Longsor di Flores NTT, Akses Jalan Nasional Terputus Sejak Kamis

Dua warga tewas akibat longsor di Flores, NTT

Jakarta, IDN Times – Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) X Kupang untuk secepatnya mengatasi longsor di  sepanjang jalan nasional Ruteng-Labuan Bajo.

Akibat diterjang longsor, jalan nasional Ruteng-Labuan Bajo putus total hingga saat ini. Padahal jalan tersebut termasuk jalur penting bagi ekonomi masyarakat Pulau Flores.

Baca Juga: Banjir dan Tanah Longsor di Manggarai Barat NTT, 2 Orang Meninggal

1. Jalan nasional Ruteng-Labuan Bajo putus total sejak Kamis akibat longsor

Longsor di Flores NTT, Akses Jalan Nasional Terputus Sejak KamisDok.IDN Times/Istimewa

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Gubernur NTT Marianus Jelamu mengatakan, telah meminta BPJN X Kupang untuk secepatnya mengatasi longsor di ruas jalan nasional itu, sehingga jalan bisa dilalui kendaraan umum. 

Menurut Marianus, akses transportasi Ruteng-Labuan Bajo belum bisa dilintasi kendaraan, karena terdapat 11 titik longsor yang menutupi ruas jalanan nasional di wilayah Kabupaten Manggarai Barat itu.

“Ada sebagian badan jalan nasional yang runtuh karena longsor, sehingga rawan apabila dilintasi kendaraan. Sampai saat ini akses transportasi dari Ruteng menuju Labuan Bajo maupun sebaliknya masih putus total sejak Kamis (7/3) lalu,” kata Marianus.

2. Upaya mengatasi longsor harus menjadi prioritas BPJN X Kupang

Longsor di Flores NTT, Akses Jalan Nasional Terputus Sejak KamisDok.IDN Times/Istimewa

Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT itu mengatakan, upaya mengatasi longsoran pada ruas jalan nasional Ruteng-Labuan Bajo perlu menjadi prioritas BPJN X Kupang, karena ruas jalan nasional ini merupakan jalur vital bagi transportasi darat yang menghubungkan Pulau Flores dengan Pulau Jawa, Bali, dan NTB.

“Gubernur NTT sudah meminta BPJN untuk melakukan berbagai upaya agar akses transportasi menuju Laboan Bajo segera pulih kembali, sehingga berbagai kebutuhan ekonomi masyarakat di Pulau Flores tidak terganggu,” ujar Marianus.

3. Bantuan alat berat diberikan untuk membersihkan material longsor

Longsor di Flores NTT, Akses Jalan Nasional Terputus Sejak KamisDok pribadi

Marianus menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat serta Kabupaten Manggarai telah memberikan bantuan berupa alat berat untuk membantu membersihkan material longsor pada ruas jalan nasional ini.

Dia mengatakan, Pemprov NTT berharap akses transportasi darat ke wilayah ujung barat Pulau Flores itu bisa segera pulih kembali, sehingga distribusi sembako dan bahan bakar minyak (BBM) untuk kebutuhan masyarakat di Pulau Flores tidak sampai terganggu.

4. Empat rumah warga rusak total akibat banjir dan tanah longsor

Longsor di Flores NTT, Akses Jalan Nasional Terputus Sejak KamisIDN Times/Galih Persiana

Akibat longsor, empat rumah warga rusak total. “Empat rumah warga rusak total itu milik Remigius Sera, Paulinus Salim, Hironimus Rius, dan Fransiskus Ansi,” kata Kabag Humas Pemkab Kabupaten Manggarai Barat Paulus Jeramun, seperti dikutip dari Antara.

Sementara bangunan rumah warga yang rusak ringan berjumlah dua unit, yakni rumah milik Laurensius Masir dan Fransiskus Fedi, yang juga merupakan Kepala Desa Tondo Belang.

Jumlah ini merupakan hasil pendataan sementara terhadap bangunan milik warga yang rusak akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda kampung Culu, Kamis (7/3) lalu.

5. Longsor juga rusak tiga unit kendaraan

Longsor di Flores NTT, Akses Jalan Nasional Terputus Sejak KamisDok.IDN Times/Istimewa

Selain rumah warga, tiga unit kendaraan yakni satu kendaraan roda empat, satu kendaraan roda dua, dan satu kendaraan roda enam turut menjadi korban.

“Tim juga mencatat ada tiga kendaraan yang tertimbun tanah longsor yakni satu unit mobil Toyota Avanza, 1 unit tanki industri, serta satu unit sepeda motor,” ujar Paulus Jeramun.

6. Dua warga meninggal dan 6 lainnya masih hilang akibat tertimbun longsor

Longsor di Flores NTT, Akses Jalan Nasional Terputus Sejak KamisDok.IDN Times/Istimewa

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda kampung Culu di Manggarai Barat ini juga menewaskan dua warga, dan enam warga lainnya masih hilang tertimbun longsor.

“Dari hasil pendataan sementara, ada delapan orang tertimbun tanah longsor. Dua sudah ditemukan, sementara enam lainnya belum ditemukan.

Dua Korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia yakni Hironimus Rius (50) dan Nardus Rifa (13) tahun.

Nardus Rifa merupakan siswa kelas 2 sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), yang ditemukan oleh petugas tidak jauh dari kediaman mereka.

Sementara 6 korban lainnya yang belum ditemukan adalah Margareta Ersi (40), Hilariani Jelita Mensi (12), Yoseva Nelti (6), Paulinus Salim (60), Remigius Sera (28), dan Fransiska Tania (8 bulan).

Sementara korban luka-luka dua orang yakni Rosalia Sija (50) dan Serfiana Dewi (28). Korban luka-luka ini masih dalam perawatan.

Baca Juga: Banjir Longsor di NTT, Akses ke Labuan Bajo Ditutup Sementara

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya