11 Santri Positif COVID-19, Pondok Gontor Perketat Protokol Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ponorogo, IDN Times – Sebanyak 11 santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dinyatakan positif COVID-19. Pihak pesantren pun membuat posko terpadu penanganan COVID-19. Selain itu, mereka juga menyiapkan tim khusus yang terdiri dari tim protokol kesehatan, tim logistik, tim pencegahan, tim tracing dan tim yang lain.
1. Hasil tes swab kedua, satu santri dinyatakan negatif
Juru bicara Satgas penanganan COVID-19 di PMDG, M. Adib Fuadi Nuriz, mengatakan bahwa tim yang telah terbentuk telah melakukan sejumlah langkah strategis. Selain meningkatkan protokol kesehatan, upaya koordinasi dengan dinkes dan satgas tingkat provinsi dan kabupaten telah dilakukan.
Upaya ini seiring dinyatakannya 11 santri PMDG positif COVID-19 yang kini dirawat di RSUD dr Harjono, Ponorogo. Berdasarkan hasil tes swab kedua yang diterima pihak PMDG pada Jumat (9/7), pasien nomor 01 dinyatakan negatif virus corona.
“Alhamdulillah, dalam penanganan COVID-19 Gontor mendapat banyak bantuan, baik moril maupun materiil. Serta masukan dan motivasi baik dari Gubernur, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, Bupati Ponorogo, Polres dan Kodim,” kata M.Adib dalam rilis yang diterima IDN Times, Sabtu (11/7).
2. Pemprov beri bantuan 1.500 alat rapid test
Bantuan yang diterima PMDG dari Pemprov, Polda dan Kodam V/Brawijaya, Jawa Timur, seperti 12 ribu kotak masker, 1.500 buah alat rapid test, dan 50 thermo gun. Selain itu, bantuan paket sembako, di antaranya 1 ton beras, 150 kilogram gula pasir, dan 150 liter minyak goreng.
Bantuan itu, Adib melanjutkan akan mampu meningkatkan kedisiplinan para santri, ustadz maupun pengasuh pondok dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, potensi penyebaran COVID-19 di dalam pondok dapat diatasi.
3. Lockdown lokal dijalankan sejak tiga bulan lalu
Adib menambahkan, sebelum muncul kasus positif COVID-19 di PMDG Kampus 2, pihak pondok telah melakukan lockdown lokal sejak tiga bulan lalu. Protokol kesehatan, seperti memakai masker, penggunaan hand sanitizer, dan rajin mencuci tangan dan berwudhu juga telah dijalankan.
“Sejak muncul virus corona, PMDG telah memberlakukan hal itu. Termasuk mengecek suhu badan, penyemprotan disinfektan, dan sebagainya,” ujar dia.
4. Kegiatan belajar dikurangi
Selain itu, kegiatan belajar dan mengajar santri dijalankan hanya empat jam per hari. Aktivitas lain juga bayak dikurangi seiring dengan persiapan new normal yang diprogramkan pemerintah. Hal ini untuk meningkatkan imunitas santri untuk memberikan waktu istirahat yang cukup. Bahkan, kegiatan perkuliahan juga dilakukan secara daring.
Tidak hanya itu, pemberian vitamin dan makan makanan bergizi juga diterapkan. Dengan munculnya kasus positif COVID-19 di PMDG Kampus 2, maka penerapan protokol kesehatan lebih diperketat di lingkungan pondok.