas penyebar kabar bohong tersebut.

“Sedikit saya tegaskan, kita minta pihak berwajib agar menindak tegas media yang membuat berita hoaks itu.”

Sehubungan dengan itu, agar tidak menjadi keresahan di masyarakat, Bahrul meminta agar kabar bohong itu tidak lagi disebarkan di sosial media. Sebab, kebenarannya dianggap tidak dapat dipertanggungjawabkan.

3. Ini hasil rapat Pemerintah Kota Sabang yang sebenarnya

Pemkot Sabang Bantah Minta Hentikan Operasi Penyeberangan IDN Times/Sukma Shakti

Bahrul menyebutkan, ada sejumlah kesimpulan dari hasil keputusan bersama dalam rapat koordinasi yang dilakukan. Di antaranya, masyarakat diminta perbanyak berdoa kepada Allah di masjid yang nantinya akan diatur oleh Dinas Syariat Islam.

Selanjutnya, untuk sementara waktu pengunjung atau wisatawan asing akan ditolak masuk ke Sabang. Tak hanya itu, bagi warga Sabang yang akan keluar negeri akan dilarang melakukan kunjungan. Selain itu, kapal yacht juga ditolak kedatangannya, dan yang sudah datang akan dizinkan terus berangkat ke kota selanjutnya.

Poin lain dalam mencegah penyebaran COVID-19, kegiatan sekolah diliburkan sementara waktu selama 14 hari dan selulur event kegiatan juga ditiadakan. Begitu juga dengan apel Senin dan apel pagi di kantor pemerintahan ditiadakan serta untuk sementara penerimaan kunjungan maupun kegiatan luar daerah ditolak.

Tak hanya itu, pintu masuk ke Kota Sabang rencananya akan diperketat. Masyarakat diimbau ke depan perilaku hidup bersih dan sehat, instansi kesehatan dapat berkoordinasi apabila mendapati pasien dengan gejala serupa virus corona.

Warga diminta intens memeriksa kesehatan bila ada gejala demam, pilek, dan sejenisnya. Di samping itu, berbagai kegiatan seminar dan pertemuan rapat ditiadakan.

Baca Juga: Mau Nyeberang ke Sabang, Penumpang Dicek Dulu Suhu Tubuhnya

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya