Go-Jek Resmi Luncurkan Dua Fitur Baru Keamanan dalam Aplikasinya

Segera perbarui aplikasi Go-Jek kalian ke versi (3.24)!

Jakarta, IDN Times - Go-Jek sebagai penyedia layanan ride-hailin pertama dan terbesar di Indonesia terus melakukan upaya untuk mengukuhkan posisinya sebagai pilihan utama masyarakat Indonesia dalam bertransportasi. Dalam mewujudkan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang dapat diandalkan, Go-Jek mengembangkan solusi keamanan menyeluruhnya.

Tepat pada hari ini (15/3) di kantor Go-Jek Indonesia, Gedung B, Pasar Raya Blok M Lantai 6, Go-Jek meluncurkan dua fitur terbaru unggulannya dan Go-Jek juga berkerja sama dengan Hollaback!, sebuah gerakan nirlaba yang mempunyai misi untuk melawan kekerasan seksual di ruang publik.

1. Dua fitur baru Go-Jek terbaru bagikan perjalanan dan tombol darurat

Go-Jek Resmi Luncurkan Dua Fitur Baru Keamanan dalam AplikasinyaIDN Times/Mulyani Citra Setiawati

Global Head of Transport Go-Jek, Radityo Wibowo, mengatakan bahwa dalam upaya melakukan inovasi apa pun, pihaknya selalu menanamkan budaya customer-centric. Artinya, Go-Jek akan memprioritaskan inisiatif-inisiatif yang memang tepat guna menjawab kebutuhan pelanggan. Salah satunya dengan melakukan pengembangan fitur keamanan.

Aplikasi Go-Jek kini telah telah melengkapi 2 fitur baru yaitu bagikan perjalanan (share trip) dan tombol darurat (emergency hotline). Melalui fitur bagikan perjalanan, pengguna dapat membagikan informasi berupa lokasi penjemputan dan pengantaran, informasi mengenai driver dan kendaraannya, status perjalanan dan estimasi waktu tempuh, hingga jalur yang dipilih oleh driver dalam perjalanannya, kepada kerabat terdekat. Pengguna cukup memencet tombol bagikan perjalanan untuk kemudian secara otomatis informasi tersebut dapat dibagikan melalui aplikasi pesan instan.

“Fitur ini untuk mengurangi kekhawatiran, kapan pun bisa nge-track perjalanan kita. Begitu klik, akan keluar pilihan mau di-share langsung atau bisa juga di-copy. Siapa pun bisa nge-track posisinya lagi di mana. Secara real time,” ucapnya.

Radityo juga menjelaskan fitur kedua yang dikeluarkan oleh Go-Jek yaitu tombol darurat, yang dapat digunakan untuk melaporkan dengan cepat situasi darurat yang terjadi selama dalam perjalanan. Setelah laporan diverifikasi, pihak kami akan segera menugaskan unit darurat untuk menangani pelaporan ini.

Khusus untuk fitur ini, Go-Jek akan mulai memperkenalkannya pada layanan GO-CAR di wilayah Jabodetabek terlebih dahulu sebelum diimplementasikan secara nasional.

Baca Juga: Go-Jek Tolak Semua Tuntutan Driver se-Jateng dan DIY

2. Cara menggunakan kedua fitur ini

Go-Jek Resmi Luncurkan Dua Fitur Baru Keamanan dalam AplikasinyaDok. IDN Times/Istimewa

Bagikan perjalanan/share trip memungkinkan pelanggan GO-RIDE dan GO-CAR di seluruh Indonesia untuk dapat memberikan informasi perjalanan mereka bersama Go-Jek kepada kerabat mereka.

Cara pakai fitur bagikan perjalanan:

1. Pengguna dapat meng-klik icon perisai ketika sudah mendapatkan driver atau dalam perjalanan bersama driver

2. Pengguna kemudian dapat meng-klik icon bagikan perjalanan, untuk memilih kepada siapa informasi mengenai perjalanan ini akan dibagikan melalui aplikasi apa informasi ini akan dibagikan melalui pesan instan.

3. Kontak orang terdekat yang dipilih, akan mendapat akses  untuk membuka tautan di browser dan dapat melacak perjalanan dari pengguna secara real time.

 

Tombol darurat/emergency hotline akan menghubungkan pengguna ke Unit Darurat Go-Jek yang siap melayani selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Cara pakai fitur tombol darurat:

1. Jika berada dalam situasi darurat, pengguna dapat meng-klik icon perisai.

2. Selanjutnya pengguna dapat meng-klik icon panggil panggil bantuan darurat.

3. Setelah terhubung ke Unit Darurat Go-Jek, segera sebutkan:

     a. Nama

     b. Nomor telepon

     c. Nomor Pemesanan layanan

     d. Nama mitra driver

4. Unit Darurat Go-Jek akan memastikan kondisi darurat pengguna (verifikasi), menanyakan, dan mengirimkan pihak keamanan langsung ke lokasi kejadian.

3. Go-Jek bekerja sama dengan Hollaback! Jakarta

Go-Jek Resmi Luncurkan Dua Fitur Baru Keamanan dalam AplikasinyaIDN Times/Mulyani Citra Setiawati

Go-Jek dan para mitra driver-nya berkomitmen untuk menjadi pelopor di industri ride-hailing dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai kekerasan seksual di ruang publik.

Maka dari itu, Go-Jek memutuskan untuk berkolaborasi dengan Hollaback! Jakarta untuk menyelenggarakan program pelatihan untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan seksual.

Materi pelatihan disusun secara komprehensif mencakup pengetahuan tentang jenis-jenis pelecehan seksual yang harus dihindari serta langkah intervensi seperti apa yang dapat diambil apabila menghadapi kasus tersebut.

Siklus pelatihan perdana diikuti oleh mitra driver dan pelaksana Kopdar Mitra Go-Jek untuk pertama kali baru diadakan di Jabodetabek. Kemudian pelatihan ini akan dikembangkan ke wilayah Bandung, Bali, dan Palembang.

“Kami mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Go-Jek. Sebagai perusahaan penyedia layanan transportasi dan layanan on-demand lainnya yang mempunyai jutaan mitra, hal ini tentu membawa angin segar bagi gerakan melawan kekerasan seksual. Kami berharap ke depannya, mitra-mitra Go-Jek tak sekedar memahami bentuk-bentuk kekerasan seksual dan menghindarinya, namun juga berperan aktif untuk mengambil tindakan dalam melawan kekerasan seksual di ruang publik,” jelas Anindya Restuviani selaku Co-Director Hollaback! Jakarta.  

4. Go-Jek berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi yang ramah

Go-Jek Resmi Luncurkan Dua Fitur Baru Keamanan dalam Aplikasinyaunsplash.com/Vidhyaa Chandramohan

Keseriusan Go-Jek dalam menangani tindak kekerasan seksual, diimplementasikan pula dalam standar prosedur operasional (SOP) penanganan kasus dan laporan, yang dilakukan dengan fokus keberpihakan pada korban. Hal ini dilakukan demi mendukung komitmen Go-Jek untuk menyediakan layanan transportasi yang ramah bagi seluruh masyarakat, termasuk kelompok perempuan dan anak

“Kami menyadari kasus kekerasan seksual bukanlah kasus pelanggaran biasa. Kekerasan seksual, apa pun bentuk dan tingkatnya, berpotensi memberikan trauma yang mendalam kepada korban. Kami sangat berhati-hati dalam menangani kasus seperti ini dan membuat prosedur penanganan yang sensitif pada korban,” kata Nila.

5. Laporan yang masuk ke call center akan langsung ditindaklanjuti

Go-Jek Resmi Luncurkan Dua Fitur Baru Keamanan dalam AplikasinyaIDN Times/Mulyani Citra Setiawati

Setiap laporan kekerasan seksual yang masuk ke dalam call center Go-Jek akan langsung ditangani oleh unit darurat. Unit ini bertugas untuk segera menemui korban untuk melakukan pendalaman kasus dan menawarkan bantuan yang diperlukan. Bantuan bisa berupa dalam bentuk tindakan medis untuk pemeriksaan fisik, pengobatan, serta layanan pendampingan oleh psikiater sebagai bagian dari proses penyembuhan trauma.

Go-Jek juga siap melakukan pendampingan hukum apabila korban, baik mitra driver maupun pengguna layanan jika mereka merasa kasus ini harus diselesaikan dijalur hukum.

“Go-Jek sangat serius dalam menciptakan ekosistem yang andal, aman, dan nyaman untuk dapat melayani siapa saja dan kapan saja mereka membutuhkannya. Ke depan, kami akan terus mematangkan fitur, memberikan pelatihan kepada mitra dan menerapkan langkah mitigasi risiko, sehingga Go-Jek dapat terus menjadi aplikasi handal pilihan masyarakat Indonesia,” ungkap Nila.

6. Dua fitur ini dikeluarkan bukan karena permasalahan terapis Go-Massage di Bandung

Go-Jek Resmi Luncurkan Dua Fitur Baru Keamanan dalam AplikasinyaIDN Times/Mulyani Citra Setiawati

Nila Marita Indreswari, selaku Chief of Corporate Affairs Go-Jek, mengungkapkan bahwa adanya tambahan beberapa fitur keamanan tidak ada kaitannya dengan kasus pemerkosaan yang menimpa seorang terapis Go-Massage di Bandung.

“Tidak, karena kejadiannya kan baru beberapa minggu lalu. Sementara fitur ini sudah menjadi prioritas yang sudah disiapkan lama. Makanya hari ini kita luncurkan,” jelasnya.

Nila menegaskan kembali, fitur tambahan di aplikasi Go-Jek sudah disiapkan sejak lama. Karena itu dia membantah bahwa Go-Jek baru menyiapkan antisipasi setelah ada kejadian.

“Apa yang terjadi di Bandung sangat kami sesalkan, kami tidak mentolerir kekerasan. Karena masalah ini masih di ranah hukum, kami tidak berkomentar banyak. Kami akan memberi pendampingan agar proses hukum berjalan lancar. Ini bukan terkait kasus itu,” ujarnya.

“Fitur baru yang disiapkan bukan sekadar rencana jangka pendek. Lebih dari itu, akan ada keberlangsungan dalam sistem keamanan tersebut. Ini kami lakukan terus-menerus karena perusahaan mengutamakan safety,” tambah Radityo.

Baca Juga: Ramai Tagar #uninstallgojek, Begini Klarifikasi Gojek

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya