Pilpres 2019: Ekonom Faisal Basri Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin

Ia menyatakan masa pemerintahan Jokowi mengalami perbaikan

Jakarta, IDN Times – Ekonom Faisal Basri secara terang-terangan mengungkapkan dukungannya terhadap pasangan calon presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Ma’ruf Amin. Ia memuji sejumlah pencapaian yang pernah diraih Jokowi. Hal ini secara langsung diungkapkan melalui akun Twitternya @FaisalBasri.

Berikut adalah 5 hal mengenai sosok Faisal Basri:

1. Faisal Basri deklarasikan dukungan terhadap Jokowi melalui Twitter

Pilpres 2019: Ekonom Faisal Basri Dukung Jokowi-Ma'ruf Amintwitter.com/@FaisalBasri

“Akal sehat dan kesadaran nurani yang akhirnya membimbing saya memilih Jokowi,” ujar Faisal melalui akun @FaisalBasri. Unggahan itu kemudian menuai reaksi dari para pengikutnya.

Dukungan terhadap calon presiden nomor urut 01 Joko “Jokowi” Widodo sebelumnya ia sampaikan melalui Orasi Kebudayaan yang salinannya ditulis dalam laman pribadi Faisalbasri.com. Dalam orasinya ini, Faisal memuji sejumlah pencapaian Jokowi.

Di antaranya dalam sektor industri, seperti tekstil yang mengalami perbaikan. Indonesia pun dinilai masih kuat memproduksi kain non-katun yang berbahan polyester dan rajut. Industri manufaktur di Tanah Air juga berpeluang tumbuh melalui otomotif.

Dalam hal utang negara yang kerap disinggung oleh calon presiden nomor urut 02, Faisal menegaskan kondisi pemerintah saat ini aman. Ia menyebut debt to GDP ratio tergolong sangat rendah.

“Saat ini, utang negara hanya 30 persen dan masih separuh dari batas maksimum yang diterapkan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,” ucapnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Serunya Kampanye Akbar Jokowi-Ma'ruf Amin di GBK 

2. Awal mula karier Faisal Basri hingga menjadi dosen UI

Pilpres 2019: Ekonom Faisal Basri Dukung Jokowi-Ma'ruf AminIDN Times / Shemi

Di masa kuliahnya, ia sering melibatkan diri dengan berbagai kegiatan mahasiswa di bidang sosial dan kala itu, Orde Baru (Orba), sedang terjadi gejolak melawan NKK/BKK. Hal ini membuatnya semakin terjun ke berbagai organisasi.

Pada tahun 1981, pria yang merupakan keponakan dari almarhum wakil Presiden RI Adam Malik ini pun memulai  kariernya sebagai peneliti dengan pangkat terendah, yaitu Junior Research Assistant dengan gaji 60.000 rupiah di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM). 

Hingga tahun 1991, ia pun diangkat sebagai wakil direktur dan dua tahun kemudian pria berdarah Medan ini pun dipercayakan sebagai direktur. Di tahun yang sama juga, ia menjadi dosen di Fakultas Ekonomi UI mengajar mata kuliah baru, Ekonomi Politik. 

3. Salah satu pendiri MARA

Pilpres 2019: Ekonom Faisal Basri Dukung Jokowi-Ma'ruf AminIDN Times/Rini Oktaviani

Pada saat memasuki Era Reformasi di tahun 1998, ia juga menjadi salah satu pendiri Majelis Amanah rakyat (MARA) yang merupakan cikal bakal berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) yang didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998. Ia menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) pertama. Namun, belakangan ia keluar karena berseberangan dengan Ketua Umumnya Amien Rais.

4. Pernah mengikuti pemilihan gubernur (Pilgub) tahun 2012

Pilpres 2019: Ekonom Faisal Basri Dukung Jokowi-Ma'ruf AminIDN Times/Rini Oktaviani

Faisal merupakan pria kelahiran Bandung, 6 November 1959, sebelumnya ia sudah dikenal sebagai pengamat ekonomi, aktivis, dan politkus. Di tengah kesibukannnya, ia tetap mengajarkan mata kuliah ekonomi politik di Universitas Indonesia

Di dunia politik, ia pernah mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta dari jalur independen berpasangan dengan Biem Benyamin, putra dari tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb untuk mengikuti pemilihan gubernur (Pilgub) 2012. Saat itu ia bersaing dengan Jokowi-Ahok. Sayang, saat itu ia belum berhasil. 

Meski kalah, tak membuat ia berdiam diri. Ia tetap mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat dan berbau korupsi. Bahkan saat ia masuk lingkaran penguasa, ia tetap kritis. 

5. Sangat membantu dalam hal memberantas mafia

Pilpres 2019: Ekonom Faisal Basri Dukung Jokowi-Ma'ruf AminIDN Times/Rini Oktaviani

Pada tahun 2014, Faisal Basri diminta oleh Menteri ESDM Sudirman Said untuk menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Tugasnya untuk melakukan reformasi tata kelola minyak dan gas (Migas), yakni memberantas mafia Migas yang bersarang di sektor energi dan menata ulang kelembagaan supaya bisa bekerja secara optimal.

Sayangnya, ia tak lama di sana. Karena ruang geraknya terbatas, ia memilih untuk tidak diperpanjang. Namun, setelah keluar dari memberantas Migas, pada tahun 2015, ia tetap diminta untuk membantu memberantas mafia ikan alias antiillegal fishing yang ditugaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: [FOTO] Momen-Momen Seru Kampanye Akbar Jokowi-Ma'ruf Amin di GBK

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya