Dikenal Tertutup, Ini Profil Terduga Pelaku Peledakan Bom di Kartasura

Sering nonton video aksi kekerasan ISIS

Solo, IDN Times - Tim Densus 88 Antiteror menggeledah rumah terduga pelaku peledakan Pospam Lebaran di Kartasura, Sukoharjo, Rofik Asharudin alias RA, 22, Selasa (4/6) pukul 02.00 dini hari. Seusai  menggeledah, polisi kemudian membawa kedua orang tua Rofik, yaitu Muhtadi dan Sukinem, ke kantor polisi.

Menurut beberapa tetangganya di Dusun Kranggan, Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo,  Rofik sebelumnya dikenal sebagai pribadi yang mudah bergaul dan aktif dalam berbagai kegiatan di desanya. Namun, pemuda itu berubah sejak meninggalkan desanya sekitar dua tahun lalu. Sampai sekarang, warga setempat tidak tahu kemana perginya Rofik saat itu.

“Ada kabar ke luar Jawa atau kemana gitu, katanya belajar agama. Tapi, anehnya sejak kembali lagi ke desa sini dia jadi malas ke masjid,” kata Tumirin, 30, seorang tetangga Rofik.

Menurut Tumirin, sejak kepulangannya itu Rofik berubah menjadi tertutup dan tidak mau bergaul dengan tetangganya. Rofik bahkan sering menghilang beberapa lama, kemudian pulang lagi.

“Dulu bahkan sampai masuk postingan grup facebook Info Cegatan Solo karena berhari-hari gak pulang. Sempat dimasukkan dalam daftar orang hilang,” ujarnya.

Seorang teman masa kecil yang juga tetangganya, Munawar, 20, mengungkapkan dirinya sebulan lalu menawarkan pekerjaan kepada Rofik. Namun, Rofik menolak tanpa alasan yang jelas. Munawar juga tidak mengetahui secara pasti alasan yang membuat sikap Rofik berubah drastis.

“Tertutup sekali. Selama setahun ini warga hampir tidak bisa berkomunikasi dengan dia. Selama ini saya juga gak tahu dia pergi kemana, mungkin otaknya sudah dicuci. Soalnya perubahannya drastis banget,” jelas Munawar.

Perubahan drastis lain yang dilihat Munawar adalah Rofik mulai senang nonton video dokumentasi perang dan aksi-aksi radikal dari ISIS di ponselnya. Padahal, sebelumnya Rofiq tidak pernah nonton video-video seperti itu.

Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto, 51. Menurut dia, sejak lulus dari salah satu SMK di Solo, Rofik  mulai jarang berbaur dengan warga.

“Setelah lulus SMK dia pergi selama tiga bulan, gak tahu kemana perginya. Setelah pulang, dia berubah tertutup. Pekerjaannya juga gak jelas, gak ada pekerjaan tetap,” ujar Sudalmanto.

Pasca penggeledahan, saat ini polisi masih melakukan penjagaan rumah Rofik meski tidak seketat sebelumnya. Rumah tersebut kini kosong karena kedua orang tua Rofik dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

Baca Juga: Polisi Geledah Rumah RA, Diduga Pelaku Bom Bunuh Diri

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya