Demo Omnibus, Massa AKBAR Sumut Bawa Boneka Babi Berdasi ke DPRD

Massa pelajar dipukul mundur polisi ke arah MW

Medan, IDN Times - Polisi masih memukul massa pelajar hingga ke arah Merdeka Walk (MW) Medan, dalam unjuk rasa menolak Omnibus Law, Kamis (8/10/2020). Sebagian lainnya baru datang dari arah Palladium Plaza.

Massa yang baru datang mengatasnamakan dirinya sebagai Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat (AKBAR) Sumatra Utara. Mereka berasal dari berbagai elemen.

Selama kericuhan sebelumnya, massa menunggu di kawasan Guru Patimpus. Mereka tidak mau terlibat dalam kericuhan yang terjadi. Setelah kawasan DPRD Sumut lengang, massa bergerak.

Koordinator AKBAR Sumut Martin Luis langsung memimpin massa. Memekikkan teriakan revolusi yang dibalas massa.

Mereka terus menghimpun kekuatan dari massa yang tercecer. Tujuannya tetap sama, menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja yang dinilai akan menindas buruh dan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, massa juga membawa boneka babi berdasi sebagai lambang perlawanan terhadap para pejabat yang dianggap berkhianat.

“Pemerintah kita masih berlaku biadab dan tak tahu malu. Baik eksekutif, baik legislatif atau pun yudikatif, mereka adalah penjilat korporasi,” ujar Martin.

Dalam orasinya, Martin juga meneriakkan mosi tidak percaya kepada seluruh partai politik yang ada di parlemen.

“Kita tidak percaya lagi dengan parpol yang ada di republik ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, unjuk rasa di DPRD Sumut sudah ricuh sejak pagi tadi. Massa yang diduga dari kelompok pelajar langsung melempari batu ke arah DPRD Sumut begitu mereka datang.

Polisi sempat kewalahan menghalau massa. Lantaran massa tersebar ke berbagai sisi. Sampai akhirnya massa pelajar dipukul mundur ke arah Merdeka Walk.

Baca Juga: [BREAKING] Massa Lempar Batu dan Petasan, Kaca Gedung DPRD Sumut Pecah

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya