Kasus COVID-19 di Madiun Masih Tinggi, Dinilai Dampak Libur Nataru

Nyaris 1.000 kasus, mayoritas sudah sembuh
Madiun, IDN Times - Penambahan kasus COVID-19 masih terjadi di Kabupaten Madiun sejak sepekan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap kedua berlangsung. Bahkan, seluruh wilayah Kecamatan masuk zona merah dengan jumlah kasus positif atau terkonfirmasi sebanyak 964 per Jumat (29/1/2021). Sebanyak 742 telah sembuh dan 77 meninggal dunia. 
 
Jumlah itu meningkat drastis sejak awal pekan. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan setempat penambahan kasus berlangsung secara bertahap. Pada Senin (25/1/2021), misalnya masih pada angka 790. 

1. Kasus tertinggi di Kecamatan Mejayan

Kasus COVID-19 di Madiun Masih Tinggi, Dinilai Dampak Libur Nataruilustrasi ruang isolasi mandiri. Antara Foto/Zabur Karuru
Kabag Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Mashudi menyatakan bahwa peningkatan kasus merupakan dampak dari libur panjang pada akhir Desember 2020. Mobilitas warga yang tinggi untuk merayakan Natal dan Tahun Baru 2021 pada masa kenormalan baru dinilai menjadi puncak masa penularan. 
 
"Jumlah kasus positif paling banyak terjadi di Kecamatan Mejayan karena mungkin permukiman yang padat sehingga memudahkan penularan," kata dia, Sabtu (30/1/2021). Pada Jumat kemarin, kasus positif COVID-19 di Kecamatan Mejayan tercatat sebanyak 134.

Baca Juga: Ruang Isolasi Penuh, 8 Pasien COVID-19 Dirawat di Bangsal ODGJ

2. Banyak berdiri fasilitas ruang publik 

Kasus COVID-19 di Madiun Masih Tinggi, Dinilai Dampak Libur NataruIlustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Di wilayah Kecamatan Mejayan juga memiliki sejumlah fasiltas yang dapat menjadi tempat berkumpulnya orang, seperti alun-alun, taman kota, dua pasar tradisional, dan perkantoran. Sebenarnya, larangan berkerumun sudah disampaikan. Petugas yang tergabung dalam Satgas COVID-19 juga intens menyebarkan informasi tentang protokol kesehatan. Selain itu, penindakan juga sering dilakukan. 

Namun demikian, sebagian warga masih belum menerapkan protokol kesehatan secara baik. Mashudi menilai hal ini dampak dari kejenuhan warga lantaran terlalu lama berada di rumah untuk menghindari penularan COVID-19 sebagaimana instruksi pemerintah.

3. Dari klaster keluarga dan perkantoran

Kasus COVID-19 di Madiun Masih Tinggi, Dinilai Dampak Libur NataruIlustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Kepala Puskesmas Mejayan dr. Lilik Pujirestini, mengatakan dari sejumlah kasus positif COVID-19 di wilayahnya mayoritas dari klaster keluarga dan sebagian klaster perkantoran.

 "Setiap ada kasus, kami aktif melakukan tracing ke beberapa orang," ujar dia di sela vaksinasi tahap pertama bagi tenaga kesehatan di puskesmas setempat.

Baca Juga: Ada 2000 ODGJ, Pemkab Madiun Wacanakan Bangun Rumah Singgah

Nofika Dian Nugroho Photo Verified Writer Nofika Dian Nugroho

Penulis lepas yang tinggal di Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya