RSUD Cut Meutia Aceh Utara Kekurangan Ruang Rawat Pasien COVID-19

Bakal ditambah dengan mengubah fungsi ruangan lain

Aceh Utara, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, terus berbenah diri dengan melakukan penambahan beberapa fasilitas perawatan.

Kesiapan itu dilakukan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan jumlah pasien Virus Corona atau COVID-19 di Aceh.

Rumah sakit tersebut merupakan salah satu dari dua rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 di Provinsi Aceh, selain Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin, di Kota Banda Aceh.

"Dari Februari kita jaga terus melakukan kesiapan jika sewaktu-waktu terjadi kelonjakan pasien COVID-19," kata Humas Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, Jalalluddin saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2020).

1. Akui kekurangan ruangan untuk merawat pasien COVID-19

RSUD Cut Meutia Aceh Utara Kekurangan Ruang Rawat Pasien COVID-19Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Jalalluddin mengaku, belakang ini rumah sakit memang kekurangan ruangan untuk merawat pasien COVID-19 yang semakin hari terus bertambah. Tempat tidur yang dimiliki hanya 31 unit.

Mengatasi hal itu, rencananya pihak rumah sakit akan menambah ruangan serta beberapa unit tempat tidur. Penambahan tersebut, dikatakan sesuai instruksi gubernur, yang mana rumah sakit rujukan harus memiliki 10 persen tempat tidur untuk pasien COVID-19.

"Kita tambah lagi ruang rawat dengan 16 unit tempat tidur lagi. Karena ini membeludaknya -pasien COVID-19-," ujarnya.

2. Menyulap Ruang Pipopula menjadi Ruang Pinere Kedua

RSUD Cut Meutia Aceh Utara Kekurangan Ruang Rawat Pasien COVID-19Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Selama ini dikatakannya, hanya ada dua ruangan yang digunakan untuk ruang rawat pasien COVID-19, yakni Ruang Respiratory Intensive Care Unit (RICU) dan Ruang Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-emerging (Pinere).

Sementara itu, untuk menambah jumlah ruangan, pihaknya akan mengubah salah satu ruangan yang ada di rumah sakit, yakni Ruang Pipopula yang akan diubah menjadi Ruang Pinere Kedua.

"Sebelumnya kita sudah ada ruang RICU, Ruang Pinere Satu, dan sekarang akan ada Ruang Pinere Dua," ungkapnya.

Baca Juga: Divonis 169 Kali Cambuk, Pemerkosa Ini Roboh di Hitungan ke-52

3. Berharap cartridge selalu ada agar tidak menunggu lama hasil swab

RSUD Cut Meutia Aceh Utara Kekurangan Ruang Rawat Pasien COVID-19Pribadi

Meski selama ini Pemerintah Pusat maupun daerah selalu mensuplai kelengkapan penanganan COVID-19 berupa cartridge untuk melakukan swab, namun Humas Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia itu berharap, jika alat tersebut selalu ada.

"Kalau kita bisa melakukan sendiri swab di rumah sakit dalam dua jam sudah ada hasilnya. Kalau kita kirim ke Banda Aceh, itu bisa empat sampai lima hari," ujar Jalaluddin.

4. Pasien yang dirawat tinggal 16 orang, satu orang meninggal dini hari tadi

RSUD Cut Meutia Aceh Utara Kekurangan Ruang Rawat Pasien COVID-19Petugas pemulasaran jenazah pasien Covid-19 RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)

Jalaluddin menyebutkan, hingga kini, pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia sebanyak 16 orang dari sebelumnya 17 orang.

"Jumlah pasien yang dirawat hingga hari ini ada 16 orang," sebutnya.

Adapun pasien yang meninggal dunia pada dini hari tadi yaitu pria berusia 47 tahun. Pasien yang juga memiliki penyakit penyerta berupa Diabetes Mellitus sempat dirawat selama 13 hari di rumah sakit.

Selama perawatan yang dilakukan, ia dikatakan Jalaluddin sempat diswab tiga kali dengan hasil yang selalu positif COVID-19.

"Jam 1 malam, ada meninggal satu orang pasien. Ini merupakan pasien yang kesembilan meninggal di bulan ini."

Baca Juga: Pantang Nikahi Satu Marga, 7 Fakta Budaya Batak yang Perlu Kamu Tahu

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya