[UPDATE] Banjir di Aceh Utara: 40 Ribu Orang Mengungsi, 5 Meninggal

Lebih 20 ribu unit rumah terendam

Banda Aceh, IDN Times - Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari melanda kawasan Kabupaten Aceh Utara dan sekitarnya. Akibatnya, debit air dari sejumlah sungai di kabupaten tersebut meluap hingga merendam beberapa perkampungan bahkan terjadi longsor sejak Jumat (4/12/2020) lalu.

Informasi diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh, disebutkan hingga Kamis (10/12/2020) banjir melanda 23 kecamatan dan telah telah merendam ribuan rumah. Sementara longsor terjadi di Kecamatan Langkahan.

1. Ada lebih dari 297 gampong dilanda banjir

[UPDATE] Banjir di Aceh Utara: 40 Ribu Orang Mengungsi, 5 MeninggalKondisi perkampungan yang dilanda banjir di Aceh (IDN Times/BPBA)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh, Sunawrdi mengatakan, data terakhir yang diterima hingga Rabu (9/12/2020) tercatat ada 297 gampong (desa) dari 20 kecamatan yang dilanda banjir. Jumlah ini masih bisa bertambah mengingat masih ada tiga kecamatan yang belum terdata hingga kini.

“Tiga kecamatan yang masih dalam pendataan yakni Kecamatan Nisam, Bandar Baro, dan Simpang Keuramat,” kata Sunawardi, Kamis (10/12/2020).

Berikut dirincikan per kecamatan untuk desa yang terendam banjir, di antaranya Kecamatan Tanah Luas ada 45 gampong, Samudera 34 gampong Seunuddon 33 gampong, Syamtalira Aron 26 gampong, Lhoksukon 23 gampong, Matangkuli 22 gampong, serta Murah Mulia 20 gampong.

Kemudian di Kecamatan Pirak Timu ada 19 gampong, Baktiya Barat 12 gampong, Geureudong Pase 10 gampong, Tanah Jambo Aye, Kuta Makmur, Syamtalira Bayu, Baktiya, serta Nibong masing-masing  8 gampong.

Di Kecamatan Langkahan ada 5 gampong, Tanah Pasir dan Lapang masing-masing 3 gampong, Paya Bakong serta Cot Girek masing-masing 1 gampong.

2. Lebih 20 ribuan rumah terendam, sementara pengungsi mencapai 40 ribuan

[UPDATE] Banjir di Aceh Utara: 40 Ribu Orang Mengungsi, 5 MeninggalKondisi salah satu tempat pengungsian korban banjir di Aceh (IDN Times/BPBA)

Tercatat jumlah rumah warga yang terendam banjir mencapai 20.103 unit. Angka tersebut merupakan total dari 18 kecamatan yang baru bisa didata, sementara masih ada 5 kecamatan lainnya yang belum terdata.

[UPDATE] Banjir di Aceh Utara: 40 Ribu Orang Mengungsi, 5 MeninggalJumlah rumah warga korban banjir di Aceh Utara yang terndam berdasarkan data pada Kamis (10/12/2020) dari BPBA (IDN Times/Saifullah)

Sementara itu, untuk data jumlah pengungsi tercatat ada 5.547 kepala keluarga atau 42.625 jiwa yang tersebar di sejumlah 12 kecamatan. Sedangkan 11 kecamatan lainnya masih dalam pendataan petugas di lapangan.

[UPDATE] Banjir di Aceh Utara: 40 Ribu Orang Mengungsi, 5 MeninggalJumlah warga korban banjir di Aceh Utara yang mengungsi berdasarkan data pada Kamis (10/12/2020) dari BPBA (IDN Times/Saifullah)

Baca Juga: Ratusan Desa di Aceh Utara Terendam Banjir, 7 Ribu Warga Mengungsi

3. Banjir menewaskan lima orang warga

[UPDATE] Banjir di Aceh Utara: 40 Ribu Orang Mengungsi, 5 MeninggalShutterstok

Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara beberapa waktu lalu tidak hanya merendam rumah warga dan membuat warga harus mengungsi, namun juga menewaskan lima orang warga.

Adapun data lima warga yang meninggal dunia akibat terseret banjir, yakni:

  • Abdullah Usman, 60 tahun, warga Gampong Teungoh Geulumpang VII, Kecamatan Matangkuli.
  • M Mansur, 50 tahun, warga Gampong Prie Kecamatan Tanah Pasir.
  • Tihawa, 90 tahun, warga Gampong Keutapang Kecamatan Pirak Timu.
  • Rusli M Nur, 52 taun, warga Gampong Keude Blang Mee, Kecamatan Samudera.
  • Muhammad Mawaris, 16 tahun, warga Gampong Trieng Pantang, Kecamatan Lhoksukon

4. Kondisi terakhir banjir di Kabupaten Aceh Utara

[UPDATE] Banjir di Aceh Utara: 40 Ribu Orang Mengungsi, 5 MeninggalKondisi perkampungan yang dilanda banjir di Aceh (IDN Times/BPBA)

Proses evakuasi masih terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Utara serta dibantu sejumlah instansi pemerintahan maupun sipil dan masyarakat. Demikian juga dengan penyaluran logistik ke tempat-tempat pengungsian.

Sementara, untuk kondisi terakhir dikabarkan bahwa badan Jalan Medan-Banda Aceh sudah bisa dilewati. Air yang sebelumnya sempat tergenang sudah mulai surut di beberapa kecamatan dan gampong.

Sejumlah kebutuhan mendesak yang kini diperlukan di lokasi banjir, yakni mulai dari senter kepala, sepatu boat, life jaket, jas hujan, chinsaw, tenda pleton, selimut, dan sembako.

Baca Juga: Banjir Hebat, PLN Terpaksa Padamkan 330 Unit Trafo di Aceh Utara

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya