Arkeolog Angkat Fosil Pinggul Gajah Purba yang Lama Terkubur  

Wih, segede apa tuh?

Madiun,IDN Times – Tim dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran melakukan ekskavasi di halaman rumah salah satu warga Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Upaya menggali untuk menyelamatkan fosil hewan yang terkubur selama ratusan ribu tahun ini berlangsung sejak kemarin Selasa (18/2).

Sesuai rencana, kegiatan itu berlangsung hingga besok Kamis (20/2). Potongan fosil dari bagian pinggul gajah betina yang berhasil diangkat dari tanah diamankan di kantor desa setempat. Demikian halnya dengan potongan fosil yang ditemukan di pekarangan warga.

1. Penelitian lanjutan masih perlu dilakukan

Arkeolog Angkat Fosil Pinggul Gajah Purba yang Lama Terkubur  Tim dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran sedang membersihkan fosil pinggul gajah betina di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (19/2). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Ketua tim ekskavasi di Desa Sumberbendo, Albertus Niko memaparkan, bagian tubuh hewan purba lain yang ditemukan berupa potongan tempurung kura-kura dan tengkorak gajah. Benda itu merupakan sebagian dari fosil yang sebelumnya ditemukan warga dan telah disimpan di kantor desa.

Fosil yang ditemukan lebih dulu adalah bagian dari gading gajah dan kepala banteng.

"Kami ke sini untuk melihat potensinya (penemuan fosil hewan purba), kalau bagus akan diteliti lebih lanjut," "kata Niko kepada IDN Times, Rabu (19/2).

2. Kajian lebih mendalam dilakukan paling cepat tahun depan

Arkeolog Angkat Fosil Pinggul Gajah Purba yang Lama Terkubur  Tim dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba berusaha menggabungkan potongan fosil hewan purba di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (19/2). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Untuk mengetahui potensi kepurbaan di Desa Sumberbendo, tim dari BPSMP Sangiran meneliti lapisan tanah di lokasi penggalian. Selain itu, juga di tempat ditemukannya fosil oleh warga sejak beberapa hari terakhir.

Hasil penelitian akan disampaikan ke kantor BPSMP Sangiran untuk mendapatkan persetujuan penelitian lebih lanjut.

"Kalau memang layak diteliti mulai dari sisi geologi, arkeologi, kimia, dan bidang terkait yang lain maka kemungkinan baru bisa dilakukan tahun depan," ujar Niko.

Baca Juga: Penggalian di Lokasi Perahu Baja, Arkeolog Temukan Koin dan Peluru

3. Dipengaruhi ketersediaan anggaran

Arkeolog Angkat Fosil Pinggul Gajah Purba yang Lama Terkubur  Potongan fosil pinggul gajah purba yang berhasil diangkat dari tanah oleh tim dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, penelitian lanjutan perlu diprogramkan dalam penggunaan anggaran tahun berikutnya. Ini sama dengan yang dilakukan di wilayah Kecamatan Rejoso yang merupakan lokasi ditemukannya fosil gading gajah dan tengkorak kerbau.

"Penemuannya setahun lalu dan baru diteliti (lebih lanjut) tahun ini," kata dia sembari menyatakan lokasi penemuan fosil berada di kawasan hutan milik Perum Perhutani.

4. Lokasi penemuan fosil dulunya daerah subur

Arkeolog Angkat Fosil Pinggul Gajah Purba yang Lama Terkubur  Sejumlah warga melihat fosil pinggul gajah purba yang telah diangkat arkeolog di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Rabu (19/2).IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Niko mengungkapkan, dari temuan di Desa Sumberbendo dan wilayah Rejoso, Nganjuk memiliki kesamaan. Yakni fosil diperkirakan dari 900 ribu hingga 300 ribu tahun yang lalu. Rentang waktu itu biasa disebut dengan zaman pleistosen.

Pada waktu itu, lanjut Niko, lokasi penemuan fosil merupakan daerah yang subur. Selain berupa daratan juga laut maupun rawa. Perkiraan ini berdasarkan temuan potongan bagian tubuh hewan yang hidup di masa lalu.

Baca Juga: Arkeolog BPCB Sebut Situs Pendem Berkaitan dengan Prasasti Sangguran

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya